.
Hyundai Motorstudio Senayan Park
Efisiensi energi menjadi isu yang penting diperhatikan karena pemanasan global terus meningkat. Ada anjuran bagi siapapun untuk memilih dan memakai produk yang efisien, termasuk menggunakan bangunan hemat energi.
Tapi mengetahui apa saja cakupan bangungan hemat energi bukan tugas yang mudah, baik gedung perkantoran atau rumah tinggal.
Membuat bangunan yang hemat energi melibatkan banyak aspek, khususnya memilih jenis material dan proses pembangunan gedung. Biaya juga menjadi pertimbangan penting, terlebih ramah lingkungan kini menjadi bisnis yang menggiurkan.
Efisiensi energi dalam bangunan merupakan praktik yang harus dilakukan dalam kaitannya dengan membatasi kerusakan lingkungan, khususnya untuk perubahan iklim dan kesehatan penghuninya.
Hemat energi tak hanya menurunkan biaya operasional bangunan, tapi juga mengurangi emisi karbon. Lebih dari itu, bangunan hemat energi berguna untuk mengurangi polusi udara dalam ruangan karena mempunyai desain ventilasi yang lebih baik dibanding bangunan konvensional.
Sebagai hasilnya, potensi munculnya penyakit terkait pernapasan, seperti asma dan kanker paru-paru, dapat dikurangi. Artinya, ada alokasi biaya berobat yang bisa dihemat.
Untuk membuat bangunan hemat energi, bahan baku bangunan dan proses konstruksi harus dibuat efisien. Begitu juga saat pengoperasian bangunan, itu berarti semua peralatan dan perabotan harus saling terintegrasi dan mencerminkan ramah lingkungan.
Efisiensi energi pada dasarnya memakai energi lebih sedikit untuk menghasilkan performa yang sama seperti bangunan konvensional. Aspek ini harus diperhitungkan dari mulai saat mendesain bangunan, memilih material, proses konstruksi, dan saat mengoperasikan bangunan.
Itu sebabnya, mengadopsi teknik efisiensi energi saat proses pembangunan dan mengoperasikan gedung setelah selesai dibangun merupakan kunci untuk membuat bangunan sustainable.
Menggunakan panel surya dan material daur ulang termasuk contoh aplikasi nyata dari bangunan hemat energi. Efisiensi energi bisa diterapkan dalam berbagai aspek bangunan, berikut contoh aplikasinya.
Listrik termasuk salah satu kebutuhan utama dalam bangunan selair air. Untuk mencukupi kebutuhan listrik yang sedemikian tinggi, panel surya menjadi pilihan logis karena menggunakan energi terbarukan.
Panel surya dinilai sebagai bentuk energi terbarukan paling efektif untuk bangunan hemat energi. Layaknya listrik pada umumnya, panel surya mampu menyediakan listrik untuk menghidupi berbagai alat elektronik dalam bangungan.
Lampu, pendingin ruangan, pemanas air, dan alat lain yang memerlukan listrik bisa tercukupi dengan panel surya. Menerapkan panel surya merupakan strategi paling umum untuk bangunan hemat energi.
Meski sudah memakai panel surya, bangunan belum bisa dianggap hemat energi jika semua alat elektronik masih boros dalam konsumsi energi.
Mayoritas listrik dihabiskan untuk menghidupi alat elektronik seperti TV, komputer, oven, kulkas, pendingin ruangan, dan lainnya. Untuk perkantoran, konsumsi listrik pastinya akan lebih tinggi lagi karena alat elektronik yang digunakan biasanya mengkonsumsi daya lebih tinggi.
Itu sebabnya, memilih alat elektronik yang hemat listrik termasuk langkah final yang harus diterapkan untuk mengurangi pemakaian energi listrik.
Pada bangunan hemat energi, memanfaatkan cahaya alami merupakan keharusan. Ini bisa dilakukan dengan membuat bangunan terlihat lebih terbuka sehingga cahaya alami bisa diserap maksimal.
Semisal harus tetap memakai lampu, pilih lampu LED. Jenis lampu ini mampu meminimalkan konsumsi energi sembari tetap menerangi bangunan secara maksimal.
Lampu LED lebih hemat energi dibanding lampu CFL dan mampu bertahan lebih lama, plus tidak mengandung merkuri. LED saat ini tersedia dalam berbagai variasi, dari yang paling cerah hingga lembut.
Kuncinya yaitu menempatkan lampu LED pada posisi yang pas dengan jenis yang tepat. Dengan begitu, pemborosan listrik dapat dihindari.
Memilih alat pemanas atau pendingin ruangan dengan efisiensi tinggi termasuk langkah penting guna meminimalkan pemakaian energi dalam bangunan.
Pada bangunan hemat energi, ini harus didukung dengan tata ruang yang tepat agar sirkulasi udara bisa berganti secara maksimal. Udara segar merupakan kebutuhan penting untuk penghuni guna menghindari potensi penyakit pernafasan dan paru-paru.
Pada bangunan hemat energi, mengintegrasikan teknologi terbaru termasuk keharusan untuk mengurangi pemakaian energi dan meminimalkan jejak karbon. Contoh, sistem pendingin atau pemanas ruang bisa diatur otomatis sehingga konsumsi listrik bisa dibatasi.
Jendela dan pintu seolah menjadi lubang energi, padahal bangunan yang terisolasi memberi peluang terbaik untuk menciptakan bangunan hemat energi.
Pertimbangkan posisi pintu dan jendela, pilih ukuran yang optimal, dan perhatikan orientasinya. Model bangunan terisolasi memimalkan bangunan menyerap panas dan meningkatkan efisiensi energi.
Tapi ini bisa dicapai jika dalam perencanaan awal sudah dikalkulasi, misalnya terkait alur sirkulasi udara, arah bukaan pintu dan jendela, termasuk jenis frame yang digunakan. Dengan begitu, desain bisa dibuat dan dimodifikasi untuk mengoptimalkan biaya konstruksi dan performa.
Bukan merupakan bangunan daur ulang jikas proses konstruksi tak melibatkan material daur ulang. Terlebih saat ini sudah tersedia banyak material daur ulang seperti ecobrick.
Dua dari tiga ton baja baru merupakan daur ulang dari baja lama sehingga membuatnya menjadi salah satu material yang banyak didaur ulang di bumi.
Baja menggunakan energi lebih sedikit meski tetap memicu emisi karbon walau dalam jumlah kecil dibanding material besi. Inilah alasan yang membuat baja sebagai material terbaik untuk menunjang bangunan hemat energi.
Baja bisa diandalkan sebagai struktur bangunan hemat energi karena kuat dan tahan lama. Semisal tinggal di area dengan kondisi angin kencang atau gempa bumi, baja daur ulang bisa menjadi opsi paling logis untuk struktur bangunan.