Hyundai Motorstudio Senayan Park
Banyak orang yang ingin tahu apa itu hidroponik. Pada dasarnya, hidroponik adalah seni berkebun tanpa tanah. Diambil dari bahasa Latin, hidroponik berarti air yang bekerja. Jadi, meskipun tanpa media tanah, air akan menyediakan nutrisi dan oksigen bagi tanaman.
Oleh karenanya, mulai dari semangka hingga anggrek, tanaman hidroponik tetap tumbuh subur dan lebat. Sebelum membahas lebih lanjut, yuk kita kenali lebih lanjut tentang apa itu hidroponik beserta cara kerja, dan manfaatnya berikut!
Hidroponik adalah suatu metode budidaya tanaman tanpa memakai tanah. Bibit tanaman ditanam di suatu media tanam yang dilengkapi larutan kaya nutrisi, oksigen dan air. Sistem ini mendorong pertumbuhan tanaman yang cepat, dan berkualitas unggul.
Berbeda dengan sistem budidaya tanaman konvensional, hidroponik menyediakan nutrisi tanaman di dalam media tanam. Jika sistem akar tanaman terkena air dan nutrisi secara langsung, tanaman akan cepat tumbuh dan berkembang. Sebab, energi yang dikeluarkan akar untuk mencari makanan dan air, bisa dialihkan untuk proses pertumbuhan tanaman. Hasilnya, pertumbuhan tanaman lebih cepat dan unggul.
Sistem hidroponik bekerja dengan menyediakan oksigen, suhu, lingkungan, serta keseimbangan pH untuk memaksimalkan nutrisi dan air bagi tanaman.
Prinsip kerja hidroponik sangat sederhana, yaitu menyediakan tanaman apa yang dibutuhkan setiap saat. Hidroponik memberikan larutan nutrisi berdasarkan kebutuhan tanaman.
Hal ini sangat berbeda dengan tanaman yang tumbuh di alam atau lingkungan bebas. Ada risiko tanaman terkena jamur, hama, atau dimakan serangga. Sedangkan, hidroponik memberikan lingkungan dan keseimbangan suhu bagi tanaman.
Sehingga, meski tanpa media tanah, bibit bisa tumbuh dan matang lebih cepat. Tanpa pemakaian pestisida, hidroponik mampu menghasilkan buah dan sayuran yang lebih sehat dan berkualitas tinggi.
Sebenarnya ada banyak keuntungan budidaya tanaman hidroponik. Berikut di antaranya:
Hidroponik hanya membutuhkan lahan yang sedikit, apalagi kalau dikombinasikan teknik vertical garden. Selain itu, akar tanaman hidroponik tidak menyebar untuk mencari nutrisi dan air. Ini berarti, akar tanaman akan lebih sedikit dan tidak membutuhkan ruang atau lahan yang besar.
Jarang diketahui orang, bahwa budidaya hidroponik sebenarnya menggunakan lebih sedikit air ketimbang pertanian biasa. Faktanya, tanaman hidroponik bisa tumbuh dengan air hingga 98% lebih sedikit daripada metode penanaman tradisional. Akar tanaman hidroponik hanya mengambil 0,1% air, sebagian besar air dilepaskan ke udara secara evapotranspirasi. Dengan kata lain, setelah menyerap air, tanaman hidroponik akan melepaskan kembali ke sistem.
Perlu dipahami bahwa tanaman hidroponik tidak terlalu bergantung pada perubahan iklim. Sebab, tanaman hidroponik bisa dibudidayakan di dalam ruangan atau di luar ruangan, terlepas dari. Meski tidak mendapatkan sinar matahari, pembudidaya bisa menggunakan lampu atau cahaya buatan sebagai pengganti cahaya.
Tanaman hidroponik menerima nutrisi yang seimbang dan bersentuhan langsung dengan akar. Itulah mengapa, tanaman lebih unggul dan cepat panen. Faktanya, dibandingkan pertanian tradisional, tanaman hidroponik mampu menghasilkan panen 240 kali lipat lebih banyak.
Tanpa perlu mengolah tanah, menyiangi, dan menyemprot pestisida, pertanian hidroponik bisa lebih menghemat tenaga manual. Sehingga, mengurangi biaya produksi dan biaya tenaga kerja bagi pertanian.
Dengan mencairnya lapisan es di kutub, air laut naik dan menghilangkan 50% daratan. Apa artinya? Planet bumi semakin krisis lahan pertanian. Selain itu, ada beberapa jenis tanaman yang hanya cocok ditanam di kondisi tanah tertentu. Maka itu, hidroponik bisa menjadi solusi. Budidaya bisa berjalan lancar tanpa media tanah dan tidak khawatir kerusakan lingkungan.
Bukan rahasia lagi, jika pertanian tradisional terkadang harus memanen hasilnya lebih cepat karena memenuhi rantai pasokan dan distribusi konsumen di tempat yang jauh. Sebenarnya, mengonsumsi buah atau sayuran yang matang secara alami jauh lebih bernutrisi dan lebih lezat.
Kebun hidroponik memiliki mikrobioma sendiri dan bisa ditanam dimanapun. Bahkan, restoran atau kafe bisa membudidayakan sendiri sayuran atau buah hidroponik yang akan diolah.
Pada pertanian konvensional, hasil panen sayur atau buah akan diangkut memakai mobil logistik ke pasar-pasar induk. Selama proses distribusi, membutuhkan biaya bahan bakar, serta fasilitas seperti mobil box dengan kotak pendingin. Bahkan, mungkin sayuran dan buah diawetkan dengan bahan kimia. Namun, jika memakai budidaya hidroponik, bisa ditanam dimana saja.
Hal ini lebih menyederhanakan rantai pasokan dan sistem distribusi. Hasil kebun hidroponik juga bisa diterima konsumen dalam kondisi segar karena ditanam di wilayah lokal.
Seperti yang diketahui, sayur dan buah yang sedang musim panen dengan stok berlimpah, umumnya harganya lebih murah. Kenyataan ini membuat petani merugi dan sulit memprediksi harga. Namun, dengan budidaya hidroponik, petani bisa menanam sayuran sepanjang tahun tanpa dipengaruhi cuaca dan iklim. Petani juga bisa membuat kontrak jangka panjang dengan harga tetap yang menguntungkan.
Kebanyakan tanaman di pertanian tradisional membutuhkan beberapa bulan untuk matang dan siap panen. Sementara, tingkat pertumbuhan tanaman hidroponik bisa 30-50% lebih cepat. Alasannya, nutrisi lebih mudah diserap oleh tanaman hidroponik.
Pembudidaya bisa mengatur cahaya, suhu, nutrisi, oksigen, dan semua aspek lainnya. Ini artinya, siklus bisa disederhanakan untuk jenis tanaman tertentu agar bisa matang lebih cepat dengan hasil panen unggulan.
Itulah pembahasan kali ini mengenai apa itu hidroponik, cara kerja, dan beberapa manfaatnya. Melihat kemudahan dan keunggulannya, apakah kamu tertarik mencoba budidaya tanaman hidroponik? Silakan dicoba, ya!