Newsroom

Rumah Kompos: Solusi untuk Pupuk yang Sudah Langka

Hyundai Motorstudio Senayan Park 2022.09.16
Rumah Kompos: Solusi untuk Pupuk yang Sudah Langka

Kalian sudah pernah mendengar istilah rumah kompos? Sebenarnya, rumah kompos bukanlah konsep baru di Indonesia. Telah ada banyak kampus dan institusi yang membuat rumah kompos untuk mengatasi masalah sampah. 

Namun, tahukah kamu, rumah kompos juga bisa mengatasi masalah kelangkaan pupuk? Bagaimana caranya? Ikuti terus ulasannya berikut!

Rumah Kompos Solusi Kelangkaan Pupuk

Di tengah kelangkaan pupuk, rumah kompos hadir menjadi solusi yang bisa diandalkan. Para petani dapat membuat sendiri pupuk organik di rumah kompos, ketimbang hanya membeli pupuk kimia dari pabrik. 

Ditambah lagi, terkadang pasokan pupuk di pasaran juga terbatas. Bila hanya mengandalkan pupuk buatan pabrik, petani akan terkena dampaknya tidak dapat menghasilkan panen sesuai harapan.  

Rumah kompos di berbagai daerah telah diresmikan sebagai wujud kepedulian pemerintah terhadap lingkungan. Salah satunya terdapat di Kecamatan Lembang, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan. 

Dalam program rumah kompos, pemerintah ingin mengurangi sampah rumah tangga dan membuka peluang tenaga kerja dari warga sekitar. Lebih lanjut, sampah rumah tangga yang menjadi bahan baku kompos juga dikumpulkan dari pemukiman masyarakat. 

Misalnya, sekam, jerami, serbuk gergaji, sampah sisa kulit buah, sampah dapur, dan lainnya. Jika para petani bisa membuat sendiri pupuk organik di rumah kompos, mereka dapat menyediakan sendiri kebutuhan pupuk. 

Dari pupuk kompos cair dan padat, produksi panen akan meningkat. Selain itu, daru rumah kompos diharapkan para petani dapat menghemat biaya membeli pupuk. 

Pengembangan Rumah Kompos untuk Mengolah Pupuk Organik 

Jadi, apa itu rumah kompos? Sederhananya, rumah kompos adalah suatu bangunan yang dipakai untuk memproses pengomposan sampah organik, seperti kotoran ternak, sisa tanaman, jeramin, dan lainnya, menjadi pupuk organik. Di dalam rumah kompos, terdapat alat pengolah pupuk, dekomposer, mesin pemotong sampah, wadah, gerobak, dan lainnya. 

Hampir setiap tahun, harga pupuk mengalami kenaikan. Sedangkan, petani mengeluarkan biaya produksi padi dari anggaran pribadi. Tak cukup itu, masalah lain muncul akibat pemakaian pupuk kimia membuat kesuburan tanah berkurang. 

Kondisi penurunan efisiensi pupuk sangat dipengaruhi faktor tanah yang mengalami kendala. Misalnya, kesehatan tanah berkurang akibat pupuk kimia, maupun pengelolaan tanah yang kurang tepat. 

Biasanya, kerusakan tanah sering terjadi di area sawah, lahan kering, dan lahan rawa. Hal ini dapat terjadi akibat sisa panen seperti jerami yang dibakar. Padahal, sisa panen seperti jerami sebaiknya dibiarkan agar menjadi pupuk organik untuk mendukung kesuburan tanah di proses  tanam selanjutnya. 

Proses Pembuatan Pupuk Organik Manual

Di rumah kompos, proses pembuatan sisa hasil panen seperti jerami menjadi pupuk organik butuh waktu sekitar 5 minggu dengan proses manual. 

Akan tetapi, jika memakai mesin pencacah atau mesin pemotong, membutuhkan waktu hanya 1 minggu. Kemudian, rumah kompos dapat difasilitasi pemerintah dengan beberapa alat pendukung seperti alat angkut atau gerobak roda tiga. 

