Tiap tahun, penduduk dunia menghasilkan
sampah 2,12 miliar ton. Satu alasan besar munculnya angka luar biasa ini karena 99% barang apapun yang dibeli akan jadi sampah setelah enam bulan. Dimulai sejak revolusi industri, sampah kemudian menjadi masalah bagi lingkungan di seluruh dunia.
Sementara Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mencatat,
Indonesia menghasilkan sampah sekitar 21,9 ton pada tahun 2021, menurun dari yang sebelumnya 32,8 ton pada 2020 dan 29,14 ton pada 2019.
Sampah dikategorikan sebagai material yang tak diinginkan atau tak digunakan lagi dan dilihat sebagai sisa produk yang tak bermanfaat. Ini bisa berarti apapun, dari mulai material sisa
rumah tangga sampai sisa industri.
Sebagai bagian dari ekosistem, kita dianjurkan memahami jenis-jenis sampah sebagai bagian dari pengetahuan dasar untuk memilih dan memilah material sesuai jenisnya agar tidak menjadi sampah.
Jenis-Jenis Sampah Berdasarkan Sumbernya
1. Sampah Industri
Sampah industri bisa bersifat cair atau atau gas, tapi seringnya berbentuk padat. Beberapa industri yang berkontribusi besar menghasilkan sampah seperti pabrik semen, besi dan baja, kimia,
plastik, dan kertas. Jenis sampah yang dihasilkan pun berbeda.
Terlepas dari jenis industrinya, limbah industri kadang mengandung metal, plastik, debu, minyak, bahan sintetis, dan material berbahaya lain. Beberapa kadang mengandung racun, yang mana berbahaya untuk lingkungan. Karena sifatnya yang terus berkembang, sampah industri juga disebut sampah modern.
Yang jadi persoalan, sampah industri seringnya bercampur dengan sampah penduduk, membuat lebih sulit dievaluasi. Karena jumlahnya masif, sampah industri tak jarang mengkontaminasi area sekitar, termasuk aliran sungai, danau, dan lainnya.
2. Sampah Rumah Tangga
Sampah rumah tangga bisa dimaknai sebagai material sisa yang tak terpakai dari hasil aktivitas rumah tangga. Yang termasuk kategori ini yaitu sisa makanan, kain, kertas, kardus, plastik, dan lainnya. Itu berarti, sampah rumah tangga bisa berupa organik dan anorganik.
Beberapa jenis yang masuk golongan sampah organik seperti sisa makanan dan sayuran, sementara sampah anorganik termasuk elektronik, furniture, dan lainnya. Walau demikian, beberapa jenis sampah rumah tangga bisa didaur ulang menjadi produk lain.
3. Sampah Perkebunan
Tipe sampah ini dihasilkan oleh aktivitas perkebunan, termasuk pertanian. Bahan kimia dari pupuk dan sisa panen merupakan beberapa contoh sampah perkebunan. Pestisida dan pupuk anorganik dinilai sebagai penyumpang polutan terbesar dari sampah perkebunan.
Kebun buah juga sering memangkas ranting yang akhirnya menjadi sampah perkebunan, meski bersifat organik. Beberapa jenis sampah memang bisa diolah kembali menjadi kompos, tapi mayoritas tetap menjadi polutan untuk tanah dan sumber air.
4. Sampah Kimia
Semua sisa material yang mengandung bahan kimia bisa dikategorikan sebagai sampah kimia. Sumber utamanya berasal dari pabrik, perkebunan, bahkan rumah tangga. Pembersih lantai rumah termasuk satu di antara contoh sampah kimia hasil rumah tangga.
Komputer, televisi, dan perabot rumah tangga yang memiliki unsur kimia juga berkontribusi pada polusi berbasis bahan kimia. Merkuri pada komponen elektronik bisa mencemari tanah.
Sampah B3 (bahan berbahaya dan beracun) masuk di kategori ini.
Jenis-Jenis Sampah Berdasarkan Sifatnya
5. Sampah Organik
Apapun yang bersifat organik pada akhirnya akan menjadi sampah organik jika tidak dikelola dengan ideal. Sampah ini berasal dari semua bahan organik, termasuk tumbuhan, sayuran, dan makhluk hidup.
Terlepas dari sumbernya, sampah organik bisa terurai secara alami tanpa bantuan manusia. Tapi dengan sistem tata kelola yang ideal, sampah organik justru punya nilai manfaat, misalnya sebagai pupuk organik.
6. Sampah Anorganik
Semua jenis sampah yang tidak terbuat dari bahan organik bisa dikategorikan sebagai sampah anorganik. Yang masuk kategori sampah organik yaitu logam, kaca, gelas, dan lainnya.
Sampai saat ini, sampah anorganik menjadi isu paling banyak didiskusikan karena sulit terurai. Beberapa bahkan tak bisa diurai sama sekali, terkecuali dengan bantuan manusia. Dampak yang muncul sering bersifat negatif untuk ekosistem, alih-alih positif.
Daur ulang sampah anorganik termasuk satu di antara solusi yang biasa diambil, meski tak bisa menyelesaikan masalah sampah anorganik. Termasuk proses daur ulang sampah anorganik yaitu merubah bentuk dan fungsinya menjadi kerajinan tangan, souvenir, dan lainnya.
Jenis-Jenis Sampah Berdasarkan Bentuknya
7. Sampah Padat
Apapun sampah yang dihasilkan rumah tangga dan industri asalkan berbentuk padat, bisa digolongkan sebagai sampah padat. Sampah padat merupakan semua bentuk sampah kering seperti plastik, botol, kertas, kaca, dan lainnya.
Karena bentuknya padat, tipe sampah ini tak mudah terurai secara alami, beberapa bahkan tak bisa terurai sama sekali tanpa bantuan manusia.
8. Sampah Cair
Jenis ini bisa dimaknai sebagai sampah apapun yang berbentuk cair, misalnya air limbah pabrik garmen atau air bekas cucian baju dan sayuran. Limbah cair bisa dihasilkan baik dari pabrik atau rumah tangga.
Karena sifatnya yang cair, jenis sampah ini seringnya menghasilkan air lindi yang berbau busuk dan menarik banyak binatang kecil seperti serangga dan lalat. Dibanding jenis lain, sampah cair mampu memproduksi bau busuk yang cukup menyengat.
9. Sampah Gas
Ada juga sampah gas yang dihasilkan dari mobil, pabrik, dan beberapa komponen yang tidak memakai energi ramah lingkungan. Gas kemudian bercampur dengan atmosfir yang berefek pada perubahan cuaca tak menentu.
Pada prosesnya, jenis-jenis sampah memang berbeda bergantung sifat, bentuk, dan sumbernya. Terlepas dari jenisnya, manusia sebagai bagian dari ekosistem punya peran mencegah munculnya sampah, tapi ini bisa dilakukan dengan lebih dulu memahami dasarnya, yaitu jenis sampah.