Newsroom

Cara Mengolah Sampah Rumah Tangga Dengan 7 Metode Terbaik

Hyundai Motorstudio Senayan Park 2022.06.02
Cara Mengolah Sampah Rumah Tangga Dengan 7 Metode Terbaik
Mengolah sampah rumah tangga sudah menjadi keharusan, lebih-lebih untuk hunian modern. Terdapat sejumlah metode yang bisa dimanfaatkan untuk mencegah, mengurangi, mengolah, bahkan menggunakan kembali.

Sampah rumah tangga beragam macamnya, dari sampah padat dan cair sampai sampah organik dan anorganik. Jenis sampah rumah tangga paling umum yaitu sisa makanan, sayuran, kemasan produk, plastik, air cucian, dan material yang sudah tak dimanfaatkan lagi.

Karena keragaman tersebut, metode yang diperlukan untuk mengolah sampah jelas beda satu sama lain. Lalu, seperti apa cara mengolah sampah rumah tangga yang ideal?

Cara Mengolah Sampah

Memilah dan memilih jenis sampah merupakan langkah pertama yang harus dilakukan sebelum mengolah sampah. Misalnya, limbah organik bisa diolah menjadi kompos, wadah plastik dikreasikan menjadi produk kreatif, dan seterusnya.

1. Olah Menjadi Kompos


Jenis sampah
organik seringnya ada di urutan pertama pada sampah rumah tangga. Sayuran banyak terbuang saat diproses, sementara makanan banyak tersisa setelah dihidangkan. Dua contoh tersebut tergolong sampah organik yang kemudian bisa diolah sebagai kompos.

Membuat kompos sebenarnya tidak sulit. Cukup kumpulkan semua sampah basah dan organik ke dalam satu wadah dan biarkan alam yang mengurainya. Kompos lalu bisa dimanfaatkan sebagai pupuk alami. Beberapa komunitas petani sangat tertarik dengan kompos alami, membuatnya punya nilai ekonomi.

2. Menggunakan Kembali


Alih-alih membuang apapun yang tak terpakai, beberapa benda bisa dipakai kembali sampai kehilangan fungsi dan bentuknya. Plastik termasuk benda yang paling sering didapat saat belanja, dan ini masih bisa dipakai kembali sampai benar-benar robek.

Beberapa jenis botol minum bisa dipakai kembali, sementara kardus bisa dimanfaatkan sebagai wadah penyimpanan. Begitu juga kertas, keberadaannya bisa diolah jadi produk kreatif. Metode ini mencegah bertambahnya sampah karena diubah menjadi produk baru yang punya manfaat.

Berbeda dengan sampah rumah tangga lain, sampah berbahaya harus diperlakukan penuh kehati-hatian. Bukan langkah bijak untuk langsung membuang baterai, obat kadaluarsa, dan limbah medis lain. Bahan kimia bisa meresap ke tanah dan meracuni, membuat area sekitar berbahaya.

Itulah sebabnya sangat dianjurkan untuk tidak membuang sampah sembarangan.

3. Hindari Membeli Produk Yang Sekiranya Jadi Sampah


Metode ini memberi efek langsung pada berkurangnya sampah rumah tangga. Poin pentingnya, hindari membeli produk yang kurang diperlukan, termasuk pakaian dan alat rumah tangga. Jika harus membeli, pilih produk yang tahan banting dan menawarkan masa pakai yang lama.

Atau semisal sudah merasa tak memerlukan produk atau benda dalam rumah, jual lewat online atau berikan pada yang membutuhkan. Termasuk cara mengolah sampah, perbaiki jika ada perabot atau furniture rusak lalu gunakan kembali.

4. Memilah Sampah


Sangat penting untuk memilah sampah sebelum benar-benar membuangnya, terlebih sampah rumah tangga kadang mengandung bahan berbahaya. Memisahkan sampah berdasarkan bentuk dan sifatnya bisa memudahkan mana yang bisa diperbaiki dan mana yang bisa diolah.

Sebagai gambaran umum, data menunjukkan 81% sampah di tempat pembuangan akhir belum terpilah. Bahkan 58% rumah tangga enggan memilah sampah dengan alasan repot.

Sampah kering seperti plastik, kertas, kaca, dan bahan lain bisa dipakai kembali atau diolah menjadi produk lain yang punya nilai. Sampah basah seperti sayuran, sisa makanan, buah dan lainnya harus dipisahkan dalam plastik tersendiri guna memudahkan saat akan dibuat kompos.

Di sisi lain, ada juga sampah rumah tangga yang dinilai berbahaya. Sampah berbahaya termasuk kabel, baterai, cat, pembersih lantai, kosmetik, juga obat kadaluarsa.

5. Kurangi Sampah


Bukan tugas mudah mengurangi sampah rumah tangga, tapi dengan trik sederhana sebenarnya sudah cukup bisa kontribusi pada pengurangan sampah. Satu contoh, baiknya beli produk yang memiliki label dapat didaur ulang atau digunakan kembali.

Trik lain yaitu dengan membeli kemasan besar alih-alih kemasan kecil yang memicu lebih banyak sampah. Semisal memungkinkan, bawa botol minum sendiri daripada harus membeli air minum kemasan.

Pun dengan sayuran dan makanan. Atas alasan tampilan, penjual kadang membungkus dengan plastik agar menarik. Jika alasannya higienistas, sayur pun tetap akan dicuci sebelum diproses. Baiknya, hindari sayuran dan makanan yang dibungkus plastik demi mengurangi sampah.

Beras dan beberapa keperluan pokok lain bisa dibeli tanpa kemasan. Bahan makanan apapun yang dikemas akan menambah sampah rumah tangga.

6. Hindari Plastik Dan Kertas


Secara khusus, plastik dan kertas merupakan dua material utama yang bertanggungjawab atas sampah di seluruh dunia. Bahkan 35% sampah yang ada di tempat pembuangan akhir mengandung kertas.

Di era yang serba digital, semua beralih ke transaksi elektronik dan pemakaian kertas idealnya bisa dikurangi. Paper cup misalnya, meski terkesan ramah lingkungan karena bisa terurai, tapi produk ini sayangnya hanya untuk sekali pakai sebelum berakhir ke tempat sampah.

Tak hanya saat belanja, menyimpan makanan juga tak disarankan memakai wadah plastik karena kandungan kimianya. Sebaiknya gunakan wadah dari kaca karena lebih sehat untuk keluarga dan lingkungan sebagai bentuk gaya hidup berkelanjutan.

7. Terapkan Prinsip 3R


3R merupakan prinsip umum dalam kaitannya dengan pengolahan sampah. Prinsip ini berisi reduce (mengurangi), reuse (menggunakan kembali), dan recycle (mendaur ulang). Prinsip 3R juga bisa dimaknai sebagai proses memilah dan memilih sampah sesuai karakteristiknya.

Dengan prinsip 3R, botol bekas air minum kemasan tak akan berakhir di jalan atau tempat umum. Jika memang punya label reuse, berarti botol bisa dimanfaatkan untuk hal sama. Semisal dilabeli recycle, botol bisa diolah menjadi bentuk lain seperti ornamen dinding, vas bunga, atau benda bernilai ekonomi lainnya.

Poin yang harus diingat, tak semua sampah rumah tangga itu sama. Beberapa jenis sampah memerlukan komitmen lebih untuk dikelola, sementara yang lain tidak. Itu sebabnya, penting untuk memahami tata cara mengolah sampah agar tidak mencemari lingkungan dan mengganggu keluarga.

TOP