.
Hyundai Motorstudio Senayan Park
Makanan sehat akan bergantung pada banyak faktor. Selain dari makanan itu sendiri, alat yang dipakai memproses makanan juga punya pengaruh besar apakah makanan tetap sehat atau justru sebaliknya.
Mengkonsumsi makanan sehat seharusnya membuat tubuh sehat, tapi akan terjadi sebaliknya jika alat dapur yang digunakan tak mencerminkan kondisi tersebut. Alat masak berbahan besi berbahaya karena berpotensi karat, sementara alat masak plastik berbahaya karena kandungannya.
Alat masak silikon dinilai lebih baik dibanding alat masak yang terbuat dari plastik atau besi. Silikon tak hanya fleksibel digunakan, tapi juga cukup kuat. Tapi apakah alat masak silikon aman?
Secara umum, silikon merupakan karet sintetis yang dikombinasi dengan oksigen dan karbon. Meski senyawa ini banyak ditemukan di alam, tapi mayoritas alat masak silikon dicampur dengan komposisi kimia berbeda. Inilah yang memicu diskusi tanpa ujung terkait keamanan alat masak silikon.
Alat masak silikon saat ini didesain untuk tahan panas, yaitu sampai 260 C. Desain terbaru alat masak silikon umumnya dibuat dengan material silika gel yang aman saat kontak dengan makanan.
Terlepas dari material yang digunakan, silikon seringnya mengeluarkan bau khas yang kuat. Tak perlu khawatir karena silikon saat ini didesain food-grade sehingga aman.
Karet dan silika gel termasuk dua material elastis tapi sangat kuat, tapi silika lebih unggul karena tak mudah bengkok meski dipakai dengan frekuensi tinggi.
Yang juga harus dipahami, silikon sebenarnya tak bisa diurai dan didaur ulang. Itu sebabnya, peralatan masak yang terbuat dari bahan silikon seolah berdiri di dua sisi yang berbeda.
Di satu sisi, silikon menawarkan daya tahan lebih baik dibanding kayu, juga lebih sehat dibanding bahan plastik dan besi. Di lain sisi, silikon bukan merupakan material yang bisa dengan mudah didaur ulang sehingga hanya akan menjadi sampah saat mencapai siklus akhir pemakaiannya.
Untuk penyimpanannya, alat masak silikon harus dikeringkan lebih dulu, atau akan mengalami deformasi pada permukaannya dan perubahan warna. Karena silikon merupakan karet, permukaan tak jarang menjadi lengket saat dipegang.
Sederhananya, alat masak berbahan silikon menawarkan sejumlah kelebihan, tapi juga punya beberapa kekurangan yang sebaiknya harus diperhatikan.
Silikon termasuk material aman. Ini dibuktikan dengan penggunaan silikon sebagai implan untuk meningkatkan tampilan bagian tubuh tertentu. Jadi aplikasinya sebagai alat masak dipastikan aman karena tahan panas, kuat, dan mudah dibersihkan.
Seperti yang sudah disebut, alat masak silikon mampu bertahan hingga suhu panas 260 C dan tak mudah meleleh. Itu sebabnya, alat masak silikon sudah tersedia dalam berbagai bentuk seperti spatula, cetakan kue, sendok, dan banyak lainnya.
Tak hanya pada kondisi panas, alat masak dari silikon tetap bisa optimal pada suhu dingin ekstrem. Inilah yang menjadi perbedaan besar antara material besi, plastik, dan kayu.
Besi contohnya, material ini dikategorikan sebagai konduktor sehingga mampu menghantarkan panas atau dingin, sementara plastik tak tahan panas dan rentan patah saat terekspos suhu dingin.
Fleksibilitas silikon tak hanya membuatnya mudah digunakan, tapi juga mudah dibersihkan dan dicuci. Kadang hanya perlu disiram tanpa perlu diberi sabun.
Fleksibilitas silikon membuatnya lebih unggul dari material lain karena bisa ditekuk dan dibengkokkan saat dicuci. Ambil contoh cetakan kue dari plastik. Karena bentuknya kaku, kotoran yang menempel di sela-sela jadi lebih sulit dibersihkan.
Silikon termasuk material anti noda dan tak menahan bau setelah dipakai untuk memasak makanan yang memiliki bau kuat. Terutama saat dipakai memasak makanan basah yang lengket, alat masak silikon merupakan solusi terbaik.
Material silika gel mencegah permukaan silikon lengket, suatu kondisi yang biasa dijumpai saat memasak makanan basah dengan alat masak plastik atau besi.
Silikon merupakan material yang memiliki karakteristik tak berpori sehingga tak menahan bau, rasa, dan warna sehingga tak mendukung perkembangan patogen. Dibanding dengan kayu misalnya, produk ini sangat berpori dan bisa menjadi area tumbuh bakteri dan mikroba.
Peralatan masak silikon terbaik tak akan mudah tergores, patah, pecah, dan sangat mungkin mencapai puluhan tahun pemakaian. Sementara material karet membuatnya tetap fleksibel saat dipakai dan tak merusak permukaan panci atau benda lain.
Struktur kuat membuatnya berguna untuk mengocok adonan kue atau telur. Begitu juga saat mengaduk bumbu di panci penggorengan.
Semua alat masak pasti punya kelemahan masing-masing, baik itu besi, plastik, atau keramik. Begitu juga dengan alat masak silikon, produk ini juga tak lepas dari kekurangan. Tapi bukan berarti alat masak dari silikon tak layak dibeli, hanya perlu temukan satu produk terbaik.
Nyatanya, tak semua silikon dibuat dengan material terbaik berkategori food-grade. Meski karet dan silika gel bukan merupakan material langka, beberapa produsen tak jarang mengkombinasikan material plastik yang mengandung BPA sebagai campurannya.
Plastik termasuk material berbahaya saat kontak dengan makanan dan tak mampu bertahan pada suhu panas. Sejumlah komposisi kimia akan terlepas dan mengkontaminasi masakan.
Silikon bukan termasuk material yang mudah didaur ulang sehingga kurang ramah terhadap lingkungan. Ini yang menjadi kelemahan utama produk berbasis silikon dibanding material lain.
Meski silikon termasuk material non-biodegradable, tapi dapat dimanfaatkan kembali dengan merubah bentuk atau fungsinya menjadi alat lain.
Hanya saja, jika pun ingin mendaur ulang silikon, diperlukan fasilitas khusus untuk memproses dan mengubahnya menjadi produk lain. Artinya, alat masak silikon tak bisa didaur ulang secara mandiri untuk skala rumahan.