Apakah kamu pemilik bisnis dan ingin memahami cara mengatasi limbah pabrik? Kemungkinan sebagian besar industri akan menghasilkan limbah, baik industri rumahan, industri sedang, hingga industri skala besar.
Limbah pabrik umumnya terdiri dari berbagai macam material yang berbeda. Dengan mengenali jenis limbah pabrik, pada gilirannya akan lebih memudahkan dalam proses pengelolaan dan pembuangan.
Limbah pabrik tidak dapat serta-merta langsung dibuang begitu saja. Perlu dipilah-pilah terlebih dulu. Mana yang bisa langsung dibuang ke TPA (tempat pembuangan sampah akhir), mana yang bisa didaur ulang, dan mana yang harus dikelola karena termasuk limbah B3 (bahan beracun dan berbahaya)?
Ada beberapa jenis limbah dan diperlukan cara mengatasi limbah pabrik yang berbeda oleh pakar yang ahli di bidang pengelolaan limbah pabrik.
Jenis- jenis limbah pabrik
Sebenarnya, bukan hanya pabrik yang menghasilkan limbah. Setiap hari, manusia dan hewan, serta berbagai kegiatan menghasilkan sampah, sehingga limbah sudah menjadi bagian tak terhindarkan dari masyarakat.
Berikut adalah beberapa jenis dan cara mengatasi limbah pabrik:
1. Limbah cair
Segala jenis limbah yang berbentuk cair adalah limbah cair. Limbah cair yang dihasilkan pabrik ada banyak contohnya. Mulai dari minyak, lumpur, lemak, air kotor yang dibuang, dan lainnya. Limbah cair ini berbahaya dan beracun bagi lingkungan.
Bagaimana cara mengatasi limbah pabrik yang berwujud cair?
a) Penyaringan/ screening.
Dalam tahap ini limbah dialirkan melalui saluran khusus dan disaring untuk menyingkirkan materi padat yang berukuran besar dari limbah cair.
b) Pengendapan.
Selanjutnya, limbah cair ditempatkan di dalam tangki atau bak khusus untuk mengendapkan partikel pasir. Sedangkan, air limbah terus dialirkan ke tahap berikutnya.
c) Pengapungan/ floating.
Dalam proses ini memanfaatkan gelembung-gelembung udara untuk mengangkat partikel minyak dan lemak ke permukaan agar lebih mudah disisihkan.
d) Disinfeksi.
Tahap ini mirip seperti ozonisasi dan radiasi ultraviolet untuk membunuh organisme patogen, bakteri, kuman, dan virus dalam cairan.
2. Limbah Padat
Contoh limbah padat industri di antaranya seperti kaca, keramik, wadah atau botol plastik, sampah kertas, logam dan kaleng.
a) Penimbunan.
Jenis limbah padat organik dapat ditimbun agar bisa diuraikan secara alami di dalam tanah oleh organisme-organisme pengurai limbah.
b) Sanitary landfill.
Dibuat dengan cara melubangi tanah dan dilapisi plastik atau tanah liat agar terbentuk gas metana.
c). Daur ulang.
Jenis limbah padat non organik seperti logam, sebagian besar dapat didaur ulang. Misalnya, dijadikan produk kerajinan tangan atau lainnya.
3. Limbah Gas
Berbeda dengan limbah cair atau padat, limbah gas industri tak bisa terlihat. Akan tetapi, perlu diketahui cara mengatasi limbah pabrik berwujud gas karena berbahaya ketika terhirup.
Pengolahan limbah gas menggunakan metode desulfurisasi memakai filter basah agar jumlah gas berbahaya dapat berkurang. Industri juga direkomendasikan menggunakan sumber energi yang lebih ramah lingkungan untuk bahan bakar.
Metode pengolahan limbah gas juga bisa memakai metode fas gas atau fase padat (arang) untuk menyerap aroma bau kurang sedap.
4. Limbah B3
Karena beracun dan berbahaya, maka limbah B3 perlu disimpan dengan standar yang tepat. Metode pengelolaan limbah B3 ada beberapa jenis, seperti:
- Sumur injeksi/ sumur dalam, landfill, dan kolam penyimpanan.
- Metode pengolahan secara fisika, kimia, dan biologi.
Dalam pengolahan fisika, limbah B3 dipisahkan dan di desulfurisasi untuk mengurangi efek paparan gas beracun. Sementara, dalam proses kimia, limbah B3 melalui proses solidifikasi, reduksi, absorpsi/ penyerapan, elektrolisis, penukaran ion, sedimentasi, dan netralisasi.
Selanjutnya, pengolahan biologi, limbah B3 melewati tahap bioremediasi dan fitoremediasi. Yaitu, proses penguraian limbah B3 dibantu mikroorganisme.
Mengurangi pencemaran lingkungan dengan sumber energi terbarukan
Nah itu penjelasan tentang limbah dan bagaimana cara mengatasi limbah pabrik tersebut. Memahami jenis-jenis sampah industri dan sekitar kita sangat penting, agar lebih mudah dalam mengatasi atau mengelolanya. Untuk mengurangi pencemaran lingkungan, sebaiknya kita mengambil langkah yang tepat.
Salah satunya adalah dengan menggunakan mobil listrik yang bebas polusi dan ramah lingkungan. Hyundai Motors berkomitmen untuk mendukung kelestarian alam dengan teknologi mobil listrik yang inovatif dan canggih.
Dengan memilih mobil listrik seperti Hyundai, kamu bisa berpartisipasi dalam kelestarian alam. Karena, mobil listrik menggunakan baterai yang bisa diisi ulang. Mobil listrik Hyundai tidak perlu menggunakan bahan bakar minyak atau BBM, sehingga menghasilkan nol persen emisi gas buang.
Cara pengisiannya mudah dan sangat fleksibel karena dilengkapi dengan portable charger yang didesain khusus supaya kalian bisa hubungkan dengan stop kontak yang ada di rumah atau dimanapun itu.