Hyundai Motorstudio Senayan Park
Hemat bensin, berarti hemat anggaran. Kurang lebih seperti itu logika sederhananya!
Menghemat bahan bakar sama saja dengan menghemat anggaran operasional yang jumlahnya tak sedikit jika diakumulasi dalam satu tahun. Tapi menghemat bensin tak hanya menghemat uang.
Lebih dari itu, hemat bahan bakar mampu mengurangi potensi kerusakan mobil dan meningkatkan keamanan selama berkendara. Jadi, ada banyak sisi positif dengan hemat bensin.
Hemat bahan bakar pada dasarnya menerapkan teknik yang ditujukan agar konsumsi bensin menjadi lebih efisien sehingga produksi karbon dioksida berkurang hingga 25%. Metodenya sangat beragam, dan siapapun bisa melakukannya tanpa kesulitan.
Bermacam teknik bisa diterapkan agar konsumsi bensin lebih efisien, salah satunya mengelola kecepatan. Tapi hemat bensin tak hanya terkait menggunakan mobil irit BBM dan mengelola kecepatan, tapi lebih merupakan manajemen berkendara.
Menambah kecepatan secara mendadak membuat konsumsi bensin meningkat karena mesin berputar lebih cepat. Jika dikaitkan dengan teknik efisiensi bensin, cara mengemudi ini jelas tak bisa dibenarkan.
Saat melaju, cobalah menginjak pedal gas secara perlahan jika ingin meningkatkan kecepatan mobil. Agar konsumsi bensin lebih irit, tekan pedal dengan perlahan selama 5 detik untuk menambah kecepatan hingga 20 km per jam dari posisi berhenti.
Poin pentingnya, akselerasi kendaraan harus dibuat sehalus mungkin dan hindari menghentak pedal gas saat ingin menaikkan kecepatan.
Kondisi idle memang berguna untuk membuat mobil dalam kondisi siap saat akan melaju, tapi sebagai gantinya, konsumsi bensin akan meningkat.
Untuk menghemat bensin, matikan mobil jika berhenti lebih dari 60 detik, kecuali saat macet. Rata-rata kendaraan dengan konfigurasi mesin 3L membuang 300 ml bensin tiap idle 10 menit, atau setara dengan 1 gelas bensin.
Saat melaju, coba stabilkan kecepatan mobil dan hindari membuka atau menutup gas terlalu sering karena ada banyak bensin yang dikonsumsi pada prosesnya.
Buka tutup gas hanya meningkatkan konsumsi bensin, itu berarti butuh lebih banyak anggaran untuk membeli bensin daripada yang seharusnya. Uji coba menunjukkan bahwa menambah atau mengurangi kecepatan antara 75-85 km per jam dapat meningkatkan konsumsi bensin sampai 20%.
Pertimbangkan untuk memanfaatkan fitur cruise control semisal kondisi jalan mendukung. Tapi memvariasikan kecepatan juga berguna untuk menghemat bensin pada beberapa kondisi.
Saat akan naik tanjakan, naikkan kecepatan mulai dari bawah untuk mendapatkan momentum, lalu kurangi kecepatan saat menuruni bukit dan biarkan gravitasi yang bekerja.
Tekanan angin punya pengaruh langsung terhadap konsumsi bahan bakar. Berkendara dengan roda kempes meningkatkan konsumsi bensin hingga 4%. Efeknya tak hanya lebih boros bahan bakar, tapi juga mengurangi masa pakai ban lebih dari 10 ribu km.
Selain tekanan angin, kontur ban juga berkontribusi pada naik turunnya konsumsi bensin. Terlalu tebal akan meningkatkan konsumsi bensin, begitu juga jika terlalu tipis atau bahkan botak.
Lain kali saat ingin berkendara, perhatikan tekanan dan pola ban sesuai standar mobil yang digunakan.
Termasuk bagian dari manajemen berkendara agar hemat bensin, hindari macet. Kemacetan hanya meningkatkan konsumsi bahan bakar karena mobil pada dasarnya hidup tapi tak bergerak.
Beberapa ruas jalan dikenal karena sering macet, jadi akan lebih baik kalau menghindari jalan tersebut sedari awal. Sebelum memulai perjalanan, ada baiknya memahami jalan yang akan dilewati dan memetakan jalur alternatif sedini mungkin.
Selain menghindari macet, coba jaga jarak dengan mobil di depan dan belakang. Dengan menjaga pandangan di sekitar mobil, kecepatan kendaraan bisa distabilkan sebaik mungkin sehingga konsumsi bensin menjadi lebih efisien. Sisi positifnya, berkendara juga menjadi lebih aman.
Saat mobil diberi beban tambahan, hasilnya konsumsi bensin menjadi lebih banyak sebab mesin harus memproduksi lebih banyak tenaga untuk menjalankan kendaraan.
Kurangi beban dan benda lain yang sekiranya tak diperlukan, termasuk komponen mobil yang tak dipakai. Semakin ringan beban yang dibawa, semakin sedikit bensin yang dikonsumsi.
Sebagai gambaran, konsumsi bensin akan meningkat 1% untuk tiap 25 kg barang yang dibawa.
Jaga kecepatan untuk menghemat bensin. Mayoritas mobil akan lebih hemat konsumsi bahan bakar saat melaju dengan kecepatan 50-80 km per jam.
Jika melaju melebihi dari kecepatan tersebut, mesin mengkonsumsi bensin lebih banyak daripada yang seharusnya. Dengan kecepatan 120 km per jam misalnya, mobil akan mengkonsumsi bensin 20% lebih banyak dibanding saat melaju 100 km per jam.
Dengan jarak tempuh 25 km, peningkatan kecepatan dan konsumsi bensin hanya akan menghasilkan perbedaan 2 menit perjalanan. Jadi, ada lebih banyak sisi negatif dibanding sisi positif.
Sistem pendingin mobil memang menambah nyaman saat berkendara, tapi efeknya konsumsi bensin naik 20%. Jika ingin hemat BBM, kurangi pemakaian AC.
Buka jendela saat berkendara dan biarkan hembusan angin yang mendinginkan kabin. Trik ini cukup ampuh untuk mengurangi konsumsi bensin sembari meningkatkan efisiensi berkendara.
Tiap kali pedal rem ditekan, ada momentum kecepatan yang terbuang. Dengan melihat kondisi lalu lintas yang ada di depan, pengemudi bisa mengambil langkah antisipasi kapan harus mengurangi laju kendaraan tanpa harus menginjak pedal rem terlalu keras.
Teknik coasting pada dasarnya membiarkan mobil tetap berjalan dengan menggunakan sisa kecepatan sehingga pemakaian rem bisa dikurangi saat akan berhenti.
Sisi positifnya, konsumsi bensin dapat ditekan dan anggaran bisa dihemat hanya dengan mengurangi frekuensi akselerasi dan deakselerasi.