Bagi kebanyakan orang, membuang minyak jelantah atau minyak goreng bekas adalah hal yang biasa. Misalnya, ketika kamu selesai menggoreng ikan, minyak goreng bekasnya sudah tidak dipakai lagi. 

Akhirnya, minyak goreng bekas atau minyak jelantah akan dibuang begitu saja. Padahal, kita bisa daur ulang minyak jelantah menjadi hal yang lebih bermanfaat

Di artikel kali ini, kita akan melihat apa saja tips kreatif untuk daur ulang minyak jelantah sebagai sabun atau pupuk kompos. Baca sampai akhir, ya!

Ide Daur Ulang Minyak Jelantah

Minyak goreng bekas dari restoran, pabrik, atau sampah rumah tangga lainnnya, biasanya hanya dibuang ke saluran limpah. Sebenarnya, ada beberapa ide daur ulang minyak jelantah yang bisa dilakukan. Antara lain:

1. Campurkan sebagai pupuk kompos

Tak percaya, minyak jelantah bisa dijadikan pupuk kompos? Hal ini sepenuhnya benar. Sebab, minyak goreng menggunakan 100% bahan nabati seperti kelapa sawit yang diekstraksi. 

Selain kelapa sawit, minyak goreng juga bisa dibuat dari bahan kedelai, jagung, bunga matahari, biji anggur, zaitun, dan sebagainya. 

Jadi, karena terbuat dari bahan alami, daur ulang minyak jelantah sebenarnya cukup sederhana. Kamu hanya perlu menambahkan ke tanah kompos atau pupuk kandang. 

Hanya saja perlu diingat kalau minyak goreng bekas dipakai memasak daging atau lemak hewani, akan menarik lalat atau serangga yang tak diinginkan. 

Namun, fakta menariknya adalah cacing tanah suka makan minyak goreng. Kalau dicampurkan ke tanah kompos, akan sangat mendukung kesuburan tanah yang optimal.

2. Tambahkan ke limbah padat lainnya

Sebelum membuang minyak goreng bekas, sebenarnya kamu bisa mencampur minyak jelantah dengan bahan limbah penyerap lain. Misalnya, serbuk gergaji, pasir, tepung, kotoran hewan ternah, dan lainnya. 

Seperti yang diketahui, limbah padat tersebut akan menyerap minyak jelantah dengan cepat. Sehingga, lingkungan lebih rapi dan membantu tugas pegawai kebersihan di tempat tinggal kita. 

3. Membuat sabun

Ide daur ulang minyak jelantah selanjutnya yang sangat bermanfaat adalah membuat sabun dari minyak goreng bekas. Biasannya, sabun dibuat dari lemak. 

Jadi, kita bisa menggunakan minyak jelantah untuk membuat sabun agar lebih berguna. Metode ini juga 100% lebih baik daripada membuang minyak jelantah ke tempat sampah. 

Kamu perlu merendam minyak jelantah dengan arang selama 1 hari. Kemudian, setelah disaring, campurkan dengan 360 gr air di wadah khusus. Jika sudah tercampur rata, tambahkan 128 gr soda api. Tunggu 1 jam sampai suhu larutan tersebut 30-35 derajat Celcius. 

Agar teksturnya lebih padat, aduk campuran tersebut dengan pengocok telur. Kamu bisa menambahkan 2 sendok aromatik bunga atau sesuai selera. Lalu, tuang campuran ini ke dalam cetakan anti panas. Biarkan selama 1 bulan hingga mengeras dan sabun minyak jelantah dapat dipakai untuk sabun cuci piring atau sabun cuci pakaian. 

4. Ide daur ulang minyak jelantah sebagai insektisida

Sekalipun, lalat dan serangga kecil suka aroma minyak jelantah, ternyata kamu bisa memakainya untuk mengusir serangga. Minyak jelantah akan mengganggu sistem pernapasan serangga berbahaya. Karena melapisi tubuhnya dan menyumbat pori-pori yang dipakai untuk bernapas. 

Selain itu, minyak jelantan sebagai insektisida alami adalah pilihan ramah lingkungan. 

Berikut langkah membuat insektisida alami dari minyak jelantah: 

• Campurkan 100 ml minyak jelantah dengan 1 sendok sabun di dalam wadah yang bisa ditutup rapat. 
• Tutup rapat dan kocok hingga tercampur rata. 
• Untuk menggunakan insektisida ini, kamu cukup mencampurkan 1 liter air dengan 2 sendok teh campuran tadi. Masukkan dalam botol semprotan serangga. 
• Semprotkan langsung pada permukaan tanaman yang terserang hama.

Manfaat Ide Daur Ulang Minyak Jelantah Menjadi Biodisel 

Bisakah kita menyalakan mesin diesel dengan minyak jelantah? Ternyata, jawabannya bisa! Bahkan, beberapa restoran sudah menjadikan ide daur ulang minyak jelantah sebagai bisnis baru. Mereka menjual minyak goreng bekas dalam jumlah besar ke perusahaan atau fasilitas pengolahan minyak jelantah menjadi biodiesel. 

Contoh lain, Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) di Tarakan Timur yang dikoordinir oleh Sardji Sarwan membuat ide daur ulang minyak jelantah menjadi biodiesel. Setiap hari KSM tersebut meraih penghasilan tak kurang dari Rp 2 juta per bulan setiap orang. 

Rata-rata mampu menghasilkan biodiesel sebanyak 180 liter setiap hari dengan kisaran harga Rp 11-15 ribu per liter. Ide pengolahan minyak jelantah menjadi biodiesel sangat bermanfaat dari segi ekonomi dan mengurangi pencemaran lingkungan. Sayangnya, bisnis daur ulang minyak jelantah masih minim di Indonesia. 

Dari statistik Traction Energi Asia, baru sekitar 18% minyak jelantah yang berhasil dikumpulkan di Indonesia untuk diolah menjadi biodiesel. Sisanya, minyak jelantah hanya dibuang ke sungai atau saluran pembuangan. 

Diharapkan generasi muda mampu mengolah limbah minyak jelantah agar lebih bernilai ekonomis. Karena, biodiesel dapat menjadi salah satu alternatif bahan bakar pengganti bahan bakar minyak bumi. 

Lebih lanjut lagi, dari 18% atau sekitar 3 juta KL minyak jelantah yang dapat dikumpulkan di Indonesia, hanya 570 KL dibuat menjadi biodiesel. Sedangkan, sekitar 2,4 juta KL telah dimanfaatkan untuk minyak goreng daur ulang dan dikirimkan ke perdagangan Internasional. 

Tantangan Daur Ulang Minyak Jelantah Menjadi Biodiesel di Indonesia

Mengapa daur ulang minyak jelantah di Indonesia masih minim? Menurut para ahli dan ekonom masih banyak masalah yang dihadapi. 

Misalnya, mekanisme atau tata cara pengumpulan minyak jelantah dari rumah tangga, restoran, kafe, atau hotel. Mereka tidak tahu harus menghubungi siapa jika ingin memberikan  minyak jelantah agar diolah lebih baik. 

Masalah lain adalah lokasi pabrik pengolahan biodiesel biasanya juga hanya ada di kota tertentu. Selain itu, teknologi pengolahan minyak jelantah menjadi biodiesel masih belum efisien dan butuh peningkatan lebih lanjut agar bisa berfungsi maksimal.