.

Newsroom

15 Jenis-jenis Tanah yang Ada di Indonesia

Hyundai Motorstudio Senayan Park 2022.09.02
15 Jenis-jenis Tanah yang Ada di Indonesia

Entah kamu akan menanam bunga, sayuran, buah-buahan, atau tanaman hias, ada jenis-jenis tanah di Indonesia yang perlu dipahami. Setiap jenis-jenis tanah terdiri dari partikel yang berbeda, misalnya partikel lumpur, pasir, dan tanah liat. Dari kombinasi ketiga partikel tersebut, akan muncul jenis-jenis tanah sesuai penyebarannya di Indonesia.

Mari kita pelajari setiap jenis-jenis tanah di Indonesia, dan selanjutnya kamu bisa menentukan jenis-jenis tanah mana yang paling ideal untuk budidaya tanaman di daerahmu!

Jenis-jenis Tanah di Indonesia dan Penyebarannya

Tanah berperan penting untuk kelangsungan hidup manusia, hewan, dan tumbuhan. Uniknya, setiap daerah juga memiliki jenis-jenis tanah yang berlainan berdasarkan unsur tanah pembentuknya. Berikut di antaranya:

1. Tanah Pasir

Tanah pasir mudah dijumpai di Indonesia karena sering ditemukan di daerah kepulauan atau pesisir pantai. Terdiri dari batuan pasir yang mengalami pelapukan.

Kurang cocok ditanami tumbuhan, sebab tekstur tanah pasir yang lemah dan kadar mineral rendah.

2. Tanah Padas

Kondisi tanah padas sama seperti tanah bebatuan kapur yang keras. Hampir tidak ada kandungan air dan teksturnya sangat padat. Selain itu, unsur hara dan airnya juga sedikit. Penyebaran tanah padas merata di seluruh Indonesia.

3. Tanah Liat

Tanah liat berkarakter mirip seperti tanah lempung atau lumpur. Akan tetapi, teksturnya lebih lengket dan berwarna hitam atau abu-abu pekat. Banyak dipakai sebagai bahan kerajinan gerabah dan industri tembikar.

Tanah liat terbentuk dari silikat dan aluminium yang dihasilkan dari proses pelapukan bebatuan silikat dan asam karbonat ketika terjadi peningkatan suhu bumi. Tanah liat mudah dijumpai di berbagai daerah di Indonesia.

4. Tanah Entisol

Tanah yang terbentuk dari letusan gunung berapi dengan campuran lahar, pasir, debu, dan partikel lainnya. Umumnya, tanah entisol mudah dijumpai di dekat gunung berapi, seperti wilayah gunung Merapi, Yogyakarta.

5. Tanah Humus

Tanah humus adalah salah satu jenis-jenis tanah yang sangat direkomendasikan dalam pertanian. Tanah humus terbentuk dari pelapukan atau pembusukan sisa sampah pertanian, seperti dedaunan kering, kulit buah, akar lapuk, dan sebagainya.

Banyak terdapat kandungan unsur mineral dan nutrisi hara untuk menyuburkan tanaman. Tanah  humus dapat ditemui di sekitar hutan dengan ciri tanah berwarna hitam.

6. Tanah Inceptisol

Berciri-ciri warnanya kehitaman dan sedikit keabu-abuan, tanah inceptisol umumnya dijumpai di lahan perkebunan kelapa sawit. Terbentuk dari batuan sedimen yang menyebar di berbagai wilayah tanah air. Contohnya Pulau Kalimantan, Pulau Sumatera, dan Pulau Papua.

7. Tanah Andosol

Tanah andosol adalah salah satu jenis-jenis tanah yang penyebarannya ada di Indonesia. Dibentuk dari berbagai unsur bebatuan ketika gunung api meletus. Ciri khasnya berwarna hitam, kadar air dan organik yang tinggi, namun tingkat kelembabannya sedikit.

Karena itu, tanah andosol bagus jika dipakai untuk lahan perkebunan atau lahan pertanian. Terutama, bisa dijumpai di daerah dengan curah hujan tinggi.

