Hyundai Motorstudio Senayan Park
Pertamax banyak dikenal karena kualitasnya yang lebih baik, tapi Pertalite dianggap lebih ‘membumi’ karena harganya yang cukup terjangkau. Sebenarnya, apa perbedaan Pertamax dan Pertalite?
Baik Pertamax dan Pertalite, dua jenis bahan bakar ini populer digunakan karena punya kelebihan dan kekurangan masing-masing. Tapi selain harga dan kualitas, masih ada banyak faktor lain yang membuat keduanya berbeda.
Pertamax memang unggul dalam beberapa aspek, tapi Pertalite juga tak kalah unggul. Pada akhirnya, pilihan apakah harus memakai Pertamax atau Pertalite akan bergantung pada preferensi personal.
Dua jenis bahan bakar ini didesain dengan kualitas berbeda, itu sebabnya harga yang ditawarkan juga berbeda. Kualitas yang dimaksud berasal dari karakteristik senyawa kimia dalam cairan, yang mana Pertamax sedikit lebih di atas daripada Pertalite.
Pertamax dan Pertalite mempunya perbedaan terkait kadar oktan yang dihitung berdasarkan satuan RON (Research Octane Number). Tak hanya di tanah air, semua bahan bakar yang digunakan untuk kendaraan di dunia juga memakai satuan RON.
Secara umum, Pertamax lebih unggul dari Pertalite pada nilai oktan, yaitu 92 berbanding 90. Nilai oktan sangat berpengaruh pada proses pembakaran, dan bahan bakar dengan nilai oktan tinggi menjadi lebih lama terbakar dan tidak meninggalkan residu.
Kendaraan produksi masa kini umumnya sudah memakai konfigurasi mesin dengan kompresi tinggi yang akan memberi performa maksimal jika diberi bahan bakar dengan nilai oktan tinggi.
Terlepas dari jenis kendaraannya, memilih bahan bakar dengan nilai oktan tinggi sangat disarankan.
Baca Juga: 9 Cara Menghemat Bensin Mobil yang Tidak Membahayakan Mesin
Baik Pertamax dan Pertalite, dua jenis bahan bakar tersebut sebenarnya punya kandungan yang hampir serupa, hanya saja kadarnya berbeda. Zat aditif, anti karat, dan demulsifier merupakan beberapa jenis senyawa yang ada dalam bahan bakar.
Pertamax diproduksi menggunakan teknologi Pertatec yang mampu membersihkan residu dalam mesin tiga kali lebih baik dari Pertalite. Versi yang lebih tinggi, yaitu Pertamax turbo dengan oktan 98, bahkan diklaim 80% lebih baik dalam mengangkat endapan residu.
Karena Pertamax lebih unggul dalam komposisi kandungannya, jenis bahan bakar ini lebih bisa diandalkan dalam memberi perlindungan pada mesin. Hasilnya, umur mesin menjadi lebih lama.
Perbedaan Pertamax dan Pertalite yang paling mudah diamati yaitu warna. Tiap jenis bahan bakar identik dengan kode warna tertentu sehingga lebih mudah dibedakan. Fungsi lain yaitu membuat proses pembakaran menjadi lebih sempurna.
Pertamax sangat identik dengan warna biru, sementara Pertalite lebih ke hijau. Warna lebih pekat menandakan kandungan oktan lebih tinggi, itu berarti secara kualitas lebih tinggi.
Dilihat dari manapun, Pertamax unggul dalam semua aspek dibanding Pertalite. Itu sebabnya, harga per liter untuk Pertamax lebih tinggi dibanding harga Pertalite. Harga lebih tinggi ini sejalan dengan kualitas yang ditawarkan, dan itu berdampak positif dalam semua aspek.
Sayangnya, tak ada harga yang benar-benar pasti untuk bahan bakar karena akan dipengaruhi oleh suplai global dan faktor lain yang terkait.
Perbedaan kualitas menghasilkan output yang berbeda, terlebih dalam aspek polusi. Semua jenis bahan bakar pada dasarnya akan memicu polusi, tapi dengan tingkat berbeda. Aspek ini penting untuk diperhatikan karena sangat berpengaruh pada pencemaran lingkungan.
Berdasarkan kandungan masing-masing bahan bakar, Pertamax sedikit lebih unggul dibanding Pertalite. Nilai oktan yang lebih rendah membuat Pertalite kurang ramah terhadap lingkungan, sebaliknya, Pertamax dinilai lebih baik pada aspek ini.
Jadi dengan membeli bahan bakar yang memiliki nilai oktan tinggi, kita sebenarnya sudah berkontribusi mengurangi polusi lingkungan.
Harga Pertalite memang lebih rendah dibanding Pertamax, tapi itu bukan tanpa sebab. Secara umum, Pertalite dikhususkan untuk konsumen dengan tingkat ekonomi menengah ke bawah, sementara Pertamax berada di sisi sebaliknya.
Pertamax tidak termasuk jenis bahan bakar yang disubsidi pemerintah sehingga harganya cenderung lebih mahal. Untuk Pertalite, subsidi pemerintah membuat harganya lebih terjangkau.
Performa mesin sangat dipengaruhi jenis bahan bakar yang digunakan, juga terkait kompresi mesin. Dengan kompresi mesin lebih tinggi, bahan bakar yang memiliki oktan lebih tinggi jelas dibutuhkan.
Untuk kompresi mesin 10:1 sampai 10,9:1, menggunakan Pertamax lebih dianjurkan, sementara Pertalite penggunaanya lebih dikhususkan untuk kompresi mesin di bawahnya, yaitu 9:1 sampai 9,9:1
Jenis mesin injeksi dengan tingkat kompresi tinggi akan bekerja lebih baik jika diberi bahan bakar dengan warna yang lebih pekat, yang mempunyai nilai RON lebih tinggi.
Mesin kendaraan keluaran terbaru biasanya didesain untuk memakai Pertamax karena memakai konfigurasi lebih tinggi, sementara Pertalite umum digunakan untuk mesin lama.
Contoh sederhananya, mesin injeksi akan lebih optimal jika memakai bahan bakar berjenis Pertamax. Di sisi lain, meski mesin karbu akan mengeluarkan performa optimal jika memakai Pertamax, tapi memakai Pertalite sebenarnya sudah cukup.
Kecocokan bahan bakar sebenarnya lebih terkait dengan jenis kompresi mesin tiap kendaraan, jadi akan lebih baik jika mau memahami konfigurasi mesin sebelum memilih Pertamax atau Pertalite.
Baca Juga: 9 Mobil Irit BBM Terbaik Dari Hyundai
Dari aspek lingkungan, Pertamax dinilai lebih baik karena memproduksi polusi lebih rendah dibanding Pertalite. Pertalite punya kandungan sulfur 0,5 yang dikombinasi dengan oktan 90. Hasilnya polusi yang ditimbulkan Pertalite cenderung lebih tinggi.
Di sisi lain, Pertamax dibekali dengan campuran etanol guna meningkatkan nilai oktan sehingga polusi yang dihasilkan lebih sedikit. Jadi, pada dasarnya Pertamax lebih baik dalam aspek ramah lingkungan.