Newsroom

Apa Itu Air Water Purifier? Apakah Aman Dikonsumsi?

Hyundai Motorstudio Senayan Park 2022.06.15
Apa Itu Air Water Purifier? Apakah Aman Dikonsumsi?

Air bersih, aman, dan jernih tak mudah didapat sekarang ini. Meningkatnya populasi, perkembangan industri, dan menurunnya kualitas lingkungan merupakan di antara beberapa penyebab.

Teknik pemurnian air menjadi kini lebih dibutuhkan dibanding sebelumnya, gunanya untuk memastikan kualitas air menjadi layak minum. Begitu banyak mineral dalam air yang diperlukan tubuh, tapi yang menjadi persoalan, banyak juga bakteri dan kotoran lain yang mungkin ikut terkonsumsi.

Water purifier berguna untuk memurnikan air, dengan hasil akhir berupa air water purifier. Seiring populernya metode ini, banyak water purifier beredar dengan tipe dan konfigurasinya masing-masing.

Apa Itu Air Water Purifier?

Yang harus dipahami lebih dulu, air water purifier merupakan hasil akhir dari air yang sudah dimurnikan memanfaatkan air purifier, atau alat pemurni air. Tujuannya yaitu menghasilkan air murni dengan tingkat spesifik dengan membatasi jumlah mineral tertentu.

Air purifier merupakan alat penjernih air yang menyaring kontaminan dalam air. Beberapa kontaminan termasuk partikel pasir, parasit, bakteri, alga, virus, jamur, dan senyawa beracun. Mineral seperti kalsium, silika, dan magnesium juga dihilangkan. Proses pemurnian juga menghilangkan bau dan rasa serta warna.

Proses pemurnian kemudian menghasilkan air water purifier yang kebanyakan ditujukan untuk konsumsi, meski bisa dimanfaatkan keperluan lain. Industri yang memanfaatkan air purifier termasuk farmasi, medis, dan kimia.

Khususnya pada beberapa negara maju, air water purifier bahkan diatur oleh sebuah standar agar menjadi layak minum. Standar ini biasanya mengacu pada jumlah minimal atau maksimal pada kandungan mineral beserta kontaminannya.

Metode Air Water Purifier

Dalam proses pemurnian, air purifier menggunakan beberapa metode seperti carbon filter, biosand filter, reverse osmosis filter, ultraviolet filter, ceramic filter, dan ion exchange filter. Berikut penjelasan lengkapnya.

1. Carbon Filter

Sering disebut carbon treatment, metode pemurnian ini memanfaatkan gas pelarut klorin, karbon monoksida, nitrogen, dan amonia. Selain larutan kimia, ada juga material organik seperti alga dan daun.

Sifat alami karbon yang berpori sangat membantu dalam menyerap kontaminan dan beragam polutan seperti pestisida. Secara umum, filter karbon yang digunakan dalam water purifier skala rumah tangga sudah dilengkapi dengan lapisan silver aktif untuk membunuh bakteri.

2. Electrodeionization

Air akan dialirkan melalui elektroda positif dan negatif. Membran ion lalu akan memisahkan ion positif dari air ke elektroda negatif dan ion negatif ke elektroda positif. Air water purifier deionisasi dengan tingkat kemurnian tinggi lalu dihasilkan.

Metode ini juga mampu menyaring zat arsenik dari air menggunakan semacam plat besi khusus. Hanya saja, metode electrodeionization tak mampu menyaring kontaminan yang bersifat non-ionik organik.

3. Biosand Filter

Metode ini memanfaatkan wadah yang diisi dengan lapisan pasir dan kerikil untuk menyaring patogen, yang merupakan organisme kecil yang sering membuat sakit, dari air yang terkontaminasi. Pasir biasanya mengandung organisme kecil dan sejumlah bakteri.

Organisme kecil yang ada di bagian filter pasir, biasa disebut biolayer, akan memakan partikel kecil dan patogen sehingga kualitas air menjadi lebih baik. Biosand filter mampu menyaring 12-18 liter air untuk sekali pakai.

Catatan penting, air yang digunakan harus bebas dari senyawa kimia berbahaya karena metode ini tak bisa menyaring senyawa kimia.

4. Distillation

Metode ini melibatkan pendidihan air untuk memicu penguapan. Uap yang dihasilkan akan kontak dengan permukaan dingin sehingga mengalami kondensasi dan berubah menjadi cairan kembali.

Tapi bahkan metode distillation tak benar-benar mampu memurnikan air karena beberapa kontaminan mampu bertahan pada titik didih tertentu. Zat terlarut biasanya tak akan menguap, dan akan tetap tertinggal dalam air yang mendidih. Walau demikian, 99% air murni bisa dihasilkan dari destilasi.

5. Reverse Osmosis Filter

Metode ini menggunakan dua alat pemurnian sekaligus, yaitu carbon active dan particle filtration. Dengan reverse osmosis (RO), air akan melewati membran polimer dengan pori-pori super kecil yang akan menyaring mineral dan organisme kecil air.

Kotoran yang tersaring lalu akan dibuang melalui pipa kecil khusus. Metode RO mampu meningkatkan rasa air, tapi ada keraguan apakah air water purifier hasil metode RO 100% aman. Sebab, filter yang digunakan kadang tidak sempurna sehingga bakteri bisa lolos.

Metode RO sangat direkomendasikan untuk digunakan pada air yang memiliki kandungan mineral tinggi.

6. Ultraviolet Filter

Menggunakan sinar UV dengan tingkat radiasi rendah, metode ultraviolet filter menyaring dan membunuh bakteri dan mikroba dengan menyerang sel DNA. Hasilnya 99% lebih akurat dibanding filter lain.

Metode ini efektif dalam menghilangkan semua tipe patogen tapi kurang efektif untuk menyaring bau, rasa, warna, dan bahan kimia. Alat ini mampu memurnikan setidaknya 200 liter air tiap hari.

7. Ceramic Filter

Bentuknya seperti silinder yang memiliki rongga pada bagian tengah dan biasanya terbuat dari tanah liat yang dicampur dengan beberapa bahan seperti serbuk kayu, sisa kopi, atau sekam padi.

Metode ceramic filter mampu menghalangi bakteri dalam air melalui lubang pori super kecil dengan tingkat akurasi 99% untuk jenis klorin dan bakteri E. coli.

Desainnya yang tak biasa membuat ceramic filter lebih aman karena mampu mencegah air water purifier terkontaminasi kembali.

8. Ion Exchange Resin Filter

Pada metode ini, air akan mengalir melalui resin yang akan ‘melembutkan’ air dengan menyerap mineral yang ada. Bahkan lebih seperti menukar ion negatif menjadi ion positif.

Resin filter melembutkan air dengan cara menghisap kandungan garam yang tertinggal dalam air dan mampu membuat air demineralisasi, atau tergantung pengaturan yang diinginkan.


TOP