Tujuan Rumah Kompos

Adapun tujuan dari pengembangan rumah kompos adalah berikut: 

  1. Membantu para petani memperbaiki tingkat kesuburan tanah dengan memanfaatkan sampah organik dan sisa panen seperti jerami menjadi bahan pupuk kompos. 
  2. Para petani dapat saling bertukar pikiran dan saling mendukung dalam pembuatan pupuk kompos. 
  3. Rumah kompos menjadi salah satu alternatif mengatasi kelangkaan pupuk 
  4. Mengedukasi masyarakat tentang pentingnya pupuk organik bagi kelestarian dan kesuburan lingkungan.
  5. Mengatasi kenaikan harga pupuk di pasaran. 
  6. Dapat mengurangi beban anggaran subsidi pemerintah. 

Hal-hal Penting dalam Pembangunan Rumah Kompos

Sebelum membuat rumah kompos, berikut adalah hal-hal penting yang perlu dipertimbangkan: 

  • Di area sekitar rumah kompos terdapat bahan baku kompos, misalnya: jerami, kotoran hewan ternak, dedaunan, sisa sampah panen dan sampah rumah tangga lainnya. Atau,  sampah bumbu masakan, seperti biji cabai, kulit bawang merah, bawang putih, dan sebagainya. 
  • Para petani bersedia membentuk kelompok atau komunitas untuk mengelola dan mengembangkan rumah kompos secara swadaya. 
  • Rumah kompos yang dibangun sudah tersedia lahan dan persiapan bahan untuk pengomposan, tanpa ganti rugi tanah ke pemerintah. 
  • Tersedia fasilitator atau petugas lapangan yang siap mendampingi dan membina kelompok tani secara aktif. 

Cara Pembuatan Kompos dari Bahan Organik

Rumah kompos dapat menjadi alternatif penanganan sampah khususnya sampah organik di masyarakat. Meskipun sudah ada TPS, namun tetap saja sampah yang terkumpul hanya dibiarkan tanpa ada penanganan. Akibatnya, menjadi pencemaran udara, air, dan tanah. Bahkan, menimbulkan bau tidak sedap. 

Pupuk kompos berasal dari sampah organik dari bunga, ranting pohon, dan dedaunan. Selain itu, pupuk kompos juga bisa dibuat dari sisa makanan, sampah dapur, bumbu memasak, dan lainnya. 

Ikuti tahap pembuatan kompos berikut: 

  1. Sampah organik dipilah berdasarkan kepadatan, daun, dan sampah domestik. 
  2. Kemudian, sampah dimasukkan ke mesin pemotong atau alat pencacah. 
  3. Sampah diayak atau disaring sampai tersisa butiran-butiran yang halus. 
  4. Hasil campuran sampah yang sudah halus disimpan pada wadah. 
  5. Masukkan bakteri starter untuk proses fermentasi sampah. 

Jika pupuk sudah siap digunakan, maka kamu bisa melihat ciri-ciri berikut: 

  • Pupuk tidak berbau menyengat
  • Warnanya cokelat tua atau warna tanah
  • Tidak mudah larut di dalam air
  • Tekstur pupuk kering atau tidak basah

Manfaat Pupuk Kompos

Bukan hanya mengurangi jumlah sampah di sekitar lingkungan, pupuk kompos memiliki beragam manfaat, antara lain: 

  • Dapat menyerap air bagi tanaman.
  • Meningkatkan kondisi kesuburan pada tanah
  • Memperbaiki kualitas hasil panen tanaman
  • Memperbaiki struktur dan kualitas tanah
  • Mencegah gulma dan hama tanaman
  • Mengurangi pencemaran udara atau bau tidak sedap

Bayangkan apabila rumah kompos mampu dibangun di tiap desa atau wilayah seluruh Indonesia, maka masalah kelangkaan pupuk pertanian bisa diatasi secara swadaya oleh masyarakat. Bagaimana menurutmu, setujukah kamu bila dibangun rumah kompos di daerahmu? 


TOP