Newsroom

Pencemaran Tanah: Definisi, Contoh, Efek, dan Cara Mengatasinya

Hyundai Motorstudio Senayan Park 2022.06.21
Pencemaran Tanah: Definisi, Contoh, Efek, dan Cara Mengatasinya

Kita terlalu banyak melihat ke atas saat berdiskusi tentang polusi, padahal masalah sebenarnya ada di bawah kita kita: tanah. Ya, pencemaran tanah!

Tanah yang menjadi tempat tumbuhnya segala kebutuhan kita saat ini sedang menderita, sayangnya ini buah dari konsekuensi perilaku kita sebagai manusia. Imbasnya pun langsung terasa bagi kita, misalnya tingkat kesuburan tanah yang makin menurun dan sumber air yang kian berkurang.

Adalah tugas kita untuk memahami pemicunya, efeknya, lalu memetakan langkah yang tepat untuk mengatasinya agar kondisi ini tak berlarut-larut semakin parah.

Apa Itu Pencemaran Tanah?

Tanah merupakan kulit bumi, yang kadang sensitif terhadap perubahan suhu atau zat iritan lain. Serupa dengan kulit manusia yang sensitif pada zat iritan, tanah juga merasakan efek sama saat terkena bahan kimia.

Pencemaran tanah bisa dimaknai sebagai tanah yang kehilangan nutrisi dan mineralnya karena bahan kimia dengan tingkat konsentrasi tertentu yang berpotensi memberi risiko kesehatan manusia dan ekosistem.

Terlepas dari jenis bahan kimia dan tingkat konsentrasinya, pencemaran tanah merupakan isu global yang mempengaruhi berbagai aspek seperti ekonomi, sosial, dan khususnya ekosistem.

Satu contoh, senyawa benzene dengan tingkat konsentrasi tinggi yang terekspos ke tanah dapat meningkatkan risiko leukimia melalui rantai makanan atau air yang dikonsumsi.

Degradasi tanah atau penurunan kualitas bisa terjadi saat tanah tercemar oleh senyawa kimia. Kondisi ini sering terjadi akibat aktivitas industri dan perilaku manusia membuang sampah yang tidak benar.

Substansi yang ada pada bahan kimia dapat merusak keragaman mineral dalam tanah. Aktivitas dari industri pengolahan plastik atau garmen yang melibatkan produk kimia pada prosesnya termasuk di antara beberapa penyebab pencemaran tanah.

Fenomena alam seperti erosi dan banjir juga turut berkontribusi pada degradasi tanah, begitu juga pengolahan tanah yang melibatkan penggunaan produk kimia dan pengasaman.

Tapi jika dicermati lebih lanjut, pencemaran tanah sebenarnya terjadi karena aktivitas manusia, baik secara langsung dan tak langsung. Aktivitas industri muncul karena kebutuhan manusia yang, sayangnya, tidak dibarengi dengan manajemen pengolahan limbah yang benar.

Efek Pencemaran Tanah

Semua yang berkaitan dengan pencemaran tanah berkonotasi buruk untuk manusia dan lingkungannya. Efeknya cukup beragam. Selain ekosistem, aspek ekonomi dan sosial juga terkena dampaknya.

1. Merusak Kesehatan

Yang wajib dan harus dipahami, pencemaran tanah bisa berimbas buruk pada kesehatan tubuh lewat rantai makanan yang selanjutnya memicu jenis penyakit tertentu, tergantung jenis paparannya.

Misalnya pada jenis sampah yang diklasifikan dalam kategori karsinogen, efek buruk yang ditimbulkan berupa kanker.

2. Degradasi Tanah

Zat kimia dalam polutan mampu merusak mineral organik yang ada dalam tanah. Kondisi yang terjadi selanjutnya, tanah kehilangan kesuburan karena mineral dan nutrisi tergantikan senyawa berbahaya.

Semisal tanah yang mengalami degradasi ditanami tumbuhan, hasil panen menjadi lebih buruk, baik dari aspek kuantitas dan kualitasnya.

3. Perubahan Iklim

Hanya dalam satu dekade, degradasi tanah telah melepaskan 4 miliar ton karbondioksida ke atmosfer. Sesuatu yang belum terjadi sebelumnya.

Tanah seharusnya menjadi medium tumbuhan untuk hidup, tapi karena kualitas tanah menurun, pohon tidak mampu tumbuh dan karbon menjadi tak terserap maksimal.

4. Polusi Air Dan Udara

Pencemaran tanah juga memicu polusi air dan udara. Dengan alasan yang lebih kurang sama, tumbuhan yang berperan sebagai agen penyerap karbon tak bisa melakukan tugasnya.

Tumbuhan, lewat akarnya, berperan menjadi media penyimpanan air dan menyerap karbon lewat daunnya. Pencemaran tanah melemahkan fungsi tersebut, bahkan mungkin menghilangkannya.

5. Pemerataan Populasi

Perubahan iklim, bersamaan dengan pencemaran tanah, diprediksi akan memicu migrasi besar tahun 2050. Hasilnya, populasi menjadi timpang di satu wilayah sehingga akan menggerus sumber daya alam dengan cepat.

6. Kepunahan Spesies

Pencemaran tanah termasuk satu di antara pemicu kepunahan spesies secara massal dalam sejarah bumi. Saat ini sudah terjadi kepunahan spesies hewan vertebrata hingga 38% yang terjadi antara 1970-2012.

7. Penggundulan

Diperkirakan jumlah penduduk yang tinggal di area gersang mencapai 45% dari populasi dunia pada tahun 2050. Area gersang yang dimaksud yaitu wilayah yang memiliki tingkat kesuburan rendah. Pada saat yang bersamaan, area subur di dunia berkurang 87% hanya dalam tiga dekade terakhir.

8. Ekonomi

Bagi yang menggantungkan hidupnya dari tanah, seperti perkebunan dan pertanian, ada dampak ekonomi yang sangat masif. Hasil panen tak akan sebaik dulu sehingga ada penurunan pendapatan.

Cara Mengatasi Pencemaran Tanah

Degradasi tanah terus berlangsung sampai saat ini, dan jika manusia abai pada kondisi ini, bumi di masa depan sangat mungkin tak layak ditinggali. Aksi konkrit lebih diperlukan saat ini guna mencegah perburukan kondisi tanah.

Tapi pencemaran tanah adalah masalah kompleks yang memerlukan campur tangan dari semua pihak seperti pemerintah, institusi, komunitas, dan individu.

Mengkonsumsi makanan organik, membuang baterai secara layak, membuat kompos, dan menyimpan obat sesuai prosedur merupakan langkah nyata untuk mengatasi pencemaran tanah yang harus dilakukan tiap individu.

Untuk industri, penggunaan material terbarukan dan organik sangat disarankan, khususnya aktivitas industri yang sering menghasilkan limbah. Ini termasuk merencanakan sistem pengolahan limbah.

Bagi pemerintah, regulasi yang membatasi pencemaran tanah harus diaplikasikan dengan sistem kontrol yang menyeluruh. Manajemen pengolahan sampah dan limbah di tempat pembuangan akhir harus ditingkatkan, termasuk memperbaiki kualitas tanah lewat konservasi berkelanjutan.

Lain lagi untuk komunitas yang berdiam di area tertentu. Karena mereka lebih memahami wilayahnya, langkah untuk mengatasi pencemaran tanah bisa disesuaikan dengan kearifan lokal agar tak sampai memicu konflik sosial terkait pencemaran tanah.


TOP