Hyundai Motorstudio Senayan Park
Karbon menjadi salah satu unsur yang sangat berperan penting dalam proses terbentuknya kehidupan di bumi. Semua makhluk hidup mempunyai unsur karbon di dalam dirinya, dalam bentuk senyawa dengan unsur lain misalnya oksigen dan hydrogen.
Kali ini kita akan membahas senyawa karbon dioksida, terutama yang terkandung dalam gas emisi karbon yang dihasilkan dari kegiatan industri dan manusia. Berikut beberapa informasi tentang apa itu jejak karbon, penyebab jejak karbon dan lainnya, simak penjelasannya di bawah ini!
Istilah emisi karbon mungkin sudah familiar di tengah masyarakat. Istilah ini sering dikaitkan dengan perubahan iklim seperti efek rumah kaca, jejak karbon dan krisis iklim.
Jejak karbon merupakan jumlah gas atau emisi rumah kaca termasuk karbon dioksida yang dihasilkan dari berbagai kegiatan manusia dalam kurun waktu tertentu. Dengan bertambahnya populasi dan meningkatnya globalisasi, jejak karbon ini menjadi semakin tinggi dan mempengaruhi iklim dunia secara negatif.
Sebelum adanya tindakan lebih lanjut dalam mengubah pola hidup, penting untuk disadari seberapa besar perubahan yang harus dilakukan dengan cara melihat jejak karbon.
Setelah mengetahui tentang apa itu jejak karbon, selanjutnya kita akan membahas apa saja yang bisa menjadi penyebab jejak karbon ini muncul.
Apakah manusia dapat menyebabkan jejak karbon, misalnya dari penggunaan kendaraan atau konsumsi makanan? Mari kita bahas penyebab jejak karbon di bawah ini:
Kendaraan menggunakan bahan bakar fosil seperti solar, bensin atau gas yang akan menghasilkan jejak karbon dari hasil proses pembakaran bahan bakar tersebut. Dengan pergi menggunakan kendaraan pribadi maka artinya kita berkontribusi dalam menghasilkan lebih banyak gas emisi karbon dioksida.
Bagaimana jika kita terjebak macet, dimana mesin menjadi panas dan melepas gas emisi ke udara? Memang bepergian dengan kendaraan pribadi lebih nyaman, namun bagaimana jika menambah lebih banyak jejak karbon?
Penggunaan energi listrik digunakan untuk keperluan sehari-hari. Contohnya AC, TV, kulkas, lampu, microwave, mesin cuci dan berbagai alat elektronik lainnya. Semua peralatan elektronik tersebut, dapat menghasilkan gas emisi dari pembakaran bahan fosil pada pembangkit listriknya.
Penggunaan air seringkali disalahgunakan. Sementara, untuk mengelola air dibutuhkan banyak energi supaya dapat digunakan. Sayangnya, seringkali kita malah membuang air bersih tersebut.
Salah satu sumber gas emisi adalah makanan yang kita konsumsi, makanan kita nanti akan berpotensi menjadi gunungan sampah. Dimulai dari ekstraksi bahan baku, proses produksi, distribusi hingga produk tersebut sampai di tangan konsumen.
Contohnya, jika kalian suka makan daging sapi, jejak karbon yang ditimbulkan sangat tinggi. Mengingat sapi adalah salah satu penghasil gas emisi terbesar di dunia. Belum lagi jika daging sapi tersebut diimpor dari luar negeri, misalnya Jepang, Australia atau Amerika Serikat.
Contoh lainnya adalah 1 kg kopi yang didatangkan dari luar negeri dengan jejak karbon yang dihasilkan sebesar 4.82 kg. Penyebabnya adalah proses perkebunan, pengolahan kopi, pengemasan, proses distribusi, hingga kopi sampai di tangan konsumen dan diseduh.
Jejak karbon direpresentasikan dalam CO2e atau carbon dioxide equivalent. Gas emisi rumah kaca potensinya disetarakan dengan potensi bahaya gas karbon dioksida. Potensi dan jumlah gas rumah kaca dapat dihitung dengan cara:
Contoh:
1 kg CH4 (gas metana) x 28 = 28 kg CO2e
Dengan semakin tingginya index jejak karbon yang dihasilkan, maka semakin tinggi pula konsentrasi gas rumah kaca yang dilepaskan ke atmosfer. Tingginya konsentrasi gas rumah kaca akan meningkatkan suhu bumi dan perubahan iklim.
Jika rata-rata jejak karbon per orang saat ini adalah 4 ton per tahun, maka bayangkan berapa jejak karbon yang dihasilkan oleh suatu perusahaan raksasa untuk rantai industry global? Nyatanya, untuk menghindari kenaikan suhu 2⁰C, jejak karbon global harus turun hingga di bawah 2 ton pada tahun 2050.
Pastinya, ada berbagai metode yang bisa dilakukan untuk mengurangi jejak karbon pada kegiatan kita, antara lain:
Setelah kamu mengetahui apa itu jejak karbon dan penyebabnya, apakah kamu masih harus berpikir untuk mengubah gaya hidupmu menjadi zero waste lifestyle?
Menurut kalian, dari beberapa poin di atas tentang cara mengurangi jejak karbon apakah ada hal yang sulit untuk dilakukan? Tidak ada yang sulit, selagi kita mau mencoba! Jadi, yuk mulai menerapkan gaya hidup berkelanjutan untuk menjaga kelestarian bumi.