Hyundai Motorstudio Senayan Park
Sebetulnya, ada banyak jenis kain ramah lingkungan di luar sana. Bagi masyarakat awam, mungkin kain ramah lingkungan masih belum begitu familiar. Mengingat, fungsinya juga sama seperti tekstil konvensional.
Bahan kain seperti katun, jeans, atau denim, bila dibuang sangat sulit terurai secara hayati. Karena itu, pada akhirnya jika pakaian dibuang, hanya akan menambah jumlah sampah kain.
Akan tetapi, bagi kalian yang ingin menerapkan gaya hidup berkelanjutan, daftar kain ramah lingkungan berikut mudah-mudahan bisa bermanfaat. Sebelum belanja fashion terbaru, mari simak apa saja daftar kain ramah lingkungan yang bisa kamu pertimbangkan.
Segala sesuatu yang terbuat dari bahan alami, akan mudah terurai dan kembali ke alam. Berikut adalah jenis kain ramah lingkungan keren yang bisa kamu coba, di antaranya:
Kalau kalian pernah melihat tanaman yang berumpun ini, biasanya sering diambil bijinya untuk bahan tepung dan minyak. Namun, tanaman rami juga sebenarnya menjadi salah satu serat pakaian tertua di dunia.
Uniknya, kain rami akan semakin lembut jika sering dicuci. Karena itu, selama ratusan tahun, tanaman rami diolah sebagai serat pakaian yang nyaman dikenakan. Rami juga mudah ditumbuhkan tanpa air dan tanpa pupuk. Jika ditanam secara organik, rami adalah bahan kain ramah lingkungan.
Bahan kain ramah lingkungan adalah kapas. Meskipun, sudah umum dipakai, tetapi pohon kapas membutuhkan banyak air. Alternatifnya, kapas dapat ditumbuhkan secara organik, tanpa pupuk kimia dan pestisida. Karena lebih ramah lingkungan dibandingkan kapas biasa.
Bila kain ramah lingkungan dari bahan kapas sudah bersertifikasi GOTS, berarti tanaman kapas ditumbuhkan secara organik.
Selanjutnya, tanaman linen sangat mirip dengan rami. Ditanam sejak ratusan tahun dan bisa terurai secara hayati. Ditambah lagi, linen menghasilkan kain ramah lingkungan yang ringan, kuat, dan lembut, bahkan tahan ngengat secara alami.
Bila kamu tidak bisa membeli kain ramah lingkungan, kamu masih bisa mendaur ulang pakaian dari bahan kapas. Jika kamu membeli pakaian bekas atau mendaur ulang pakaian, ini artinya kamu ikut mengurangi limbah kain.
Kain daur ulang seperti polyester adalah kain ramah lingkungan yang menarik. Sebab, polyester biasa terbuat dari botol plastik. Jika kamu memakai pakaian daur ulang, kamu akan mengurangi sampah plastik yang dikirim ke tempat pembuangan sampah.
Belum pernah dengar istilah Lyocell? Ini adalah jenis kain ramah lingkungan yang terbuat dari bubur kayu. Kain Lyocell bersifat anti bakteri, bebas bau, tahan lembab serta berdaya serap tinggi.
Karena terbuat dari bahan alami, lyocell dapat terurai secara hayati dan termasuk kain ramah lingkungan.
Lyocell memang perlu diproses secara kimia untuk membuat serat selulosa. Akan tetapi, air dan bahan kimia yang dipakai selama proses produksi biasanya dapat didaur ulang.
Contoh kain ramah lingkungan lainnya adalah Econyl. Sepintas mirip seperti serat nilon karena terbuat dari serat limbah sintetis, termasuk plastik dan jaring ikan.
Inilah mengapa, Econyl lebih sering dikatakan semacam nilon daur ulang. Karena melalui proses daur ulang, limbah yang dihasilkan jauh lebih sedikit dibandingkan produksi kain nilon konvensional.
Perlu diingat, bahan Econyl lebih cocok untuk produk yang tidak perlu sering dicuci. Contohnya seperti sepatu olahraga, tas, ikat rambut, dan lainnya. Tidak direkomendasikan terlalu sering mencuci Econyl karena dapat menyebabkan pelarutan mikroplastik yang berakhir di laut.
Sesuai namanya, Piñatex adalah jenis kain ramah lingkungan yang terbuat dari serat buah nanas atau pineapple. Oleh karena itu, produksi Piñatex biasanya bekerja sama dengan industri produk makanan.
Daripada kulit atau daun nanas dibuang di tempat sampah, maka limbah nanas dapat diolah menjadi kain Piñatex. Pada 2017, Piñatex diproduksi oleh Ananas Anam, perusahaan asal Filipina yang bekerja sama dengan para petani nanas.
Satu kekurangan yang perlu dicari solusinya adalah membudidayakan nanas menghabiskan banyak sumber daya. Itulah sebabnya, sebaiknya Piñatex diproduksi sebagai produk sampingan industri makanan atau minuman nanas.
Selanjutnya, jenis kain ramah lingkungan yang paling menarik adalah Qmonos. Kain berkelanjutan ini terbuat dari sutra laba-laba sintetis yang dikembangkan dari gen mikroba dan laba-laba.
Namun, kamu tak perlu khawatir, tidak ada laba-laba yang dipakai dalam prosesnya, karena termasuk kain sintetis. Hebatnya, kain Qmonos memiliki kekuatan luar biasa, seratnya lima kali lebih kuat dari baja. Sehingga, teksturnya ringan, fleksibel, dan tahan lama.
Meskipun Qmonos adalah pilihan kain ramah lingkungan yang bagus, karena sepenuhnya dapat terurai secara hayati, perlu disebutkan bahwa harganya mahal dan sulit ditemukan.
Kain deadstock pada dasarnya adalah kain lama yang belum pernah dijual oleh produsen. Faktor penyebabnya ada banyak, misalnya rusak, cacat, atau mungkin dijual sebagai sisa kain.
Lalu, kenapa kain deadstock termasuk kain ramah lingkungan? Karena, tidak dibutuhkan proses produksi manufaktur baru dalam pembuatannya, sebab stoknya sudah tersedia sejak lama.
Jadi, daripada membeli kain baru yang membutuhkan proses produksi manufaktur dan menghabiskan sumber daya seperti bahan bakar fosil, lebih baik beli kain deadstock. Beberapa pabrik kain sengaja memproduksi kain lebih banyak, karena memahami bahwa ada sejumlah konsumen yang akan membelinya dengan harga diskon.
Bila dibandingkan polyester atau katun biasa, bambu adalah jenis kain ramah lingkungan. Bambu adalah tanaman yang mudah ditumbuhkan di berbagai negara, tetapi sayangnya pembuatan kain kadang diproses secara kimia.
Namun, bambu masih menjadi kain berkelanjutan sebagai alternatif kain konvensional. Baca label kain tentang merek tersebut, untuk memastikan kamu sudah memilih kain ramah lingkungan yang terbaik
Nah, sekarang kamu sudah mengenal berbagai jenis kain berkelanjutan untuk menyempurnakan gaya dan fashion busana. Menurutmu manakah yang paling cocok untuk gayamu?