Newsroom

8 Cara Selamatkan Bumi Tanpa Harus Menunggu Hari Bumi

Hyundai Motorstudio Senayan Park 2022.06.06
8 Cara Selamatkan Bumi Tanpa Harus Menunggu Hari Bumi
Dengan membuat perubahan kecil dalam rumah atau rutinitas harian, siapapun bisa berkontribusi untuk mengurangi sampah dan limbah. Tak hanya menguntungkan untuk lingkungan, tapi juga secara finansial. Tapi, seperti apa cara selamatkan bumi tanpa harus menunggu hari bumi?

Sebagai gambaran, bumi sedang menghadapi krisis perubahan iklim dan terancam kehilangan keragaman ekosistemnya. Manusia hanya punya waktu beberapa tahun, bukan abad, untuk menyelesaikan ancaman ini.

Aksi menyelamatkan lapisan bumi harus segera diambil, tapi ini harus dibarengi dengan pemahaman yang tepat tentang apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan, dan ini bisa dimulai dengan langkah sederhana.

Cara Selamatkan Bumi

Tak harus membuat program yang berbelit untuk menyelamatkan bumi, bahkan dengan langkah kecil dalam keseharian sudah memberi kontribusi positif. Lalu apa saja langkah sederhana tersebut? Berikut poin selengkapnya.

1. Jangan Buang-Buang Air


Bahkan tindakan sekecil apapun punya efek besar jika dikaitkan dengan menyelamatkan bumi. Tiap gosok gigi misalnya, matikan air saat menyikat gigi merupakan tindakan bijak. Sebagai gambaran, ada 340 liter air yang terbuang percuma selama proses gosok gigi menurut EPA.

Ini sama saja dengan mandi. Saat sedang memakai sabun atau sampo, sebaiknya matikan air lebih dulu. Aksi sederhana mampu menyelamatkan banyak air yang terbuang sia-sia.

Juga dengan berhenti mengkonsumsi air minum kemasan. Dengan mengkonsumsi air minum galon, ada 156 botol yang bisa dikurangi tiap tahun. Ini karena rata-rata individu mengkonsumsi 13 botol minuman tiap bulan. Jadi, ada banyak uang yang bisa dihemat, juga ada banyak sampah plastik yang bisa dikurangi pada prosesnya.

2. Kurangi Berkendara


Selalu ada cara untuk mengurangi waktu berkendara sebagai bagian dari aksi nyata menyelamatkan bumi. Ini termasuk kiat paling mudah yang bisa dilakukan siapa saja untuk mengurangi jejak karbon.

Semisal memungkinkan, hindari berkendara dengan frekuensi sering. 1-2 kali dalam seminggu sudah cukup. Ada 721 kilogram emisi gas yang bisa dikurangi dengan menghindari berkendara. Jika memang terpaksa, buat rencana berkendara.

Saat pergi mengantar anak les mingguan, gunakan waktu ini untuk belanja kebutuhan atau perawatan dalam sekali jalan. Selain hemat biaya bahan bakar, ada banyak waktu yang juga bisa dihemat.

3. Ganti Moda Transportasi


Mengurangi waktu berkendara berkontribusi aktif dalam mengurangi jejak karbon tahunan. Tapi pertimbangkan pendekatan yang lebih ramah lingkungan seperti jalan kaki atau naik sepeda, atau memakai transportasi umum jika harus bepergian jauh.

Sudah banyak kota-kota yang mulai mengadopsi program ramah lingkungan, salah satunya dengan menambah jalur sepeda dan memperlebar trotoar di beberapa ruas jalan. Ini bisa menjadi langkah awal untuk beralih moda transportasi karena sudah terfasilitasi.

Selain lebih ramah lingkungan, jalan kaki atau naik sepeda juga lebih menyehatkan. Ini tak ubahnya seperti olahraga kardio sehingga ada banyak kalori yang terbakar.

4. Hindari Plastik


Secara global, manusia menggunakan jutaan plastik baru tiap menit dan 91% plastik yang beredar tidak didaur ulang menurut Forbes. Yang jadi persoalan, banyak dari plastik tersebut berakhir di sungai, laut, TPA, jalan raya, bahkan bertebaran di depan rumah.

Alih-alih membeli baru tiap belanja, jauh lebih jika membawa plastik sendiri. Langkah ini punya dampak positif pada menurunnya penggunaan plastik dan limbah yang diproduksi selama proses pembuatan.

5. Hindari Kertas


Kita bisa membantu selamatkan bumi dengan membuang kaleng pada tempatnya, sesederhana itu!

Begitu juga dengan kertas. Rata-rata rumah tangga membuang 13 ribu lembar kertas tiap tahun, mayoritas berupa surat, kemasan produk, dan struk transaksi. Solusinya, hindari kertas.

Saat membeli beberapa produk sekaligus, usahakan untuk menjadikan satu agar mengurangi pemakaian wadah kertas. Semisal terpaksa, pilih produk yang memiliki label recycle atau reuse.

6. Gunakan Lampu LED


Jenis lampu CFL memang bagus karena menawarkan durasi pakai yang lama dan memakai energi 2/3 lebih sedikit dibanding lampu pada umumnya. Tapi lampu CFL bermasalah karena memiliki merkuri.

Lampu LED lebih efisien karena karena memiliki wavelength lebih baik. Ganti lampu CFL dengan lampu LED begitu rusak. LED memang cenderung lebih mahal tapi menawarkan durasi pakai hingga 30 ribu jam lebih lama dibanding 10 ribu jam lampu CFL atau 8 ribu jam jenis bohlam.

7. Konsumsi Makanan Ramah Lingkungan


Produksi makanan dalam skala global tercatat menyumbang 25% emisi rumah kaca. Sebaiknya, pilih produk makanan yang diambil dari kebun yang berbasis ramah lingkungan dan tidak memproduksi limbah dalam jumlah banyak.

Hanya dengan membeli sayur dari kebun lokal bisa memberi perbedaan besar dalam upaya selamatkan bumi. Begitu juga dengan mengkonsumsi lebih banyak biji-bijian, kacang-kacangan, sayuran dan buah juga bisa memberi dampak yang sama positifnya.

Semisal memungkinkan, tanam sayuran dan buah sendiri dengan menerapkan metode ramah lingkungan, mulai dari proses tanam hingga panen.

8. Tanam Satu Pohon (Atau Lebih)


Kondisi bumi saat ini lebih buruk dibanding sebelumnya. Emisi gas rumah kaca semakin meningkat dan banyak negara masih belum berkomitmen menurunkan emisi karbon. Beruntungnya ada cara sederhana untuk memerangi perubahan iklim, menanam pohon!

Pohon secara alami menyerap karbon dari udara, dan satu pohon yang masih muda mampu menyerap karbon 5 kg karbon tiap tahun. Sekali lagi, ini hanya pohon muda. Bagaimana jika ada lebih banyak pohon berumur dan jumlahnya masif?

Pohon dengan tinggi setara anak kecil umur 10 tahun bahkan mampu menyerap karbon hingga 21 kg. Tak hanya karbon, pohon juga mampu membersihkan kotoran yang ada di udara seperti nitrogen, sulfur dioksida, dan partikel kecil lain. Mulailah menanam pohon, karena itu bagus untuk semuanya.

TOP