Newsroom

5 Alasan Mengapa Kita Tidak Boleh Membuang Sampah Sembarangan

Hyundai Motorstudio Senayan Park 2022.06.01
5 Alasan Mengapa Kita Tidak Boleh Membuang Sampah Sembarangan
Sampah bisa dimaknai sebagai produk sisa yang tak diolah secara layak. Sampah merupakan ancaman nyata untuk lingkungan, satwa, dan bahkan ekonomi. Itu sebabnya sampah digolongkan sebagai polusi karena sifat alaminya yang merusak. Lalu, mengapa kita tidak boleh membuang sampah?

Sebagai gambaran, kerusakan akibat sampah bisa berbentuk fisik seperti hancurnya lingkungan, atau memicu reaksi kimia seperti merebaknya alga. Terlepas dari bentuknya, sampah akan merusak ekosistem dalam jangka panjang. Jadi, cara paling ideal mencegah sampah yaitu dengan tidak membuat sampah itu sendiri.

Efek Buruk Dari Sampah


Sampah memiliki konsekuensi buruk untuk lingkungan yang mencakup tanah, air, dan udara. Sampah menimbulkan sejumlah masalah karena memicu memicu berbagai polusi, selain menjadi area pembiakan serangga dan hewan kecil lain. Itulah mengapa kita tidak boleh membuang sampah.

1. Sampah Merusak Ekosistem Air


Terutama plastik, jenis sampah ini tak mudah terurai atau mengalami pembusukan. Jadi saat plastik terbawa arus sungai, sampah ini akan berakhir di laut lalu membahayakan ekosistem dalam air. Sampai saat ini, plastik berkontribusi 90% sebagai penyumbang sampah di lautan mengacu pada penjelasan Dinas Lingkungan Hidup Buleleng.

Misalnya, penyu mungkin saja salah mengartikan kalau sampah sedotan berupa makanan. Sampah kemudian menusuk saat ditelan dan memicu masalah kesehatan karena menghalangi sistem pencernaan sebab beberapa jenis sampah seperti plastik tak mampu diurai oleh sistem pencernaan. Sampah dalam air juga membuat lingkungan air jadi beracun dari bahan kimia yang terurai.

2. Sampah Membuat Polusi Visual


Munculnya sampah membuat satu area menjadi kotor, menurunkan nilai estetik dan tak sedap dipandang mata. Tak hanya membuat kotor, tapi juga memicu bakteri. Sampah juga menarik hewan untuk berdatangan untuk sekedar mencari sisa makanan.

Sampah pada dasarnya buruk untuk lingkungan karena merusak sumber daya alami. Aliran sungai menjadi tersumbat hanya karena sampah, dan efek yang ditimbulkan cukup parah karena berpotensi memicu banjir.

3. Sampah Bisa Membunuh Hewan


Sudah tak terhitung berapa jumlah hewan yang mati karena sampah. Hewan bisa saja terjebak atau terjerat sampah sebelum akhirnya mati perlahan. Item sampah seperti kaca atau benda tajam lain bisa mencederai hewan, bahkan manusia.

Sejumlah bahan kimia pada sampah bisa saja tertelan yang menghasilkan efek beracun dalam tubuh hewan. Racun bisa menyebabkan penyumbatan darah, kejang, atau masalah kesehatan lain yang selanjutnya membunuh hewan. Tak hanya hewan dalam air, tumbuhan sekitar juga terancam karena merupakan bagian dari ekosistem.

4. Sampah Memicu Polusi Tanah Dan Udara


Bahan kimia berbahaya mungkin saja terurai dan memicu polusi pada tanah dan sumber air terdekat. Racun kemudian masuk ke dalam tubuh manusia lewat rantai makanan. Tak sampai di situ, sampah juga menyebabkan polusi udara saat membusuk dan menciptakan bau tak sedap.

Seringnya, sampah dibakar saat sudah menumpuk, tapi sayangnya proses pembakaran ini justru melepaskan berbagai bahan kimia ke udara. Polusi kemudian bisa mengganggu sistem pernafasan dan masalah kesehatan lain, baik pada manusia maupun hewan.

Penumpukan sampah memicu pembusukan, yang selanjutnya menghasilkan air lindi (air sampah). Air lindi memiliki senyawa organik dengan tingkat konsentrasi tinggi yang dapat menurunkan kadar oksigen tanah dan air. Lebih-lebih jika mengandung senyawa logam berat seperti cadmium, timbal, dan merkuri.

5. Bahaya Langsung


Beberapa jenis sampah juga tergolong mudah terbakar, yang selanjutnya bisa memicu terjadinya kebakaran. Hanya dipelukan percikan kecil sebelum api membesar dan menghanguskan area sekitar. Kondisi ini sering terjadi saat membuang puntung rokok sembarangan.

Sampah yang bertebaran di jalan berpotensi memicu kecelakaan, sementara beberapa hewan mati karena menelan sampah atau terjerat sampah.

Langkah Pencegahan Sampah


Sampah memang berbahaya, apapun bentuknya. Sebagai pengingat, bahkan sampah yang dibuang di sungai belakang rumah bisa bepergian jauh sampai ke negeri tetangga. Tapi paling tidak, ada beberapa solusi sederhana guna menekan munculnya sampah.

1. Bersih-Bersih


Sampah adalah kotoran, itu sebabnya harus dibersihkan. Bersih-bersih merupakan pendekatan paling proaktif guna mencegah sampah dan menjaga lingkungan tetap bersih, selain juga mencegah munculnya berbagai polutan.

2. Gunakan Kembali


Beberapa jenis sampah masih bisa dimanfaatkan kembali dalam bentuk lain. Botol plastik misalnya, sampah ini bisa dimanfaatkan sebagai pot bunga, wadah pensil, atau lainnya. Lain hal dengan plastik bekas camilan atau sabun, jenis ini justru bisa dikreasikan menjadi tas atau produk kreatif lain yang justru memberi manfaat secara ekonomi.

3. Meningkatkan Jumlah Tempat Sampah Umum


Satu di antara alasan kenapa muncul banyak sampah yaitu kurangnya tempat sampah, utamanya di area publik. Alasan lain yaitu karena tempat sampah sudah penuh sesak dan tidak rutin dibuang. Dengan meningkatkan jumlah ketersediaan tempat sampah dan rutin dibuang, kemunculan sampah bisa ditekan dan lingkungan jadi tetap asri.

4. Edukasi Sampah


Edukasi tentang sampah harusnya menjadi poin penting dalam penanggulangan sampah, sayangnya kurang berjalan efektif. Manusia merupakan penghasil sampah terbesar sehingga harus menjadi fokus edukasi, dimulai saat menempuh pendidikan dasar.

5. Aturan Dan Hukuman


Termasuk kiat paling efektif mencegah sampah yaitu membuat aturan ketat disertai hukuman. Siapapun akan lebih segan membuang sampah sembarangan jika ada konsekuensi yang menanti, baik itu berupa denda atau hukuman publik.

Pada dasarnya, sampah harus diminimalisir atau dimanfaatkan sebaik mungkin. Itulah mengapa kita tidak boleh membuang sampah sembarangan. Ada bahaya bersifat langsung dan tak langsung dari munculnya sampah untuk kelangsungan ekosistem, apapun jenisnya. Sekali lagi, cara terbaik mencegah sampah yaitu dengan tidak menghasilkan sampah itu sendiri.

TOP