{"@context":"https:\/\/schema.org","@type":"BreadcrumbList","itemListElement":[{"@type":"ListItem","position":1,"item":{"@id":"https:\/\/hyundai.motorstudio.co.id\/id\/senayan-park\/newsrooms\/aeroponik","name":"Hyundai Motorstudio","image":null}},{"@type":"ListItem","position":2,"item":{"@id":"https:\/\/hyundai.motorstudio.co.id\/id\/senayan-park","name":"Hyundai Motorstudio Senayan Park","image":null}},{"@type":"ListItem","position":3,"item":{"@id":"https:\/\/hyundai.motorstudio.co.id\/id\/senayan-park\/newsrooms\/aeroponik","name":"Overview","image":null}},{"@type":"ListItem","position":4,"item":{"@id":"https:\/\/hyundai.motorstudio.co.id\/id\/senayan-park\/newsrooms\/aeroponik","name":"Newsroom","image":null}}]}
Hyundai Motorstudio Senayan Park
Keterbatasan lahan seharusnya tidak membatasi kita dalam menanam tanaman dan menciptakan ruang hijau. Salah satu solusinya adalah dengan aeroponik, teknik penanaman yang hemat lahan dan air. Aeroponik memanfaatkan udara sebagai media tanam yang dapat memaksimalkan produktivitas tanaman dengan lebih efektif.
Pahami lebih lanjut mengenai aeroponik berikut dengan keunggulan dan cara bertanamnya di bawah ini, ya!
Istilah aeroponik berasal dari kata aero (udara) dan ponus (daya). Dengan begitu, aeroponik berarti cara budidaya tanaman dengan menggunakan udara sebagai media tanamnya. Tanaman diberikan nutrisi melalui sistem pengkabutan, yaitu penyemprotan larutan kabut secara berkala pada akar tanaman.
Teknik aeroponik terbilang cukup efektif dalam meningkatkan pertumbuhan tanaman, yang mana akar dapat langsung menyerap nutrisi dari larutan tersebut. Proses pengkabutan yang dilakukan secara berkala juga membuat kita bisa lebih menghemat air. Misalnya dengan mengatur satu menit on dan satu menit off, tidak sepanjang waktu menyemprot kabut nutrisi.
Pada teknik aeroponik, tanaman akan diletakkan dalam wadah dengan membiarkan akarnya menggantung di udara. Setelah menyusun beberapa tanaman, kita dapat memasang alat pengkabutan yang akan memberi nutrisi pada akar tanaman. Penyusunan tanaman dapat dilakukan secara horizontal atau vertikal untuk lebih menghemat lahan.
Berikut beberapa jenis tanaman yang cocok ditanam dengan teknik aeroponik:
Menanam dengan teknik aeroponik memberikan beberapa keunggulan, antara lain sebagai berikut:
1. Pemanfaatan Lahan Maksimal
Seperti yang telah diulas sebelumnya, aeroponik memberikan solusi penanaman yang hemat lahan. Kita bisa menerapkan teknik ini bahkan dengan lahan yang terbatas, di mana jarak antar tanaman pun bisa lebih rapat. Kalau mau lebih hemat lagi, kita bisa menyusunnya secara vertikal atau membentuk menara tanaman.
2. Hemat Air
Salah satu keunggulan utama dari aeroponik adalah juara dalam efisiensi air. Kabut nutrisi yang disemprotkan langsung mengenai akar akan meminimalisir penguapan. Dengan begitu, penggunaan air pun menjadi lebih efektif.
3. Pertumbuhan Lebih Cepat
Penanaman pada media udara bukan saja menghemat lahan, namun juga memungkinkan tanaman untuk memperoleh oksigen dengan melimpah. Oksigen tersebut memicu pertumbuhan tanaman sehingga dapat panen lebih cepat. Aeroponik juga memungkinkan kontrol nutrisi yang lebih presisi sehingga membantu meningkatkan kualitas dan hasil panen.
4. Minim Hama dan Penyakit
Selain meningkatkan pertumbuhan, teknik aeroponik juga membantu meminimalisir hama dan penyakit pada tanaman. Akar yang tidak bersentuhan dengan tanah membuat tanaman terhindar dari sebagian besar hama dan penyakit yang biasa menyerang tanaman di tanah.
Setelah memahami konsep dan keunggulan aeroponik, selanjutnya kita akan mengulas bagaimana penerapannya. Berikut langkah-langkah yang dapat diterapkan untuk bertanam dengan aeroponik.
Langkah pertama yang perlu kita lakukan adalah menyiapkan peralatan untuk penanaman dengan aeroponik. Mulai dari wadah yang akan digunakan, media tanam benih, larutan nutrisi, sampai pompa untuk proses pengkabutan. Selain peralatan, pilih juga tanaman yang akan ditanam pada sistem aeroponik ini.
Begitu peralatan dan tanaman sudah siap, langkah selanjutnya adalah melakukan proses pembenihan. Tanamlah benih tanaman yang sudah dipilih sebelumnya pada media tanam seperti rockwool atau sponge. Pastikan benih tumbuh dengan baik hingga menjadi kecambah dan memiliki akar yang kuat.
Setelah benih tumbuh menjadi kecambah dan cukup kuat untuk dipindahkan, langkah selanjutnya adalah melakukan pemindahan ke wadah. Beberapa jenis wadah yang bisa digunakan adalah netpot, pot atau pipa PVC, maupun botol bekas yang dilubangi.
Pastikan proses pemindahan ini dilakukan dengan hati-hati dan akar tergantung di udara. Meskipun jarak antar tanaman bisa lebih dekat, namun pastikan juga tidak terlalu berhimpit satu sama lain agar bisa tumbuh dengan optimal.
Begitu tanaman siap, selanjutnya kita bisa mengatur sistem pengkabutan dengan larutan nutrisi dan pompa. Atur timer pada pompa agar bisa melakukan pengkabutan dengan efisien secara berkala. Kita juga bisa mengatur durasi penyemprotan kabut nutrisi ini sesuai dengan jenis tanaman.
Begitu sistem aeroponik berjalan, bukan berarti kita bisa lengah dan lepas tangan. Selalu lakukan pemantauan tanaman dan pastikan tanaman mendapat nutrisi dengan baik. Lakukan juga perawatan rutin seperti pemangkasan tanaman dan pembersihan sistem pengairan.
Jadi, sudah siap untuk menanam dengan teknik aeroponik?