Hyundai Motorstudio Senayan Park
Sustainable design merupakan pendekatan berbasis ramah lingkungan untuk membuat produk atau jasa dengan mempertimbangkan efek lingkungan, sosial, dan ekonomi dari awal produksi hingga mencapai batas akhir pemakaian.
Secara umum, sustainable design sering dianalogikan dengan eco-design karena sama-sama berfokus menjaga lingkungan. Statistik menyebut bahwa 80% efek lingkungan muncul dipicu karena masalah desain.
Dengan berfokus pada pilar sustainable design, beserta prinsipnya, potensi kerusakan lingkungan dan masalah sosial akibat salah desain bisa dihindari.
Mengingat persoalan lingkungan dan sosial yang kian meningkat akhir-akhir ini, eco-design kemudian banyak diadopsi untuk menemukan formula terbaik dari suatu produk.
Secara sederhana, sustainable design didefinisikan sebagai proses menciptakan produk baru yang bertujuan menjaga sumber daya alam, dan tidak menguras habis, guna menjaga keseimbangan ekologi tanpa mengurangi kualitas hidup.
Dari sini, penggunaan istilah sustainable kemudian diperluas aplikasinya di berbagai area guna mencegah eksploitasi sembari memenuhi produksi, gaya hidup, konsumsi, pengembangan teknologi, dan lainnya.
Selama apa yang dilakukan manusia tak membahayakan alam, ekosistem akan tetap berjalan dan menghasilkan kondisi yang memungkinkan manusia mendapat kualitas hidup yang ideal.
Sustainable design merupakan pemikiran yang berfokus pada masa depan untuk dimanfaatkan mulai dari saat ini. Itu berarti, manusia tak boleh menghabiskan sumber daya alam hanya demi mencukupi kebutuhan saat ini dan menghalangi generasi masa depan untuk mendapat hal serupa.
Pada aplikasinya, sustainable design memiliki tiga pilar penting untuk memastikan bahwa manusia dapat memenuhi kebutuhan saat ini sembari memastikan generasi mendatang dapat menikmati sumber daya alam yang sama.
Saat ini banyak kegiatan yang berfokus untuk mengurangi emisi karbon, sampah produk, penggunaan air, dan lain sebagainya. Selain membantu planet, usaha ini juga punya efek positif untuk finansial.
Mengurangi kemasan plastik berarti mengurangi biaya produksi, sementara efisiensi bahan bakar membantu menurunkan biaya operasional, dan seterusnya.
Pilar sosial sangat terkait dengan perilaku manusia. Pada sustainable design, produk harus mendapat dukungan dan disetujui oleh pekerja, pemilik, dan komunitas yang terlibat.
Misalnya saat membangun rumah. Material yang digunakan sebaiknya tak mengganggu akses umum dan material yang diambil sebaiknya tak mengganggu tatanan aturan penduduk setempat, sementara desain rumah tak memicu konflik.
Untuk tetap eksis, produk harus menguntungkan secara ekonomi. Aspek kepatuhan, tata kelola yang tepat, dan manajemen risiko termasuk poin penting dalam pilar ekonomi.
Contoh aplikasi dari pilar ekonomi pada industri perkebunan yaitu mengganti pupuk kimia dengan pupuk organik, sementara perkantoran menggunakan mobil listrik, atau setidaknya memakai mobil yang efisien bahan bakar.
Untuk menerapkan sustainable design, terdapat prinsip yang harus diimplementasikan. Terlepas dari jenis produknya, prinsip sustainable design akan memastikan bahwa lingkungan tak akan menjadi korban sementara manusia tetap bisa mendapat manfaat yang diinginkan.
Membuat produk yang dapat didaur ulang harus selektif dalam memilih bahan baku. Terlepas material yang dipilih, poin recycleability harus diadaptasikan ke semua aspek mulai dari pemilihan bahan baku, pemprosesan, termasuk kemudahan mendaur ulang saat produk selesai digunakan.
Saat mendesain produk, pastikan mencari tahu sistem daur ulang yang tersedia saat ini sehingga tak menambah sampah.
Sebagai contoh, kemasan karton harus mudah dilepas supaya tak rusak sehingga bisa dimanfaatkan lagi untuk wadah barang lain. Bila perlu, berikan semacam panduan tertulis untuk proses daur ulang.
Material yang kuat memastikan produk bertahan lebih lama, itu berarti tak harus mengeluarkan biaya lagi untuk perbaikan atau mengganti dengan yang baru, dan tak ada sumber daya alam yang diambil lagi untuk membuat produk tersebut.
Misalnya, memiliki hunian yang kuat sangat positif untuk lingkungan dan finansial. Karena tak perlu perbaikan reguler, biaya perawatan menjadi lebih rendah.
Jadi, pastikan memilih material yang menawarkan daya tahan lama dan pertimbangkan berbagai skenario ke depan untuk opsi perbaikan.
Perbaikan memungkinkan produk dimanfaatkan kembali beberapa waktu ke depan. Tapi ada juga opsi lain di mana produk digunakan kembali dengan cara berbeda tanpa harus menambah material lain.
Sebenarnya, ada banyak cara bagaimana suatu produk kembali dimanfaatkan untuk kedua atau ketiga kali setelah fungsi utama terpenuhi. Pendekatan ini sangat berguna khususnya untuk produk tertentu yang tak bisa dibuang sembarangan.
Reusability memungkinkan suatu produk diadaptasikan untuk tujuan berbeda tanpa mengurangi fungsi utamanya. Saat mencapai batas akhir pemakaian, produk bisa dikonfigurasi ulang untuk memulai siklus manfaatnya lagi.
Contoh sederhana yaitu toples bumbu yang dapat diubah fungsinya menjadi gelas atau semacamnya.
Menjadi efisien berimbas baik dalam mengurangi penggunaan energi yang diambil dari alam. Sebagai hasilnya, produksi jejak karbon dapat dikurangi sehingga perubahan iklim bisa ditekan.
Untuk menghasilkan produk yang efisien, ada sejumlah area yang menjadi fokus seperti penggunaan teknologi, pemilihan material, dan teknik pembuatan. Tiap fase produksi tersebut harus direncanakan dengan matang, termasuk saat eksekusinya.
Termasuk poin penting dalam sustainable design, repairability memastikan bahwa suatu produk tak berakhir menjadi sampah setelah masa pakainya berakhir.
Semua benda pada akhirnya rusak, tapi sebisa mungkin harus bisa diperbaiki guna memperpanjang masa pakai. Selain membekali dengan komponen cadangan, produk juga harus menyertakan himbauan bagaimana cara melakukannya.
Terlepas dari bahannya, produk baju terbaik biasanya dilengkapi kancing cadangan yang diletakkan di bagian dalam, dan ini bisa menjadi contoh terbaik dari poin repairability.