Hyundai Motorstudio Senayan Park
Konsep mobil ramah lingkungan lebih sering terdengar belakangan ini, dan salah satu pemimpin di segmen ini yaitu Hyundai, yang menjadi pionir dalam membuat mobil tenaga listrik.
Evolusi dimulai saat Hyundai merilis lini Santa Fe 2009 yang ditenagai mesin hybrid, lalu memakai tenaga listrik sepenuhnya untuk lini Ioniq, Nexo, dan Kona. Faktanya, tiga mobil tersebut sangat diterima market dibanding kompetitor dalam kelas yang sama.
Lewat beberapa lini yang diperkenalkan, Hyundai tak sekedar memproduksi mobil tanpa polusi, tapi material yang digunakan diambil dari bahan ramah lingkungan seperti kayu, serat, dan bioplastik.
Ada banyak alasan positif kenapa harus berganti ke kendaraan ramah lingkungan. Selain terkait lingkungan, aspek kesehatan juga bisa dijadikan alasan kenapa harus segera beralih ke mobil listrik.
Harga mobil listrik memang lebih tinggi dibanding mobil konvensional, meski di kelas yang sama. Tapi biaya tinggi ini hanya dikeluarkan di awal, selebihnya gratis.
Jika dihitung secara menyeluruh melibatkan harga beli, biaya operasional dan biaya perawatan, hasilnya mobil listrik justru lebih murah. Khususnya terkait perawatan, mobil ramah lingkungan tak perlu perawatan apapun.
Konfigurasi mesin yang diusung sangat berbeda dengan mobil tenaga bahan bakar. Tak perlu ganti oli dan minyak, mengisi cairan radiator dan transmisi, dan lain sebagainya.
Dari aspek keamanan, mobil ramah lingkungan menawarkan fitur keamanan yang sama persis dengan mobil tenaga bahan bakar. Jadi tak perlu khawatir jika beralih ke mobil listrik untuk pertama kali.
Hyundai membekali sejumlah fitur penting terkait keamanan seperti Lane Keeping Assist untuk menjaga mobil tetap di jalur, Driver Attention Alert untuk memberi peringatan ke pengemudi, dan Front Collision Warnings untuk mengantisipasi terjadinya kecelakaan.
Mobil ramah lingkungan sama nyamannya dengan mobil konvensional. Tergantung konfigurasi yang dipilih, kenyamanan biasanya terkait desain interior dan pengalaman berkendara.
Hyundai menawarkan tiga lini berbeda yang bisa disesuaikan kebutuhan. Ioniq ditawarkan dalam bentuk sedan, sementara Nexo mengambil bentuk SUV, dan Kona memakai desain compact SUV.
Mobil listrik tersedia dalam konfigurasi berbeda, itu berarti dimensinya juga berbeda. Sedan lebih cocok untuk pekerja kantoran yang hanya berputar di area perkotaan.
Untuk SUV, desain kendaraan ramah lingkungan ini menawarkan kemampuan lebih luas sehingga cocok sebagai mobil keluarga. Jenis SUV ideal digunakan untuk semua medan.
Mesin yang diusung mobil listrik sangat berbeda dengan mobil pada umumnya. Setiap mobil dilengkapi baterai sebagai tempat penyimpanan daya dengan kapasitas berbeda, tergantung serinya.
Daya jangkau mobil listrik tidak diukur dengan MPG, melainkan jarak tempuh untuk sekali pengisian daya penuh. Dengan kapasitas penyimpanan lebih besar, mobil bisa menjangkau lebih jauh lagi.
Di bagian awal disebutkan kalau Ioniq, Nexo, dan Kona merupakan lini mobil ramah lingkungan terpopuler dari Hyundai. Tapi ini hanya 3 dari 18 mobil yang rencananya akan diproduksi Hyundai sampai penghujung 2025.
Ioniq bisa dikatakan sebagai gebrakan terbaik dari Hyundai untuk segmen mobil ramah lingkungan. Dirilis tahun 2016, Ioniq seolah menjadi ikon untuk mobil listrik kategori sedan.
Tak ada emisi gas yang dihasilkan Ioniq selama digunakan, dan ini jelas kabar baik untuk lingkungan. Karakteristik terbaik Ioniq yaitu diproduksi dari material daur ulang untuk beberapa komponen, sementara bagian lain menggunakan material biodegradable.
Interior Ioniq cukup impresif dengan monitor 10 inch, kursi pemanas, lampu ambien, plus fitur keamanan kelas atas yang membuat ioniq terkesan mewah untuk digunakan sehari-hari.
Mengingat Ioniq cukup sukses untuk lini sedan, Hyundai merilis mobil listrik kategori SUV dalam diri Nexo. Ini merupakan generasi kedua mobil FCEV, mobil yang ditenagai listrik sepenuhnya.
Memakai platform i35 yang ditingkatkan, Nexo mampu menempuh jarak hingga 800 km untuk sekali pengisian daya penuh, lebih unggul dibanding mobil listrik lain yang berada di kelas yang sama.
Nexo seolah menjadi sebuah portofolio bahwa Hyundai memang berkomitmen penuh terhadap aksi penyelamatan lingkungan.
Bahkan selama proses produksi, Hyundai hanya memakai ekstrak minyak alami dari biji kedelai. Hasil akhirnya berupa Nexo yang begitu unik tanpa mengabaikan prinsip keberlangsungan lingkungan.
Terbaru, Hyundai merilis Kona yang menyasar kelas compact SUV untuk segmen Eropa. Selain unggul dalam aspek ramah lingkungan, Kona hadir dengan tampilan lebih progresif sebagai compact SUV.
Hyundai merilis Kona dalam dua versi berbeda. Versi standar dilengkapi baterai kapasitas 39 kWh yang mampu menempuh jarak 300 km untuk sekali pengisian daya, sementara versi unggulan dibekali baterai kapasitas 64 kWh yang mampu menjangkau jarak 470 km.
Hyundai menggunakan kayu sebagai bahan dasar untuk membuat plastik pada bagian dasbor dan pegangan pintu bagian dalam. Ini membuat beberapa komponen Kona bisa didaur ulang.
Lini mobil ini menawarkan cara pandang berbeda untuk segmen mobil ramah lingkungan. Masuk dalam klasifikasi mobil sedan, Sonata seolah menampilkan siluet yang tampak begitu dramatis sehingga menonjol di kelasnya.
Kap mobil bagian atas dilengkapi sistem panel surya yang dapat mengisi daya listrik secara otomatis sehingga menambah jarak tempuh kendaraan. Ini karena baterai akan selalu terisi begitu panel surya terkena paparan sinar matahari.
Pada bagian interior, Sonata dilengkapi kursi pemanas, monitor 10 inch, dan beberapa fitur hiburan lain. Fitur keamanan sonata juga salah satu yang terbaik di kelasnya, membuat mobil ramah lingkungan ini layak dipilih untuk membantu kebutuhan berkendara sehari-hari.