.

Newsroom

Ecobrick: Kerajinan Limbah Botol Plastik Jadi Blok Bangunan

Hyundai Motorstudio Senayan Park 2022.08.01
Ecobrick: Kerajinan Limbah Botol Plastik Jadi Blok Bangunan

Dari semua solusi untuk masalah lingkungan, ecobrick kini jadi lebih populer karena lebih mudah dibuat dan dimanfaatkan. Sebenarnya, apa itu ecobrick?

Untuk gambaran awalnya, mari bayangkan batu bata yang dipakai sebagai material dinding rumah. Warnanya merah, dan seringnya dipadukan dengan pintu dan jendela. Seperti itulah kira-kira gambaran umum dari ecobrick, yaitu sebagai pengganti bata tradisional.

Fungsi yang ditawarkan ecobrick tak beda jauh dengan bata konvensional, tapi lebih estetik saat dimanfaatkan sebagai dinding, dan merupakan cara terbaik untuk mengatasi limbah sampah plastik.

Apa Itu Ecobrick?

Premis umum dari ecobrick sebenarnya sederhana: kumpulkan semua material yang tak bisa didaur ulang, lalu bungkus seketat mungkin dalam botol plastik.

Semisal dimaknai sederhana, ecobrick merupakan botol plastik polyethylene (PET) yang diisi dengan berbagai material tak terpakai yang sudah dibersihkan lalu dimanfaatkan layaknya bata tradisional.

Material yang dimaksud bisa berupa sampah plastik bungkus makanan atau kemasan produk yang tak punya nilai manfaat lagi. Tak hanya sebatas plastik, kain atau benda lain juga bisa digunakan.

Itu sebabnya, ecobrick juga bisa disebut sebagai bata ramah lingkungan karena manfaatnya yang mampu mereduksi limbah plastik.

Botol, yang sudah lebih keras dan solid karena diisi berbagai limbah, kemudian ditumpuk layaknya bata konvensional saat ingin membuat dinding tembok.

Karena sifat alami plastik yang sulit terurai, ecobrick menawarkan daya tahan lebih tinggi dan bisa diintegrasikan untuk blok bangunan modern jangka pendek atau jangka panjang.

Ecobrick tak hanya berkontribusi menjaga lingkungan dari limbah plastik, tapi juga sekaligus melindungi lingkungan agar tak sampai menyerap toksin yang dirilis dari sampah plastik.

Ini penting, mengingat hanya 9% limbah plastik yang didaur ulang menjadi plastik baru. Selebihnya hanya berakhir menjadi sampah.

Ecobrick dan Aplikasinya

Ecobrick termasuk trik paling inovatif untuk mengurangi jumlah sampah plastik agar tak sampai ke tempat pembuangan akhir. Desain berbentuk sirkular membuatnya mudah untuk digunakan sebagai bagian struktur bangunan.

Terlebih untuk area yang langka dengan material bangunan, ecobrick bisa menjadi solusi kreatif. Walaupun kritik tetap menyertai penggunaan ecobrick sebagai material bangunan, tapi ini tak mengurangi kepopuleran ecobrick saat ini.

Sangat sulit mencari solusi terbaik untuk mengatasi persoalan plastik karena pada dasarnya banyak produk di dunia yang terbuat dari plastik, dan ecobrick bisa jadi merupakan satu solusi terbaik saat ini.

Ecobrick mendapatkan momentumnya dalam beberapa tahun terakhir, terlebih karena limbah plastik sudah menjadi fenomena global. Ecobrick menjadi semacam material yang cukup populer untuk dimanfaatkan membuat blok bangunan, utamanya di negara berkembang, karena sifatnya yang mudah didapat, baik di rumah atau di jalan.

Layaknya bata konvensional, ecobrick bisa dimanfaatkan untuk keperluan yang sama dalam menopang struktur dinding. Satu yang positif dari ecobrick yaitu mampu berperan sebagai insulator karena terbuat dari plastik yang dipadatkan.

