.
Hyundai Motorstudio Senayan Park
Kehidupan di perkotaan sering diwarnai dengan isu klasik seperti banjir dan genangan air saat musim hujan tiba. Masalahnya bukan hanya tentang debit air hujan, tapi juga karena sistem drainase yang buruk. Nah, di sinilah pentingnya kita memikirkan solusi yang tidak hanya efektif tapi juga ramah lingkungan. Salah satunya adalah dengan membangun sistem drainase berkelanjutan yang dapat mengelola air hujan dengan baik sekaligus membantu mitigasi perubahan iklim.
Perubahan iklim membuat pola cuaca jadi tidak menentu. Hujan deras bisa datang lebih sering dan intens, mengakibatkan banjir terutama di kota-kota besar dengan banyak permukaan beton. Tanah yang seharusnya menyerap air hujan jadi tidak berfungsi maksimal.
Dengan sistem drainase yang baik, air hujan bisa dikelola lebih bijak. Ini artinya:
Sistem drainase berkelanjutan bisa jadi salah satu langkah nyata untuk mendukung mitigasi perubahan iklim, terutama di area perkotaan yang padat.
Ada banyak cara untuk membuat drainase yang lebih ramah lingkungan. Berikut beberapa contoh efektif yang bisa diaplikasikan dengan mudah:
1. Biopori
Biopori adalah lubang kecil di tanah yang berfungsi untuk menyerap air hujan. Lubang ini biasanya diisi dengan sampah organik yang nantinya akan berubah menjadi kompos. Selain membantu menyerap air, biopori juga meningkatkan kualitas tanah dan mengurangi limbah organik.
2. Sumur Resapan
Sumur resapan berfungsi untuk menangkap air hujan dan mengalirkannya kembali ke lapisan tanah dalam. Ini membantu mengurangi limpasan air ke saluran drainase sekaligus menjaga cadangan air tanah, terutama di daerah yang sering mengalami kekeringan.
3. Green Roof
Atap hijau, atau green roof, adalah salah satu cara modern untuk mengelola air hujan di bangunan. Dengan menanam tumbuhan di atap, air hujan bisa diserap oleh tanaman dan media tanam, mengurangi beban pada sistem drainase. Selain itu, green roof juga membantu menurunkan suhu lingkungan dan memperbaiki kualitas udara.
Selain banjir akibat limpahan air hujan, sistem drainase yang buruk bisa berdampak lebih luas. Berikut beberapa dampaknya:
1. Pencemaran Air
Air hujan yang nggak dikelola dengan baik sering membawa limbah dari jalanan ke sungai atau laut. Akibatnya, ekosistem air jadi tercemar dan berdampak pada kesehatan manusia serta hewan.
2. Kerusakan Ekosistem
Limpasan air hujan yang membawa polutan ke sungai atau danau bisa merusak keseimbangan ekosistem. Makhluk hidup yang bergantung pada air bersih terancam kehilangan habitatnya.
Tidak perlu jadi ahli lingkungan untuk mendukung sistem drainase yang lebih baik. Berikut beberapa langkah simpel yang bisa dilakukan secara individu:
1. Buat Biopori di Rumah
Kamu bisa mulai dengan membuat lubang biopori di pekarangan atau area rumahmu. Selain membantu menyerap air hujan, ini juga mengurangi sampah organik.
2. Pasang Sumur Resapan
Kalau punya lahan lebih besar, pertimbangkan untuk memasang sumur resapan. Ini investasi kecil yang dampaknya besar, terutama untuk lingkungan.
3. Tanam Pohon atau Tanaman
Tanaman punya peran penting dalam menyerap air hujan. Dengan menanam pohon atau membuat taman kecil di area rumahmu, kamu membantu air hujan masuk ke tanah dan mengurangi limpasan.
Membangun sistem drainase ramah lingkungan adalah langkah penting untuk menciptakan kota yang lebih hijau dan resilien terhadap perubahan iklim. Mulai dari implementasi sederhana seperti biopori hingga program besar seperti green roof, setiap langkah kecil bisa memberi dampak besar.