.

Newsroom

8 Tips Membuat Taman Vertikal Untuk Pemula

Hyundai Motorstudio Senayan Park 2022.08.03
8 Tips Membuat Taman Vertikal Untuk Pemula

Membuat taman vertikal merupakan cara terbaik untuk meningkatkan tampilan rumah. Tapi fungsinya tak sebatas itu saja, taman vertikal juga punya penting dalam menjaga kualitas udara untuk skala lokal.

Taman vertikal mampu meningkatkan tampilan hunian, terlebih untuk hunian skala kecil dengan ruang terbatas. Sifatnya lebih fleksibel karena bisa ditempatkan di area mana saja, bahkan bisa dimanfaatkan sebagai partisi ruangan.

Karena cukup mudah dibuat, siapapun bisa melakukannya. Khusus untuk pemula, baiknya mulai dengan sederhana, jangan terfokus untuk membuat taman vertikal yang ramai.

Tips Membuat Taman Vertikal

Untuk menghindari kesalahan berkebun, akan lebih baik jika punya ide jelas tentang taman vertikal yang akan dibuat. Misalnya jenis tanaman yang dipilih, struktur yang digunakan, juga terkait perawatannya.

1. Jenis Tanaman

Sebelum membeli dan mengumpulkan alat untuk membuat taman vertikal, pikirkan lebih dulu tentang jenis tanaman yang akan ditanam. Singkatnya, pilih apakah sayur-sayuran atau bunga-bungaan!

Jenis tanaman berpengaruh pada struktur yang nantinya digunakan. Tanaman rambat memerlukan struktur lebih tinggi, sementara umbi-umbian memerlukan wadah kontainer untuk menanamnya.

Struktur melengkung mungkin akan terlihat luar biasa, tapi hasilnya tak akan maksimal jika tak diberi tanaman merambat untuk menutupi strukturnya. Sama halnya jika punya area luas, taman vertikal tak akan terlalu bermanfaat karena ada banyak celah yang masih kosong.

Jadi, untuk pertama, pastikan mencatat beberapa jenis tumbuhan yang ingin ditanam lalu rencanakan tentang struktur yang dapat menampung jenis tanaman spesifik tersebut.

2. Penempatan

Saat merencanakan taman vertikal, coba pilih tempat yang sekiranya cocok sehingga tak memicu masalah di kemudian hari. Satu contoh, struktur tinggi yang ditempatkan di bagian barat atau timur dapat menaungi cahaya agar tak langsung masuk ke rumah.

Lokasi termasuk pertimbangan penting jika ingin membuat taman vertikal yang menggantung. Aspek paling penting dari pemilihan lokasi yaitu eksposur panas matahari.

Beberapa jenis tanaman memerlukan lebih banyak sinar matahari, sementara jenis lain tidak. Jadi, pastikan memilih lokasi ideal saat ingin membangun taman vertikal. Dengan begitu, tanaman bisa mendapat cukup sinar matahari untuk menopang pertumbuhan.

3. Desain

Yang juga penting untuk direncanakan yaitu desain taman vertikal, termasuk tata letaknya dan lanskap keseluruhan dengan ruangan yang ditempati. Setidaknya harus ada keselarasan antara keduanya.

Taman vertikal tak hanya harus berfungsi, tapi juga harus menjadi elemen dekoratif yang elok dipandang mata. Semisal desain yang dipilih lebih ke kasual dan informal, struktur frame kotak persegi mungkin tak akan cocok.

Sebaliknya, rumah dengan konsep rustic atau industrial kurang cocok memakai struktur yang terbuat dari kerajinan bambu. Bahkan mungkin terlihat aneh karena tak sesuai tema ruangan.

Singkatnya, pastikan desain taman vertikal sesuai dengan konsep tata ruang yang akan ditempati. Dengan begitu, tampilan rumah akan meningkat, alih-alih merusak pemandangan karena salah tempat.

4. Skala dan Proporsi

Sesuai dengan ketersediaan ruangan yang ada, ukuran taman vertikal idealnya tidak mengganggu alur ruangan, dan sebaiknya tidak membuat ruangan yang sudah terbatas menjadi kian terbatas lagi.

Menanam tumbuhan dengan karakteristik tinggi di area terbatas hanya akan mempersempit ruangan, sementara menggantung satu atau dua pot di area yang luas membuat tampilannya tak proporsional.

Selain ketersediaan ruang, proporsi struktur taman vertikal dengan ukuran tanaman harus seimbang. Itu sebabnya, sangat penting untuk memahami ukuran tanaman saat puncak pertumbuhan.

Contohnya, memilih tumbuhan besar untuk ditanam dalam struktur kecil tak berakhir baik karena struktur tersebut tak akan mampu menampungnya saat tanaman mencapai ukuran maksimalnya.

5. Permanen Atau Sementara

Saat membuat rencana, pertimbangkan bagaimana ruangan yang tersedia mampu mengakomodir konsep taman vertikal, entah untuk jangka pendek atau jangka panjang.

Struktur portabel memberi fleksibilitas lebih karena taman vertikal bisa dipindah sesuai kebutuhan. Di lain sisi, struktur permanen memang lebih kuat untuk jangka panjang tapi bukan merupakan sesuatu yang mudah dipindah.

Terkhusus untuk tanaman musiman, memilih struktur portabel sangat disarankan karena bisa dipindah untuk menghindari kondisi tertentu seperti musim hujan atau musim kemarau.

6. Kekuatan

Aspek penting dalam mendesain taman vertikal yaitu kekuatan. Saat tanaman rambat mencapai puncak pertumbuhannya, tumbuhan menjadi lebih berat. Lebih-lebih untuk tanaman berbuah.

Jangan sampai struktur tanaman jatuh roboh karena tak mampu menopang beban tanaman. Jadi pastikan memilih jenis struktur yang kuat menahan beban tanaman saat mencapai usia dewasa.

Khusus untuk taman vertikal gantung yang diisi dengan media tanam, struktur harus dipastikan kuat menahan beban tanaman dewasa beserta pengairannya.

7. Masa Panen

Memanen biasanya lebih mudah dilakukan pada taman vertikal dibanding taman pada umumnya. Tapi memakai desain taman vertikal yang salah justru bisa mempersulit panen.

Selain menyulitkan panen, struktur kompleks membuat buah tak bisa tumbuh optimal karena ruang menjadi terbatasi. Begitu juga dengan struktur tinggi, hasil tanam jadi lebih sulit dipetik. Tangga mungkin membantu, tapi ini bukan langkah praktis jika ingin memanen tiap hari.

8. Perawatan

Jenis tanaman tertentu perlu perawatan berbeda, dan ini harus jadi pertimbangan. Pengairan dan pemupukan harus dilakukan berkala, itu berarti harus meluangkan waktu khusus untuk merawat. Jenis sayur-sayuran termasuk kategori ini.

Semisal tak punya banyak waktu luang, pertimbangkan memilih jenis tanaman yang tak perlu perawatan intensif. Buah umumnya tak butuh perawatan intensif, dan ini bisa menjadi pilihan logis untuk pemula yang ingin membuat taman vertikal.

Pilih tanaman yang sekiranya tidak merepotkan, dari mulai masa tanam sampai masa panen. Jangan sampai waktu tersita hanya untuk merawat tanaman.


TOP