Yang menarik, ecobrick bisa didaur ulang semisal dinding dirobohkan dan direnovasi. Tak seperti bata konvensional yang hanya bisa digunakan untuk sekali pakai.

Nilai Plus Ecobrick

Ada sejumlah aspek positif dari penggunaan ecobrick sebagai bagian penyusun struktur bangunan. Misalnya saja, BBC menyebut kalau 60% plastik daur ulang dikirim ke sejumlah negara di Asia.

Yang terjadi kemudian, sampah plastik bersebaran di pantai karena banyak negara di Asia tak punya infrastruktur memadai untuk mendaur ulang plastik. Meski tak disebut secara spesifik, setidaknya ada delapan negara di Asia yang bertanggungjawab atas 63% sampah plastik yang mengapung di lautan.

Ecobrick merupakan bagian dari solusi menjaga lingkungan yang memungkinkan siapapun untuk menikmati sungai dan pantai bersih, tapi juga menyediakan material bangunan.

Beberapa organisasi non-profit bahkan menyediakan insentif untuk individu yang mau mengumpulkan sampah plastik tak terpakai untuk membuat ecobrick.

Ini tentu menjadi langkah bagus dalam mengurangi sampah plastik yang membahayakan lingkungan dan ekosistem. Semua yang terkait plastik memang negatif, tapi ecobrick setidaknya membuat plastik punya nilai manfaat.

Membuat blok bangunan dengan material plastik merupakan ide cerdas karena plastik tak mudah terurai dan tak lekang waktu. Plastik bahkan bisa dimanfaatkan kembali untuk beberapa dekade ke depan.

Sangat mungkin untuk mengatakan kalau ecobrick merupakan cara paling kreatif untuk memberdayakan sampah plastik yang kian menumpuk menjadi sesuatu yang lebih berguna.

Cara Membuat Ecobrick

Karena ecobrick sebenarnya produk sederhana, siapapun bisa membuat ecobrick tanpa kesulitan, bahkan dengan alat seadanya.

Untuk membuat ecobrick, mulai dengan mengumpulkan, membersihkan, dan mengeringkan sampah plastik yang bisa ditemukan. Termasuk material yang umum digunakan yaitu kantong plastik, bungkus kemasan produk, Styrofoam, dan kain sisa.

Karena ecobrick harus dibungkus secara ketat, plastik yang diperlukan biasanya lebih banyak daripada yang diperkirakan. Jadi proses pengumpulan sampah mungkin jadi lebih lama.

Sebagai bagian material penting dari ecobrick, botol jelas diperlukan dan sebaiknya tersedia dalam ukuran dan jenis yang sama.

Proses dimulai dengan memasukkan limbah plastik ke dalam botol kemudian ditekan hingga padat. Guna mempercantik tampilan, cobalah mainkan pilihan warna plastik yang dimasukkan. Permainan warna akan memunculkan pola unik dari ecobrick saat nantinya dipasang.

Setelah ecobrick selesai dibuat, berikan label yang berisikan nama projek, berat, dan tanggal pembuatan untuk membedakan satu sama lain.

Selesai membuat ecobrick, simpan dalam posisi horisontal hingga jumlahnya mencukupi untuk memulai projek bangunan.

Meski dinilai sebagai solusi masalah sampah plastik yang cukup positif, keraguan tetap menyertai. Jadi, penting untuk memahami kelemahan yang ada pada ecobrick.

Ecobrick termasuk material non-organik yang bisa saja terekspos saat terkena panas matahari.

Meski proses pembuatan ecobrick bisa menjadi kegiatan akhir pekan yang menyenangkan untuk mengurangi tumpukan limbah plastik dalam rumah, tapi ecobrick belum bisa menjadi material pengganti yang sepadan untuk bahan bangunan. Ini yang harus diperhatikan.




TOP