.

Newsroom

Styrofoam Ramah Lingkungan, Apakah Ada?

Hyundai Motorstudio Senayan Park 2022.09.23
Styrofoam Ramah Lingkungan, Apakah Ada?

Apakah kamu punya usaha kuliner? Atau, menekuni bidang F&B yang butuh kemasan styrofoam ramah lingkungan? Kalau iya, kamu perlu menemukan alternatif kemasan styrofoam ramah lingkungan untuk orderan takeaway dan meningkatkan citra merek yang berkelanjutan

Biasanya, styrofoam menjadi kemasan makanan karena ekonomis dan praktis. Selain itu, membuat produk makanan memiliki penampilan yang rapi.  

Namun, benarkah styrofoam ramah lingkungan memang ada? Jawabannya, pasti ada! Mari kita ikuti ulasan di bawah ini agar membantumu memilih kemasan styrofoam terbaik untuk bisnismu. 

Mengapa Kita Menggunakan Styrofoam?

Awalnya, styrofoam dikembangkan pada era 1940-an. Bahan styrofoam diminati banyak orang karena ekonomis, ringan, dan hanya sekali pakai. Sehingga, setelah dipakai, kemasan styrofoam bisa langsung dibuang yang sangat praktis. 

Sayangnya, styrofoam terbuat dari bahan polimer seperti plastik. Jadi, bahan tersebut sangat sulit terurai secara hayati

Masalah lain muncul ketika penelitian menunjukkan bahwa bahan styrofoam dapat menimbulkan penyakit. 

Karena itu, saat ini masyarakat harus mulai menyadari pentingnya styrofoam ramah lingkungan untuk kemasan produk makanan. 

Jenis Styrofoam Ramah Lingkungan 

Coba periksa daftar alternatif styrofoam ramah lingkungan berikut, yang suatu hari bisa menggantikan kemasan styrofoam konvensional di pasaran saat ini.

1. Bagasse 

Dibuat dari ampas tebu dan serat tanaman, bagasse dapat dicetak menjadi wadah seperti piring atau mangkuk. Ketika dipakai, wadah bagasse masih bisa membawa makanan bersuhu antara -17 sampai 121 derajat Celcius. 

Selain itu, wadah ini aman jika dimasukkan ke dalam microwave. Dapat dikatakan, bagasse adalah styrofoam ramah lingkungan yang bisa menjadi alternatif pengganti styrofoam konvensional. 

Dibuat dengan proses produksi manufaktur yang ramah lingkungan. Bagasse diproduksi dari sisa limbah pabrik gula atau ampas tebu. Terkadang, juga diambil dari sisa limbah industri gandum. 

Setelah itu, serat tanaman dicampur dengan kertas karton daur ulang atau kertas koran. Dari hasil proses tersebut, serat ampas tebu biasanya dicetak menjadi warna putih. Sehingga, bisa menjadi pilihan styrofoam ramah lingkungan. 

2. MFPP

Produk pengganti styrofoam konvensional adalah polypropylene yang diisi mineral atau MFPP. 

Produk MFPP dapat menjadi pilihan styrofoam ramah lingkungan karena rata-rata hanya mengandung 50% lebih sedikit plastik daripada polypropylene standar. Sehingga, pabrik kemasan dapat mengurangi jumlah pemakaian plastik untuk membuat wadah atau cup. 

Keuntungan lain dari MFPP adalah bisa dipakai untuk makanan bersuhu panas dan dingin (suhu antara 2 – 115 derajat Celcius). Sangat cocok dibawa ketika bepergian, tahan air, dan tahan minyak. Bahkan, bahan MFPP adalah salah satu pilihan styrofoam ramah lingkungan yang ekonomis. 

3. EPS (Expanded Polystyrene) 

Styrofoam ramah lingkungan selanjutnya dibuat oleh Armstrong Brands, Inc dari New York, Amerika Serikat. Kemasan busa ini dikenal dengan EPS Foam. Memiliki sifat yang kokoh, tahan air, dan serba guna. 

