Hyundai Motorstudio Senayan Park
Mencari mobil yang tepat sesuai kebutuhan melibatkan berbagai pertimbangan, baik dari aspek teknis dan non-teknis. Salah satu pertimbangan yaitu terkait sistem transmisi otomatis dan manual.
Untuk menentukan apakah harus membeli mobil matic atau mobil manual, keputusan akan melibatkan banyak aspek berbeda karena mobil matic dan manual mempunyai perbedaan. Jadi, sebelum pergi ke showroom terdekat, bekali diri dengan informasi lebih dulu.
Baik mobil matic dan manual, dua jenis kendaraan ini punya kelebihan dan kekurangan. Riset sederhana akan cukup membantu dalam menemukan satu jenis kendaraan yang tepat sesuai kebutuhan.
Saat diharuskan memilih antara mobil matic dan manual, pilihan bergantung pada preferensi pribadi. Sebagai gambaran, mobil manual mulai jarang diproduksi karena 80% model mobil yang beredar di Amerika pada 2019 hanya tersedia dalam transmisi otomatis.
Performa mobil mungkin tak jauh beda, tapi sisi pengalaman berkendara yang ditawarkan antara mobil matic dan mobil manual mungkin saja berbeda. Berikut perbedaan mobil matic dan manual.
Tujuan utama dari transmisi mobil yaitu memindahkan tenaga ke bagian roda. Pada mobil matic dan mobil manual, perbedaan paling mencolok yaitu pada metode transmisi yang digunakan.
Pada mobil dengan transmisi otomatis, mesin memindahkan tenaga tanpa campur tangan pengemudi sama sekali. Pada mobil manual, pengemudi bertanggung jawab penuh pada transmisi dan harus paham kapan harus menambah atau mengurangi gigi.
Dalam banyak kemungkinan, mobil matic dianggap lebih cepat daripada mobil manual. Satu alasan pasti yaitu karena mobil matic memakai transmisi otomatis sehingga pengemudi tak harus memindah gigi secara manual yang menyita waktu.
Selain itu, proses pindah gigi membuat mesin mobil manual dalam posisi statis karena pedal gas tak diinjak sewaktu memindahkan persneling. Mobil matic memindahkan gigi lebih cepat dan otomatis sehingga kecepatan tak terganggu.
Lain hal pada aspek kekuatan. Faktor ini sangat dipengaruhi konfigurasi mesin, bukan transmisi. Idealnya, semakin tinggi konfigurasi mesin yang ditanamkan pada mobil, semakin kuat daya dorong atau daya tarik yang dihasilkan.
Perbedaan mobil matic dan manual yang paling mencolok yaitu pedal kopling. Mobil manual masih memakai pedal kopling, sementara mobil matic tak memiliki sama sekali.
Pengemudi menggunakan kopling untuk memindahkan posisi persneling pada mobil manual. Di sisi lain, mobil matic memindahkan gigi secara otomatis menyesuaikan kecepatan kendaraan.
Singkatnya, mobil matic hanya punya dua jenis pedal, yaitu pedal rem di sebelah kiri dan pedal gas di sebelah kanan. Sementara itu, mobil manual masih menggunakan 3-4 pedal untuk keperluan berbeda, tergantung jenis dan konfigurasi mesin yang dikenakannya.
Saat menghadapi situasi jalanan macet yang mengharuskan kendaraan berjalan pelan, akan sangat menjengkelkan untuk selalu menginjak kopling secara konstan. Mobil matic menghilangkan isu ini.
Masih banyak yang menganggap kalau mobil matic tak seirit mobil manual dengan berbagai alasan berbeda. Walau ini mungkin benar di masa lalu, tapi mobil matic kini sudah berevolusi dengan berbagai teknologi transmisi baru.
Efisiensi bahan yang ditawarkan mobil matic kini bahkan hampir mendekati dua kali lipat dibanding mobil manual. Secara umum, mobil matic saat ini lebih efisien dalam mengkonsumsi bahan bakar.
Soal harga beli, saat ini mobil matic sedikit lebih tinggi harganya dibanding mobil manual. Bahkan untuk model yang sama dengan spek yang hampir serupa, mobil manual masih lebih terjangkau.
Sedikit berbeda untuk harga jual, mobil matic cenderung dihargai lebih tinggi karena berbagai fitur yang diunggulkan, khususnya pada aspek ramah lingkungan. Mobil manual lebih mungkin mengalami deflasi harga, bahkan hingga setengahnya hanya dalam beberapa tahun pemakaian.
Selain terkait harga, biaya perawatan mobil matic lebih mahal karena tingkat ketersediaan suku cadang masih jarang. Tapi sangat mungkin harganya turun drastis saat adopsi mobil matic semakin banyak. Sisi positifnya, mobil matic lebih tahan rusak dibanding mobil manual.
Mobil dengan transmisi manual memungkinkan pengemudi mengontrol penuh kendaraannya. Mereka dapat menambah atau mengurangi gigi persneling sesuai kebutuhan dan kecepatan.
Di sisi sebaliknya, mobil matic tak memberi keistimewaan bagi pengemudi untuk mengontrol penuh kendaraan yang ditumpangi karena transmisi terjadi otomatis.
Bagi pengendara yang punya pengalaman menahun, mereka lebih menyukai mobil yang dapat dikontrol, alih-alih menikmati kenyamanan yang diberikan mobil matic.
Mobil matic, terlebih yang dilengkapi teknologi mutakhir, lebih bisa diandalkan dalam aspek keamanan sehingga dinilai lebih mampu melindungi pengemudi dibanding mobil manual. Mobil menjadi lebih mudah dikontrol saat berjalan dalam kecepatan rendah.
Selain itu, mobil matic memungkinkan pengendara untuk lebih berkonsentrasi pada kondisi jalan karena tak harus menginjak kopling dan memindah gigi. Mobil matic lebih aman karena dua tangan selalu memegang setir.
Pada mobil manual, pengemudi harus menyetir dengan satu tangan saat tangan lain digunakan memindahkan gigi. Ini jelas berbahaya, terlebih jika mobil melaju pada jalanan tak rata.
Mengendarai mobil matic lebih mudah karena konsentrasi yang dibutuhkan tak setinggi saat mengendarai mobil manual. Situasi ini membuat pengemudi lebih bebas tekanan dan rileks.
Kendaraan dengan transmisi otomatis tak menghentak saat pedal akselerasi ditekan, juga saat berjalan pelan di kondisi jalan yang macet.
Di sisi lain, mobil manual mengharuskan pengemudi selalu konstan fokus pada gigi persneling, kopling dan gas. Karena alasan ini, proses belajar mengendarai mobil manual seringnya lebih singkat dibanding belajar mengemudi mobil manual.