Newsroom

Berkenalan dengan Apa itu Jejak Karbon

Hyundai Motorstudio Senayan Park 2022.09.09
Berkenalan dengan Apa itu Jejak Karbon

Karbon menjadi salah satu unsur yang sangat berperan penting dalam proses terbentuknya kehidupan di bumi. Semua makhluk hidup mempunyai unsur karbon di dalam dirinya, dalam bentuk senyawa dengan unsur lain misalnya oksigen dan hydrogen.

Kali ini kita akan membahas senyawa karbon dioksida, terutama yang terkandung dalam gas emisi karbon yang dihasilkan dari kegiatan industri dan manusia. Berikut beberapa informasi tentang apa itu jejak karbon, penyebab jejak karbon dan lainnya, simak penjelasannya di bawah ini!

Apa Itu Jejak Karbon?

Istilah emisi karbon mungkin sudah familiar di tengah masyarakat. Istilah ini sering dikaitkan dengan perubahan iklim seperti efek rumah kaca, jejak karbon dan krisis iklim.

Jejak karbon merupakan jumlah gas atau emisi rumah kaca termasuk karbon dioksida yang dihasilkan dari berbagai kegiatan manusia dalam kurun waktu tertentu. Dengan bertambahnya populasi dan meningkatnya globalisasi, jejak karbon ini menjadi semakin tinggi dan mempengaruhi iklim dunia secara negatif.

Sebelum adanya tindakan lebih lanjut dalam mengubah pola hidup, penting untuk disadari seberapa besar perubahan yang harus dilakukan dengan cara melihat jejak karbon.

Penyebab Jejak Karbon

Setelah mengetahui tentang apa itu jejak karbon, selanjutnya kita akan membahas apa saja yang bisa menjadi penyebab jejak karbon ini muncul.

Apakah manusia dapat menyebabkan jejak karbon, misalnya dari penggunaan kendaraan atau konsumsi makanan? Mari kita bahas penyebab jejak karbon di bawah ini:

1. Penggunaan Kendaraan

Kendaraan menggunakan bahan bakar fosil seperti solar, bensin atau gas yang akan menghasilkan jejak karbon dari hasil proses pembakaran bahan bakar tersebut. Dengan pergi menggunakan kendaraan pribadi maka artinya kita berkontribusi dalam menghasilkan lebih banyak gas emisi karbon dioksida.

Bagaimana jika kita terjebak macet, dimana mesin menjadi panas dan melepas gas emisi ke udara? Memang bepergian dengan kendaraan pribadi lebih nyaman, namun bagaimana jika menambah lebih banyak jejak karbon?

2. Penggunaan Air dan Energi Listrik

Penggunaan energi listrik digunakan untuk keperluan sehari-hari. Contohnya AC, TV, kulkas, lampu, microwave, mesin cuci dan berbagai alat elektronik lainnya. Semua peralatan elektronik tersebut, dapat menghasilkan gas emisi dari pembakaran bahan fosil pada pembangkit listriknya.

Penggunaan air seringkali disalahgunakan. Sementara, untuk mengelola air dibutuhkan banyak energi supaya dapat digunakan. Sayangnya, seringkali kita malah membuang air bersih tersebut.

3. Konsumsi Makanan

Salah satu sumber gas emisi adalah makanan yang kita konsumsi, makanan kita nanti akan berpotensi menjadi gunungan sampah. Dimulai dari ekstraksi bahan baku, proses produksi, distribusi hingga produk tersebut sampai di tangan konsumen.

Contohnya, jika kalian suka makan daging sapi, jejak karbon yang ditimbulkan sangat tinggi. Mengingat sapi adalah salah satu penghasil gas emisi terbesar di dunia. Belum lagi jika daging sapi tersebut diimpor dari luar negeri, misalnya Jepang, Australia atau Amerika Serikat.

Contoh lainnya adalah 1 kg kopi yang didatangkan dari luar negeri dengan jejak karbon yang dihasilkan sebesar 4.82 kg. Penyebabnya adalah proses perkebunan, pengolahan kopi, pengemasan, proses distribusi, hingga kopi sampai di tangan konsumen dan diseduh.

Cara Menghitung Jejak Karbon

Jejak karbon direpresentasikan dalam CO2e atau carbon dioxide equivalent. Gas emisi rumah kaca potensinya disetarakan dengan potensi bahaya gas karbon dioksida. Potensi dan jumlah gas rumah kaca dapat dihitung dengan cara:

(Index GWP atau Global Warming Potential) X (Jumlah emisi gas rumah kaca)

Contoh:

1 kg CH4 (gas metana) x 28 = 28 kg CO2e

Dengan semakin tingginya index jejak karbon yang dihasilkan, maka semakin tinggi pula konsentrasi gas rumah kaca yang dilepaskan ke atmosfer. Tingginya konsentrasi gas rumah kaca akan meningkatkan suhu bumi dan perubahan iklim.

Jika rata-rata jejak karbon per orang saat ini adalah 4 ton per tahun, maka bayangkan berapa jejak karbon yang dihasilkan oleh suatu perusahaan raksasa untuk rantai industry global? Nyatanya, untuk menghindari kenaikan suhu 2⁰C, jejak karbon global harus turun hingga di bawah 2 ton pada tahun 2050.

Cara Mengurangi Jejak Karbon

Pastinya, ada berbagai metode yang bisa dilakukan untuk mengurangi jejak karbon pada kegiatan kita, antara lain:

  • Mengurangi produk dengan kemasan atau paket sekali pakai.
  • Mengurangi konsumsi makanan atau barang impor.
  • Gunakan transportasi umum atau menggunakan bahan bakar yang lebih hemat energi.
  • Mencabut arus listrik yang tidak terpakai.
  • Menggunakan alat elektronik yang hemat energi.
  • Partisipasi dalam proyek hijau.
  • Memilih kendaraan bermotor yang hemat bahan bakar.
  • Membawa tas belanja sendiri saat berbelanja.
  • Memakan banyak sayur dan buah.
  • Mengurangi memakan makanan yang memiliki jejak karbon tinggi seperti daging khususnya sapi atau kopi.
  • Jangan menebang pohon sembarangan dan mulai menanam pohon penghasil oksigen di lingkungan sekitar.
  • Jika perjalanan kurang dari 2 km, usahakan berjalan kaki atau naik sepeda.
  • Kompos sisa sampah terutama sampah organik supaya tidak menumpuk di TPA.
  • Memisahkan sampah organik dan anorganik.
  • Belilah barang atau produk yang benar-benar kamu butuhkan.
  • Menggunakan air bersih seefektif mungkin atau jangan membuang-buang air bersih.

Setelah kamu mengetahui apa itu jejak karbon dan penyebabnya, apakah kamu masih harus berpikir untuk mengubah gaya hidupmu menjadi zero waste lifestyle?

Menurut kalian, dari beberapa poin di atas tentang cara mengurangi jejak karbon apakah ada hal yang sulit untuk dilakukan? Tidak ada yang sulit, selagi kita mau mencoba! Jadi, yuk mulai menerapkan gaya hidup berkelanjutan untuk menjaga kelestarian bumi.


TOP