Hyundai Motorstudio Senayan Park
Pembahasan kali ini membahas mengenai kompos, lebih tepatnya komposter sampah organik. Silakan disimak hingga usai bagi kamu yang ingin membuat kompos.
Apakah kamu mengetahui bahwa World Bank memberikan laporan bahwa diperkirakan jumlah sampah akan terus mengalami peningkatan hingga 70% pada tahun 2050, jika penanganan untuk meminimalisir sampah tidak dilakukan dengan baik?
Tentunya hal tersebut sangat mencengangkan dan sangat berbahaya bagi bumi kita. Persentase jumlah volume sampah yang berada di TPA juga semakin bertambah setiap saatnya dan lebih didominasi sekitar 60% oleh sampah organik termasuk sampah sisa-sisa makanan.
Bumi sedang dalam keadaan darurat sampah, maka dari kita harus menjaga kelestarian lingkungan. Langkah bijak harus dilakukan sesegera mungkin, salah satunya dengan melakukan komposter sampah organik. Komposter atau mengompos merupakan manajemen sampah organik sehingga sampah tersebut tidak berakhir di TPA.
Terdapat banyak sekali manfaat yang bisa kamu dapatkan dari kegiatan komposter sampah organik ini, seperti membuat kita jadi lebih bersyukur dengan proses alami alam, mengurangi jejak karbon dari kendaraan pengangkut sampah, mengurangi risiko terjadinya bencana alam seperti longsor, menutrisi tanah dan makhluk hidup di dalamnya, serta membuat tanaman jadi lebih subur.
Ada beberapa hal yang wajib kamu ketahui sebelum melakukan komposter sampah organik, seperti jenis-jenis dari komposter. Mengenai Jenis-jenis komposter bisa kamu ketahui di bawah ini:
Takakura sendiri merupakan teknik komposter yang dapat dilakukan dengan memanfaatkan keranjang cucian bekas yang memiliki lubang. Kemudian dilapisi dengan kardus yang sudah tidak terpakai (bekas). Mengenai bahan-bahan dari komposter yang satu ini adalah sampah coklat, sampah hijau, dan juga tanah yang disusun dengan sedemikian rupa.
Komposter sampah organik yang kedua adalah Worm Bin. Ini merupakan jenis komposter yang memanfaatkan cacing tanah sebagai media untuk penguraian. Agar bisa melakukannya maka kamu harus memiliki kotak plastik dan juga tutupnya. Sedangkan cacing diletakkan pada bagian dalam komposter untuk menguraikan.
Kemudian ada komposter pot atau gerabah yang menjadi salah satu komposter dengan menerapkan kearifan lokal. Yang mana komposter nantinya dilakukan dengan pembuatan lubang di tanah dan sampah pun dikubur. Gerabah sendiri bersifat bisa menghasilkan oksigen sehingga sirkulasi udara jadi lebih baik dibandingkan dengan menggunakan plastik.
Komposter yang menggunakan metal atau drum plastik yang dilubangi pada bagian bawah sehingga sirkulasi udara atau aerob bisa didapatkan. Komposter sampah organik yang satu ini begitu cocok dimanfaatkan pada lahan yang sempit seperti dapur atau ruangan indoor lainnya.
Dan yang terakhir adalah lubang biopori. Ini merupakan komposter yang lokasinya ada di dalam tanah. Biopori bisa menampung beragam jenis material organik di dalamnya, termasuk untuk sisa sampah organik berlemak, basah, dan juga berminyak. Untuk membuat biopori maka kamu bisa menggunakan pipa paralon berdiameter 10 cm dan berikan lubang kecil-kecil. Setelah itu masukkan secara vertikal ke tanah yang sudah dilubangi sedalam 100 cm.
Kami juga memberikan apa saja tips untuk membuat komposter sampah organik yang tentu sangat bermanfaat untuk diterapkan. Setidaknya terdapat 3 hal yang bisa Anda perhatikan jika ingin pengomposan sukses. Beberapa halnya meliputi:
1. Pastikan oksigen tercukupi
2. Pastikan kelembaban terjaga dengan baik, seperti:
3. Karbon serta nitrogen juga perlu diseimbangkan.
Umumnya komposter dilakukan dengan lahan yang cukup luas, namun bukan berarti di lahan yang sempit atau minim kamu tidak bisa melakukan komposter. Di bawah ini ada beberapa tips yang bisa kamu lakukan untuk komposter dengan lahan minim, antara lain:
Namun, bagaimana jika tidak ada lahan sama sekali? jadi hasil dari komposter ini bisa kamu sumbangkan ke warga sekitar yang sering melakukan cocok tanam, atau bisa juga ke lembaga yang memang menerima hasil komposter sehingga bisa lebih bermanfaat.
Komposter bisa dilakukan dengan berbagai cara dan bahan. Jika selama ini kamu berpikir bahwa hanya daun kering yang bisa dijadikan kompos, maka kamu keliru. Sebab, ada banyak bahan lain yang bisa dimanfaatkan.
Berikut ini bahan-bahan yang dapat dimanfaatkan untuk menjadi kompos, antara lain:
Contoh sampah organik coklat:
Contoh sampah hijau:
Nah, sekarang kamu sudah mengetahui apa itu komposter sampah organik dan bahan-bahan untuk membuatnya. Jangan tunda lagi, mari kita coba membuat komposter sendiri di rumah!