EPS Foam merupakan bahan yang tidak mengandung bahan kimia dan tidak melepaskan gas emisi karbon ketika terurai. 

4. Green Cell Foam

Pilihan styrofoam ramah lingkungan berikutnya adalah Green Cell Foam sebagai kemasan yang fungsional sekaligus berkelanjutan. 

Berasal dari Amerika Serikat, Green Cell Foam dibuat dari pati jagung yang ditanam petani lokal. Keunggulan dari Green Cell Foam adalah bersertifikasi kompos dan bisa dilarutkan dalam air sebelum dibuang. 

Bahan unik tersebut tentunya mempermudah proses pembuangan yang aman ke lingkungan dan melindungi planet bumi. Namun, tidak disarankan untuk mendaur ulang produk kemasan Green Cell Foam. Lebih baik, produk busa styrofoam ini dibuang sebagai tanah kompos, dibakar, atau dilarutkan dengan air. 

5. Vio®

Diklaim sebagai cup styrofoam ramah lingkungan pertama di dunia, Vio® mewujudkan impian produsen F&B yang memiliki citra berkelanjutan. Vio® menawarkan kemasan cup busa polistiren atau EPS yang bisa terurai secara hayati. 

Bahan alami dan ringan, menjadikan cup Vio® cocok dipakai kemasan take away minuman. Selain itu, proses produksinya juga efisien energi, hemat air, serta hanya menghasilkan sedikit limbah. 

Didesain kuat dan anti bocor, cup styrofoam ini tidak perlu pembungkus kertas tambahan untuk mengurangi jumlah sampah. Plus, cup dari Vio® memiliki sifat isolasi termal yang menjadikannya pilihan bagus dan praktis ketika mempertahankan suhu minuman yang diinginkan. 

Berapa Tahun Agar Styrofoam Bisa Terurai di Dalam Tanah?

Waktu berjalan sangat cepat seiring kemajuan teknologi. Akan tetapi, ketika mungkin manusia sudah berganti generasi, masih ada sisa wadah putih, ringan, yang tertinggal di dalam tanah, apa itu? Styrofoam. 

Styrofoam dibuat dari busa polistirena adalah sebuah penemuan yang menguntungkan, namun juga mengerikan. Mengapa begitu? Sebab, unsur bahan dari styrofoam hampir TIDAK PERNAH terurai sampai kapanpun! Ya, benar, styrofoam akan tetap ada di dalam tanah dan sangat kuat menghadapi mikroorganisme maupun perubahan alam

Meskipun botol plastik membutuhkan waktu ratusan tahun untuk terurai, namun styrofoam hampir tidak pernah bisa disentuh mikroorganisme alami, sehingga tetap ada di dalam tanah. 

Tentunya, masalah sampah styrofoam adalah dampak jangka panjang yang harus segera ditangani. Ancaman kematian hewan laut akibat mengonsumsi sampah styrofoam semakin mengkhawatirkan

Lebih buruk lagi, Laporan Toksikologi Nasional Amerika Serikat menganggap komponen utama styrofoam sebagai pemicu kanker. 

Saatnya Beralih ke Styrofoam Ramah Lingkungan

Di berbagai negara maju, masyarakat yang sadar lingkungan telah menggiatkan program diet plastik dan diet styrofoam. Ini artinya, mereka tidak akan memakai kemasan styrofoam sama sekali seumur hidupnya. 

Akan tetapi, bagi produsen kemasan atau pemilik usaha F&B, terasa sulit menghindari styrofoam. Karena itu, dari beberapa daftar styrofoam ramah lingkungan di atas, semoga bisa menjadi alternatif yang dapat dipertimbangkan. 

Selama ada keinginan untuk menerapkan gaya hidup berkelanjutan, tentu akan selalu ada jalan keluar. Mari kita beralih ke styrofoam ramah lingkungan, mulai detik ini! 


TOP