Hyundai Motorstudio Senayan Park
Kalau kamu sering mengeluhkan harga sayuran atau buah yang terus naik, maka budidaya tanaman hidroponik bisa jadi solusinya.
Bagi yang belum tahu, budidaya tanaman hidroponik adalah metode bercocok tanam yang tidak menggunakan tanah. Tanaman hidroponik mendapatkan nutrisi dan oksigen melalui lingkungan air sebagai media tanam.
Hebatnya lagi, budidaya hidroponik tidak membutuhkan banyak ruang. Jadi, sangat ideal diterapkan di apartemen, rumah susun, atau mereka yang tinggal di rumah minimalis saat ini.
Lalu, apakah semua tanaman bisa dibudidayakan secara hidroponik? Berikut jenis-jenis tanaman hidroponik yang bisa dipertimbangkan:
Cocok ditambahkan untuk salad dan sandwich, selada adalah salah satu tanaman hidroponik yang banyak dibudidayakan. Pertumbuhannya cepat, dan membutuhkan perawatan yang sederhana, terutama bagi pemula.
Jenis tanaman hidroponik ini bisa ditempatkan di pipa hidroponik atau pot biasa. Biasanya, selada membutuhkan tingkat pH tanah antara 6-7 dan akan tumbuh dalam waktu sekitar 30 hari.
Kamu penggemar buah stroberi? Kalau iya, mungkin kamu jarang menjumpainya, kecuali saat musim saja. Sistem hidroponik bisa menjadi solusinya. Kamu bisa membudidayakan stroberi sebagai tanaman hidroponik dan bisa mendapatkan stroberi kapanpun kamu mau.
Stroberi membutuhkan waktu sekitar 60 hari agar bisa berbuah dengan tingkat pH 5,5 hingga 6,2.
Mentimun adalah varian tanaman hidroponik yang merambat. Umumnya digunakan untuk acar, lalapan, dan aneka hidangan di restoran atau rumah makan. Keuntungan menanam mentimun dengan sistem hidroponik adalah tumbuh cepat dan hasilnya lebih sehat.
Di samping itu, kesegarannya lebih terjamin karena dibudidayakan secara alami dan tanpa bahan kimia. Mentimun hidroponik dikenal sebagai tanaman hangat dengan pH 5,5-6,0.
Bayam adalah tanaman hidroponik lainnya yang tumbuh cepat dan sangat mudah dibudidayakan. Bayam hidroponik membutuhkan lebih sedikit air, ketimbang pertanian tradisional. Selain itu, kamu bisa menanam dari awal atau ketika masih berupa biji. Secara umum, bayam bisa tumbuh setelah 1 bulan dengan pH antara 6,1-7,5.
Paprika dikenal akan kandungan antioksidan yang tinggi. Memiliki warna-warna yang menarik seperti kuning, merah, hijau, dan oranye. Tentu saja, tanaman hidroponik yang satu ini juga sangat mudah dibudidayakan. Kamu harus memastikan agar tanaman paprika tidak terlalu tinggi.
Caranya adalah dengan memangkas sekitar 7-8 inci agar memacu pertumbuhannya. Dari segi waktu panen, umumnya butuh 90 hari untuk mencapai tingkat kematangan. Direkomendasikan agar mendapatkan banyak cahaya matahari selama 18 jam penuh. Gunakan lampu bila perlu pada jarak 6 inci dari tanaman.
Kalau kamu mengira, daun bawang tidak termasuk jenis tanaman hidroponik, maka kamu salah besar. Tumbuhan ini cocok dipilih dalam sistem hidroponik karena mudah dirawat dan pertumbuhannya tergolong cepat. Idealnya, dibutuhkan waktu 6-8 minggu agar daun bawang siap panen.
Meskipun, tanaman hidroponik ini tidak membutuhkan banyak air, namun tetap memerlukan pencahayaan yang cukup. Suhu idealnya, harus hangat 37 derajat Celcius. Selain itu, daun bawang dapat tumbuh cepat dengan pencahayaan penuh antara 12-14 jam per hari. Untuk pH, tingkat keasaman tanah sekitar 6,0 sudah cukup.
Kaya akan vitamin, blueberry adalah pilihan utama lain untuk tanaman hidroponik. Tak seperti stroberi, blueberry membutuhkan waktu cukup lama untuk tumbuh. Bahkan, berbulan-bulan hanya untuk panen yang pertama.
Blueberry berkembang paling baik dalam sistem NFT (Nutrient Film Engineering) dengan suhu hangat dan tingkat pH antara 4,5 dan 6,0. Daripada menanam dari biji yang membutuhkan waktu lama, sebaiknya pilih metode stek atau transplantasi.
Siapa yang suka sambal atau saus tomat? Orang Indonesia belum lengkap bersantap tanpa sambal. Dan kabar baiknya, tomat bisa ditanam di kebun hidroponikmu. Jadi, kalau kamu butuh tomat dalam hidangan, tinggal petik saja di kebun hidroponik.
Ketika menanam tomat, pastikan untuk menyediakan cukup sinar matahari dan suhu panas. Tapi, kalau berencana ditempatkan dalam ruangan, sediakan lampu. Tingkat pH yang disarankan berkisar antara 5,5 sampai 6,5.
Daun Kale mirip seperti selada air, namun warna daunnya lebih pekat. Oleh sebab itu, kale mengandung antioksidan yang sangat tinggi untuk menangkal berbagai penyakit. Kalau kamu pecinta makanan sehat, kale wajib masuk dalam daftar tanaman hidroponik yang akan dibudidayakan.
Bergizi tinggi, lezat, dan bisa diolah berbagai masakan, sangat baik bagi siapapun yang ingin menikmati makanan sehat setiap saat. Di luar negeri, daun kale juga sudah lumrah ditanam dalam sistem hidroponik selama bertahun-tahun. Kale mudah dipelihara dan tumbuh pada suhu sedang dengan tingkat pH ideal antara 5,5 sampai 6,5.
Seledri dikenal luas sebagai sayuran yang paling sering digunakan dalam banyak masakan. Selain menambah keharuman aroma masakan, seledri juga mudah dibudidayakan dalam sistem hidroponik. Hanya saja pastikan batangnya basah dan akarnya tidak terendam. Tingkat pH yang ideal bagi seledri adalah 5,7 sampai 6,0.
Tanaman hidroponik ini sangat cocok dibudidayakan oleh pemula atau yang baru pertama kali mencoba sistem hidroponik. Kalau tingginya sudah mencapai 20-30 cm, kamu sudah bisa memanen untuk dijadikan bahan campuran kuah sup seperti kuah bakso, atau kuah soto, dan aneka hidangan lainnya.
Nah, demikian daftar terbaik tanaman hidroponik yang bisa kamu coba. Meskipun, membudidayakannya tampak menantang terutama bagi pemula, namun seiring waktu prosesnya akan menjadi semakin mudah dan simpel!
Kamu akan segera menyadari bahwa sistem hidroponik jauh lebih sederhana dan mudah, ketimbang berkebun secara konvensional. Buktikan sendiri!