Newsroom

5 Dampak Perubahan Iklim di Indonesia

Hyundai Motorstudio Senayan Park 2022.05.04
5 Dampak Perubahan Iklim di Indonesia
Perubahan iklim adalah suatu perubahan dalam jangka panjang pada pola cuaca tertentu di suatu wilayah. Perubahan iklim ini tak ayal dikaitkan dengan yang namanya pemanasan global. Pemanasan global adalah kenaikan suhu di bumi yang berlangsung selama 1 dekade atau lebih, dimana yang menjadi salah satu penyebabnya adalah perubahan iklim.

Perubahan iklim global seharusnya menjadi perhatian seluruh dunia terutama di Indonesia. Sebab, dampak perubahan iklim di Indonesia berdampak pada aspek kehidupan masyarakat Indonesia. Dampaknya bisa diamati dari lingkungan hidup, contohnya suhu bumi yang mulai memanas, bencana alam yang datang silih berganti hingga menipisnya lapisan ozon.

Definisi perubahan iklim


Iklim adalah rata-rata cuaca yang menjadi penanda kondisi atmosfer dalam kurun waktu tertentu. Iklim juga disebut sebagai ukuran variabilitas kuantitas dan rata-rata yang relevan dari variabel tertentu contohnya temperature, curah hujan atau angin pada periode tertentu, umumnya merentang dari bulanan, tahunan atau bahkan jutaan tahun.

Iklim dapat berubah secara terus menerus karena adanya interaksi antara komponen dan faktor eksternal seperti erupsi vulkanik dan variasi sinar matahari, dan faktor lain yang disebabkan oleh aktivitas manusia misalnya penggunaan bahan bakar fosil atau perubahan penggunaan lahan.

Penyebab perubahan iklim


1. Efek rumah kaca


Salah satu penyebab perubahan iklim berasal dari gas rumah kaca. Beberapa gas yang ada di atmosfer bumi berperan dalam hal ini, contohnya kaca rumah yang merangkap panas matahari lalu menghentikannya supaya tidak bocor kembali ke angkasa. Banyak gas yang terjadi secara alami, meskipun banyak aktivitas manusia yang meningkatkan konsentrasinya di atmosfer.

Contohnya adalah karbon dioksida (CO2), metana, gas terfluorinasi CO2 dan dinitrogen oksida sebagai gas rumah kaca yang paling banyak diproduksi oleh kegiatan manusia dan bertanggung jawab atas 64% pemanasan global yang dibuat oleh manusia. Gas rumah kaca dipancarkan dalam jumlah kecil namun merangkap panas jauh lebih efektif dari CO2.

2. Peningkatan emisi


Penyebab kedua dari perubahan iklim adalah peningkatan emisi yang disebabkan oleh kegiatan manusia, contohnya pembakaran batu bara, gas dan minyak yang menghasilkan karbon dioksida dan dinitrogen oksida. Hal ini juga diakibatkan oleh penebangan hutan atau deforestasi.

Pohon dapat membantu mengatur iklim dengan cara menyerap CO2 dari atmosfer. Jika terjadi penebangan hutan, maka efek yang menguntungkan tadi akan hilang dan karbon yang tersimpan pada pohon akan dilepaskan ke atmosfer sehingga dapat menambah efek rumah kaca di bumi. Meningkatnya jumlah peternakan terutama sapi dan domba juga menghasilkan metana jumlah besar saat mencerna makanan.

Selain itu, pupuk yang mengandung nitrogen menghasilkan emisi nitro oksida, dimana gas-gas ini akan berflourinasi sehingga menimbulkan efek pemanasan yang sangat kuat yakni hingga 23000 kali lebih besar dibanding CO2

Dampak perubahan iklim


Sebagai penghuni planet yang bijak, sudah seharusnya kita sadar ada beberapa dampak perubahan iklim yang perlu diperhatikan seksama. Antara lain: 

1. Kenaikan suhu udara


Dampak perubahan iklim di Indonesia yang bisa dirasakan adalah kenaikan suhu udara. Berdasarkan penelitian Journal of Geophysical Research, Indonesia akan mengalami lebih dari 3 kali keadaan kenaikan suhu udara atau gelombang panas ekstrem antara 2020 dan 2052. Pada 2068 dan 2100, gelombang panas ekstrem akan terjadi setiap 2 tahun sekali.

Kenaikan suhu udara akibat gelombang panas ini memiliki intensitas yang sama bahkan lebih besar dibandingkan dengan tahun 2010, dimana gelombang panas yang ekstrem ini menewaskan 55000 orang di Rusia. Tak hanya itu, kenaikan suhu udara ini juga menghancurkan sekitar 9 juta hektar tanaman dan membunuh semua burung di Moskow.

2. Penurunan curah hujan


Tak hanya kenaikan suhu udara, dampak perubahan iklim di Indonesia lainnya yakni penurunan curah hujan yang meningkat yang menyebabkan risiko banjir. Pada rentang waktu 1990 dan 2013, di Indonesia banjir sungai merugikan sekitar 5,5 miliar US Dollar. Dampak perubahan iklim di Indonesia ini diperkirakan dapat meningkatkan kerusakan ekonomi hingga 91% pada 2030.

3. Menurunnya kualitas air


Pemanasan global meningkatkan jumlah air di atmosfer. Sehingga, meningkatkan curah hujan. Walaupun peningkatan curah hujan dapat meningkatkan jumlah sumber air bersih. Namun, dengan curah hujan yang terlalu tinggi malah mengakibatkan kemungkinan air langsung kembali ke laut. Biasanya, kenaikan air ini tanpa sempat disimpan oleh sumber air bersih yang digunakan manusia.

4. Perubahan habitat


Akan ada perubahan signifikan dari pemanasan suhu di bumi, banjir, badai hingga kenaikan batasan air laut. Penyebabnya, tentu saja oleh perubahan iklim yang membawa perubahan besar pada habitat asli makhluk hidup. Termasuk berbagai jenis tanaman, binatang hingga berbagai organisme lain.

5. Kepunahan spesies


Akibat dari perubahan habitat tanaman dan binatang tersebut, maka menyebabkan punahnya berbagai spesies. Terutama, tanaman pohon yang menjadi penyerap utama gas karbon dioksida. 

Hal ini bisa terjadi karena mereka tidak beradaptasi dengan perubahan suhu udara dan perubahan habitat yang terjadi begitu cepat. Punahnya spesies ini berdampak pada ekosistem dan rantai makanan.

Mengurangi dampak perubahan iklim dengan green car


Permasalahan tersebut salah satunya bisa kita bantu dengan memilih mobil seperti Hyundai yang tidak terlalu banyak menghasilkan emisi gas. Seperti yang kita tahu, emisi gas dapat meningkatkan pemanasan global. 

Hyundai hadir di Indonesia dengan berbagai tipe low cost green car yang sangat mendukung mobilitas sehari-hari, serta turut melestarikan lingkungan. Dengan beragam fitur canggih, berpetualang dan beraktivitas dengan mobil Hyundai akan memberikan keamanan dan kenyamanan maksimal.

TOP