8. Tanah Laterit

Tanah laterit tidak direkomendasikan untuk lahan pertanian karena mengandung besi oksida dan aluminium hidroksida. Senyawa tersebut membuat kondisi tanah cenderung tandus dan kering. Biasanya, tanah laterit terdapat di sekitar lokasi bebatuan atau pegunungan berbatu.

9. Tanah Grumusol

Jenis-jenis tanah selanjutnya adalah tanah grumusol yang berada di daerah Jawa Tengah, tepatnya di Jepara, Pati, Rembang, dan Demak. Tanah grumusol berlokasi di sekitar pegunungan kapur sebab terbentuk dari tuffa gunung berapi dan batuan kapur.

Unsur batuan kapur yang tinggi, membuat tanah grumusol bertekstur mudah pecah, kering dan tandus. Karena itu, tidak cocok untuk pertanian. Selain Jawa Tengah, tanah grumusol juga ada di daerah seperti Ngawi, Madiun, dan Nusa Tenggara Timur.

10. Tanah Podzolik

Curah hujan yang tinggi dan paparan suhu rendah dapat membentuk tanah podzolik di wilayah Indonesia. Jika terkena air hujan, tanah menjadi lebih basah dan berkurang unsur hara. Sebab, dapat mengalami pencucian oleh air hujan.

Tanah podzolik dapat dijumpai di Kalimantan, Jawa, Sumatera, Sulawesi, dan Papua.

11. Tanah Aluvial

Selanjutnya, tanah aluvial adalah jenis-jenis tanah yang mengalami proses sedimentasi lumpur. Banyak dijumpai di aliran sungai yang terbawa arus dari hulu ke hilir atau dataran yang lebih rendah.

Bersifat subur dengan ciri khas warna abu-abu. Bisa dijadikan media pertanian tembakau, padi, dan palawija. Karena, tekstur tanahnya lunak, petani tidak kesulitan saat mengolah sawah. Penyebaran tanah aluvial berada di Pulau Sulawesi, Kalimantan, Jawa, hingga Papua.

12. Tanah Mergel

Tanah mergel adalah jenis-jenis tanah yang tidak subur karena terdiri dari campuran kapur dan pasir. Mudah dijumpai di area yang berada di dataran rendah atau hilir. Selain batu kapur dan pasir, tanah mergel juga terdapat campuran tanah liat. Itulah mengapa, kandungan mineral dan air dalam tanah mergel cukup tinggi.

13. Tanah Organosol

Nama lain tanah organosol adalah tanah gambut atau tanah rawa. Unsur terbentuknya dimulai ketika terjadi proses pelapukan tanaman atau tumbuhan di rawa-rawa.

Daerah yang memiliki tanah organosol umumnya beriklim basah dengan intensitas hujan yang cukup tinggi. Akan tetapi, tingkat unsur hara dan kelembaban tanah organosol justru rendah. Kamu dapat menjumpai tanah organosol atau tanah gambut, paling banyak di sekitar Kalimantan, Sumatera, dan Papua.

14. Tanah Litosol

Jenis-jenis tanah seperti tanah litosol biasanya berada di sekitar Nusa Tenggara Barat dan Jawa. Terdiri dari batuan kerikil atau butiran-butiran yang kasar. Unsur pembentuk tanah litosol adalah proses pelapukan batuan beku dan sedimen.

Selain itu, untuk mendapatkan tanah litosol, kamu perlu berada di wilayah dengan tingkat kecuraman yang tinggi, seperti Bukit Tinggi.

15. Tanah Latosol

Beda dengan tanah litosol, tanah latosol adalah jenis-jenis tanah yang terbentuk dari batuan metamorf dan sedimen yang sudah mengalami proses pelapukan. Warna tanah latosol biasanya merah atau oranye.

Tanah latosol kurang cocok ditanami atau dijadikan lahan pertanian. Kamu bisa menjumpai tanah latosol di Kalimantan, Lampung, Sulawesi, dan Bali.

Sekarang kamu tahu kan, apa jenis-jenis tanah yang ada di Indonesia? Persebaran jenis-jenis tanah di Indonesia cukup luas dan beragam. Karena itulah, setiap daerah memiliki komoditas pertanian  yang berbeda, sesuai dengan kondisi tanah, lingkungan, dan jenis tanaman yang cocok. Semoga bermanfaat artikelnya.


TOP