Hyundai Motorstudio Senayan Park
Satu metode terbaik guna mengatasi persoalan lingkungan yaitu menerapkan gaya hidup zero waste yang berfokus agar tak menciptakan sampah baru. Tapi, apa itu zero waste?
Tapi ada miskonsepsi yang beredar bahwa gaya hidup zero waste mengharuskan individu untuk meninggalkan semua modernitas, padahal tidak demikian. Sebaliknya, zero waste tak lain merupakan pedoman hidup yang bertujuan menjaga lingkungan tanpa menghasilkan sampah baru.
Untuk menerapkan, individu harus dibekali pemahaman yang benar terkait masalah sampah beserta konsekuensinya terhadap lingkungan. Dengan memahami akar masalahnya, solusi konkrit dan strategis bisa diupayakan.
Makan, bekerja, belanja, dan bekerja termasuk beberapa contoh aktivitas harian yang rutin untuk siapapun. Tapi pernahkah menyadari berapa banyak sampah dihasilkan dari ragam aktivitas tersebut?
Gaya hidup zero waste termasuk solusi paling proaktif untuk mencegah munculnya sampah baru dari rutinitas harian. Membuat perubahan sederhana pada beberapa aktivitas tersebut merupakan kunci utama menuju gaya hidup zero waste.
Semisal dimaknai sederhana, zero waste merupakan rencana untuk mengelola rutinitas harian agar mencegah membuat sampah. Memang tak mudah merubah gaya hidup yang sudah menahun dijalani, tapi ini diperlukan demi menjaga lingkungan tetap lestari.
Saat ini, manusia merupakan spesies penghasil sampah paling tinggi. Jadi mengadopsi praktik hidup zero waste merupakan keharusan.
Tumpukan sampah yang menggunung di TPA selama beberapa tahun menjadi bukti nyata bahwa tiap individu harus merubah gaya hidup jadi lebih ramah lingkungan.
Perubahan untuk menghasilkan lingkungan yang lebih baik memerlukan upaya lebih, dan ini tak mudah memang. Cara terbaik yaitu dengan memulai dari diri sendiri dengan menerapkan zero waste.
Aplikasi gaya hidup zero waste memang tak mudah, tapi bukan berarti tak bisa dilakukan. Bahkan upaya sekecil apapun akan tetap dihitung jika itu menjadikan lingkungan sedikit lebih baik.
Mengurangi sampah atau hidup tanpa plastik tentu sulit dipraktikkan di awal, tapi akan menjadi mudah saat sudah terbiasa. Selengkapnya, berikut contoh gaya hidup dengan prinsip zero waste.
Untuk menerapkan prinsip hidup zero waste, batasi keinginan membeli barang baru sekalipun butuh. Alih-alih, coba lihat sekeliling untuk menemukan benda dengan fungsi yang sama.
Ini termasuk trik paling mudah diikuti, dan siapapun sebenarnya bisa asal punya komitmen. Semisal punya toples sisa lebaran, kardus pembungkus, atau wadah bekas lain, jangan sungkan memanfaatkan kembali sebagai media penyimpanan.
Makanan, alat-alat sederhana, dan berbagai benda dapat disimpan ke dalam wadah bekas. Untuk botol kaca, manfaatkan kembali sebagai wadah minuman atau pot mini untuk botol plastik.
Mayoritas individu punya kecenderungan untuk membuang barang meski baru satu kali pakai, entah karena rusak atau sudah tidak tren lagi. Ubah perilaku tersebut!
Semisal barang rusak, seperti kursi atau mainan anak, coba perbaiki sebisa mungkin. Semisal sudah tidak tren, contohnya baju atau celana, coba modifikasi sehingga terlihat lebih relevan lagi dengan tren yang berkembang saat ini.
Ini bukan berarti dilarang membeli produk apapun jika sudah menerapkan prinsip zero waste.
Membeli jika hanya diperlukan sebenarnya menjadi lebih selektif tentang apa yang harus dibeli agar tak menghasilkan sampah baru. Semakin sedikit yang dibeli, semakin sedikit sampah yang dihasilkan.
Triknya, coba tanyakan ke diri sendiri sebelum beli barang baru, apakah benar-benar diperlukan. Semisal masih bisa diganti dengan produk yang sudah ada di rumah, baiknya hindari membeli.
Tak semua barang bekas itu rusak, beberapa bahkan masih berfungsi dengan baik. Memberi barang bekas tak hanya mengurangi potensi sampah baru, tapi juga menyelamatkan uang dan lingkungan.
Karenanya, coba berpikir untuk mempertimbangkan barang bekas lebih dulu jika ingin membeli suatu produk, alih-alih beli baru. Ada banyak toko online yang mengkhususkan diri menjual produk bekas, dan ini bisa menjadi referensi.
Membungkus makanan kadang menjadi aktivitas yang ditunggu, terlebih jika lapar menyerang. Tapi bayangkan berapa banyak sampah yang ikut dibawa pulang, dan bayangkan juga berapa banyak individu yang melakukan hal sama?
Aktivitas tersebut tentu berkontribusi tinggi terhadap produksi sampah. Untuk mengatasi, bawa alat makan sendiri saat ingin membungkus makanan. Trik yang sama juga bisa diterapkan untuk aktivitas lain.
Metode yang sama juga bisa diterapkan saat membeli kebutuhan bulanan dalam jumlah banyak. Membawa kantong sendiri akan memastikan tak ada sampah baru yang dihasilkan dari aktivitas ini.
Termasuk prinsip hidup zero waste yaitu sebisa mungkin hindari membeli benda sekali pakai, dan kantong plastik merupakan contoh paling mudah.
Untuk sesekali, coba bersihkan bagian dapur dan catat sampah apapun yang dihasilkan dalam seminggu. Plastik, tisu, dan kertas termasuk beberapa contoh benda sekali pakai yang paling sering ditemui.
Benda sekali pakai memang memberi kenyamanan karena tak perlu harus dicuci setelah digunakan, tapi isu lingkungan harus lebih diutamakan.
Sering disepelekan, padahal punya peran penting dalam menunjang gaya hidup zero waste. Memiliki tempat sampah berbeda untuk tiap jenis sampah mungkin terdengar merepotkan di awal, tapi praktik ini sebenarnya membantu dalam memilah sampah berdasarkan jenisnya.
Kardus bekas masih mungkin didaur ulang, sementara sisa makanan bisa dijadikan bahan kompos. Itulah alasan kenapa penting untuk mengalokasikan tempat sampah sesuai jenisnya.