Hyundai Motorstudio Senayan Park
Kamu berencana mulai menggunakan mobil listrik? Kabar bagus untukmu! Sebab, saat ini pemerintah terus mempercepat pembangunan stasiun pengisian mobil listrik di seluruh Indonesia.
Tercatat tak kurang dari 332 stasiun pengisian mobil listrik yang tersebar di 279 lokasi publik. Bila dibandingkan mobil biasa, mobil listrik mungkin masih relatif mahal. Akan tetapi, lebih ramah lingkungan dan mampu mengurangi emisi karbon di atmosfer bumi.
Bukan mustahil, di masa depan semua orang beralih ke mobil listrik untuk menghindari pencemaran udara. Karena itu, pemerintah sedari sekarang, mulai membangun stasiun pengisian mobil listrik agar bisa memenuhi kebutuhan masyarakat.
Pada tahap awal, dapat dikatakan bila sebaran stasiun pengisian mobil listrik memang masih belum cukup merata di seluruh daerah. Akan tetapi, lebih terpusat di area Jakarta.
Hal ini bisa dipahami karena kebanyakan pemilik mobil listrik berada di ibukota Jakarta. Menurut Kementerian Perhubungan pada Mei 2022, total terdapat 155 mobil listrik bersertifikat uji tipe dan 18.794 bersertifikat registrasi uji tipe.
Jika dihitung keseluruhan, hingga Mei 2022 terdapat sekitar 332 stasiun pengisian mobil listrik di 279 lokasi seluruh Indonesia.
Stasiun pengisian mobil listrik tersebut ada yang dibangun PLN dan ada yang dibangun swasta. Adapun sebaran lokasinya, antara lain:
Daftar Titik Stasiun Pengisian Mobil Listrik yang Bisa Dipakai Saat Ini:
Menurut data statistik, pembangunan stasiun pengisian mobil listrik di Indonesia masih didominasi area Jakarta. Namun, untuk mendukung program energi terbarukan dan pengurangan emisi karbon, pemerintah akan terus menambah stasiun pengisian mobil listrik baru di wilayah lainnya.
Pada 2022, pemerintah menargetkan sebanyak 580 stasiun pengisian mobil listrik di beberapa kota seluruh Indonesia.
Hal ini selaras dengan adanya program peningkatan mobil listrik bertenaga baterai mencapai lebih dari 5.800 unit.
Sedangkan, pada 2030, harapannya Indonesia sudah bisa membangun 23.000 stasiun pengisian mobil listrik dan terdapat 250.000 mobil listrik.
Program pertumbuhan mobil listrik turut didukung PLN yang membuka kemitraan dengan pihak ketiga untuk mengelola stasiun pengisian mobil listrik.
Masyarakat dihimbau agar mampu memanfaatkan stasiun pengisian mobil listrik yang tersedia di beberapa titik. Akan tetapi, sebaiknya hindari mengecas mobil listrik dari kondisi baterai nol hingga penuh. Pasalnya, hal ini membutuhkan waktu lama sehingga menciptakan antrian panjang.
Perlu diingat bahwa stasiun pengisian mobil listrik disediakan bukan untuk mengecas baterai kendaraan dari nol sampai penuh. Akan tetapi, hanya mengisi tenaga baterai seperlunya. Jadi, jika ingin mengecas kendaraan dari nol, maka direkomendasikan di rumah atau home charging.
Lebih lanjut, stasiun pengisian mobil listrik yang disediakan pemerintah merupakan sarana atau fasilitas pendukung saja. Bila dipakai untuk mengecas mobil listrik dari nol sampai penuh akan membutuhkan waktu lebih dari 2-4 jam. Tentunya, hal ini kurang efisien waktu yang akan membuat antrian kurang nyaman.
Masyarakat awam banyak yang masih skeptis dengan pembangunan stasiun pengisian mobil listrik. Pasalnya, untuk mengecas mobil listrik dari nol sampai penuh, dibutuhkan waktu hingga 2 jam. Hal ini tentunya kurang efisien waktu, terutama bila ada antrian pelanggan lain.
Menjawab permasalahan ini, stasiun pengisian mobil listrik umum tercepat siap hadir pada tahun 2023. Kecepatan pengisian baterai mencapai 350 kW yang lebih besar dari stasiun pengisian mobil listrik lainnya. Pada umumnya, stasiun pengisian mobil listrik hanya sekitar 200 kW saja.
Nantinya, membutuhkan waktu 15-30 menit untuk mengecas daya mobil listrik 80 kWh berjenis ultra-fast charging. Pemerintah menggandeng beberapa perusahaan seperti IKEA dan Electrify Amerika.
Pemakaian mobil listrik yang bertenaga baterai diklaim mampu menghemat energi sekaligus mengurangi dampak perubahan iklim. Karena, mobil listrik lebih bersih dan tidak mengeluarkan asap karbon yang mencemari lingkungan.
Namun, di sisi lain banyak pengendara mobil yang bertanya-tanya, berapa biaya yang harus dibayar di stasiun pengisian mobil listrik? Sebenarnya di awal-awal peluncuran stasiun pengisian mobil listrik, semua biaya digratiskan. Tentunya, hal ini semakin menghemat pengeluaran bahan bakar karena gratis.
Namun, saat ini sudah jarang stasiun pengisian mobil listrik yang gratis. Namun, soal biaya masih tetap murah. Dijelaskan oleh Kementerian ESDM (Energi dan Sumber Daya Mineral), biaya pengisian mobil listrik adalah Rp 1,650 per kWh hingga Rp 2,466 per kWh. Sebagai contoh, katakanlah kamu akan mengisi baterai mobil listrik berkapasitas 75 kWh, maka tinggal dikalikan saja. Yaitu, Rp 1,650 x 75 = Rp 123.750.
Rata-rata per 1 kWh dapat menempuh sampai 5 km. Jadi, katakanlah jika kamu berada di kota Malang hendak pergi ke kota Surabaya dengan jarak sekitar 100 km, kamu hanya perlu mengisi baterai satu kali saja dengan biaya Rp 123 ribuan.
Bila dibandingkan dengan mobil bensin atau solar, mobil listrik memang jauh lebih irit bahan bakar dan tentunya lebih hemat ongkos perjalanan.
Demikianlah informasi yang perlu kamu ketahui tentang stasiun pengisian mobil listrik dan lokasinya. Semoga berguna bagi kamu yang berencana bepergian dengan mobil listrik agar tidak repot mencari tempat pengecasan baterai mobil listrik.