.

Newsroom

Teknologi Fuel Cell: Kunci Udara Bersih di Masa Depan?

Hyundai Motorstudio Senayan Park 2024.08.05
Teknologi Fuel Cell: Kunci Udara Bersih di Masa Depan?

Di tengah isu perubahan iklim dan polusi udara, teknologi fuel cell hadir sebagai salah satu solusi mobilitas ramah lingkungan yang menjanjikan. Berbeda dengan kendaraan bermesin pembakaran internal yang menggunakan bahan bakar fosil, fuel cell menggunakan reaksi kimia antara hidrogen dan oksigen untuk menghasilkan listrik yang menggerakkan mesin. Bagaimana sih cara kerja fuel cell? Apa saja jenis-jenisnya? Yuk kita bahas!

Prinsip Kerja Fuel Cell

Fuel cell bekerja dengan mengubah energi kimia menjadi energi listrik melalui proses elektrokimia. Bayangkan fuel cell sebagai baterai yang tidak pernah habis. Alih-alih menyimpan energi seperti baterai, fuel cell menghasilkan listrik secara langsung dari bahan bakarnya, yaitu hidrogen dan oksigen.

Dalam prosesnya, hidrogen dialirkan ke anoda dan oksigen dialirkan ke katoda. Di dalam sel, kedua gas ini bereaksi dengan bantuan katalis, menghasilkan energi listrik yang dialirkan ke motor listrik untuk menggerakkan kendaraan dan menyisakan air sebagai emisinya.

Jenis-jenis Fuel Cell dan Aplikasinya

Berdasarkan temperaturnya saat beroperasi, fuel cell dapat dibagi menjadi 3 jenis, yaitu:

  • Polymer Electrolyte Membrane Fuel Cell (PEMFC): Jenis ini umumnya digunakan untuk kendaraan dan aplikasi portabel karena suhu operasi yang relatif rendah (sekitar 80°C) sehingga tidak butuh waktu lama untuk menghasilkan listrik.
  • Solid Oxide Fuel Cell (SOFC): Ini adalah tipe yang paling cocok digunakan skala besar, seperti pembangkit listrik untuk pabrik. Jenis fuel cell ini beroperasi pada suhu yang sangat tinggi (700-1.000°C) dan dapat menggunakan berbagai jenis bahan bakar, termasuk metanol dan gas alam.
  • Molten-Carbonate Fuel Cell (MCFC): Beroperasi pada suhu 200-500°C, MCFC memiliki ketahanan yang lebih tinggi dan cocok untuk pembangkit listrik stasioner besar.

Selain kendaraan, fuel cell juga memiliki berbagai aplikasi di sektor lain, seperti:

  • Pembangkit Listrik: Fuel cell dapat digunakan sebagai sumber energi yang bersih dan efisien untuk pembangkit listrik skala kecil maupun besar.
  • Industri: Fuel cell dapat digunakan untuk menyediakan energi bagi industri yang membutuhkan sumber energi yang andal dan ramah lingkungan.
  • Maritim: Fuel cell dapat digunakan untuk menggerakkan kapal dan mengurangi emisi gas buang di laut.


Baca juga: Tanaman Penyerap Polusi Udara di Rumah


Energi Bersih dan Masa Depan Transportasi

Dibandingkan dengan mesin pembakaran internal yang mendominasi transportasi saat ini, fuel cell menawarkan beberapa keunggulan utama:

  • Emisi Nol: Fuel cell hanya menghasilkan air sebagai produk sampingan, sehingga tidak mencemari udara dengan emisi gas buang berbahaya seperti karbon dioksida, nitrogen oksida, dan partikulat halus yang dapat menyumbang pencemaran udara. Hal ini menjadikan fuel cell solusi ramah lingkungan yang ideal untuk memerangi polusi udara dan emisi gas rumah kaca.
  • Efisiensi Tinggi: Fuel cell mampu mengubah energi kimia menjadi energi listrik dengan efisiensi yang lebih tinggi. Dengan jumlah bahan bakar yang sama, fuel cell dapat menghasilkan lebih banyak energi, sehingga meningkatkan jangkauan kendaraan dan mengurangi konsumsi bahan bakar.
  • Operasi Senyap: Berkat sifat elektrokimianya, fuel cell beroperasi dengan sangat senyap. Fuel cell menghasilkan suara yang minimal, memberikan pengalaman berkendara yang lebih tenang dan nyaman.


Baca juga: Kendaraan Listrik dan Masa Depan Transportasi Ramah Lingkungan


Keunggulan-keunggulan ini menjadikan fuel cell sebagai teknologi yang menjanjikan untuk masa depan transportasi. Hyundai, sebagai pemimpin global dalam teknologi otomotif, terus berinovasi dalam pengembangan sel bahan bakar untuk menghadirkan kendaraan yang lebih ramah lingkungan dan efisien.

Hyundai punya beberapa model mobil hidrogen yang menggunakan fuel cell, seperti Hyundai ix35 Fuel Cell dan Hyundai Nexo. Hyundai juga mengembangkan sistem fuel cell generasi ketiga yang lebih efisien dan kompak dibandingkan generasi sebelumnya, memungkinkan jangkauan yang lebih jauh dan konsumsi hidrogen yang lebih hemat. Pengembangan fuel cell diharapkan dapat berkontribusi dalam mengurangi emisi gas rumah kaca dan polusi udara, serta mendorong transisi menuju mobilitas yang lebih berkelanjutan.


TOP