Hyundai Motorstudio Senayan Park
Kamu hobi berkebun dan ingin mencoba sistem hidroponik? Kalau iya, kamu perlu memahami dulu jenis media tanam hidroponik yang cocok bagi tanaman.
Umumnya, sistem hidroponik digunakan untuk bercocok tanaman sayuran dengan kondisi lahan yang terbatas.
Karena sistem hidroponik tidak menggunakan tanah, maka kita perlu media tanam hidroponik yang berkualitas. Dengan begitu, tanaman bisa tumbuh subur dan berkembang dengan baik. Apa saja jenis-jenisnya? Ikuti pembahasannya di bawah ini!
Berbagai macam jenis media tanam hidroponik bisa kita gunakan. Mulai dari bahan organik yang berasal dari alam hingga bahan sintetis atau bahan buatan manusia. Berikut beberapa jenis media tanam hidroponik, antara lain:
Mungkin kamu sudah tidak asing lagi dengan penggunaan kapas sebagai media tanam hidroponik. Umumnya kapas digunakan dalam proses penyemaian benih sebelum memindahkannya ke media tanam tanah.
Pada sistem hidroponik, kapas ini bisa memberikan nutrisi yang tinggi untuk tanaman kamu. Hal tersebut dikarenakan kemampuan kapas yang baik dalam menyerap air.
Maka tak heran jika banyak petani hidroponik menggunakan media tanam kapas ini. Ditambah dengan keberadaan kapas yang mudah ditemukan dimana saja.
Bahan lain yang bisa digunakan sebagai media tanam hidroponik adalah arang sekam. Arang sekam ini mempunyai beberapa kelebihan, misalnya bahan pembuatan yang mudah didapat, ramah lingkungan, harga terjangkau hingga kemampuan mengikat air yang sangat tinggi.
Tak hanya itu, arang sekam juga mempunyai bobot yang ringan, kandungan pH netral dan steril dari gangguan jamur atau bakteri. Kamu bisa menggunakan arang sekam untuk menanam paprika, mentimun ataupun tomat.
Sayangnya, arang sekam sudah mulai jarang di pasaran, sehingga mungkin kamu perlu membuatnya sendiri. Hal yang perlu kamu pertimbangkan adalah kamu hanya bisa menggunakan arang sekam ini maksimal dua kali saja.
Serbuk halus cocopeat termasuk media tanam hidroponik yang memiliki daya serap air yang cukup tinggi, dengan kadar pH asam cukup stabil yakni 5,0 – 6,8. Untuk menggunakan cocopeat umumnya harus dicampur dengan arang sekam dengan perbandingan 50:50, tujuannya agar dapat meningkatkan pasokan oksigen.
Dengan peningkatan oksigen maka tingkat aerasi semakin tinggi sehingga mempengaruhi pertumbuhan akar dengan sangat baik. Cocopeat diketahui dapat menyimpan air hingga 73% atau 6-9 kali lipat dari volume cocopeat sendiri.
Oleh karena itu, aktivitas menanam dengan sistem hidroponik bisa lebih hemat air. Sebab, intensitas penyiraman lebih jarang dilakukan.
Seringkali kita menjumpai sabut kelapa dibuang begitu saja oleh pedagang es kelapa muda di pinggir jalan. Karena, sabut kelapa dianggap tidak ada lagi nilai manfaatnya.
Namun jangan salah, sabut kelapa ini dapat menjadi media tanam hidroponik yang bagus. Sabut kelapa sangat kaya akan nutrisi bagi tumbuhan, sekaligus dapat mencegah jamur pengganggu. Dengan media tanam sabut kelapa, tanaman hidroponik akan lebih tahan penyakit.
Tak hanya itu, sabut kelapa juga dapat mengatur rasio air dan udara pada tanaman. Inilah yang membuat tanaman hidroponik kamu nantinya menjadi lebih subur.
Spons adalah jenis media tanam hidroponik yang memiliki banyak pori yang cukup besar untuk mengalirkan larutan nutrisi ke akar tanaman.
Spons memiliki bobot yang sangat ringan sehingga pengaplikasikannya lebih mudah untuk ditempatkan dimana saja. Kelebihan lain dari spons adalah lebih mudah menyerap air dan mampu menahan resapan air cukup tinggi hingga 2 minggu.
Selain itu, spons juga memiliki kekebalan terhadap jamur yang berisiko merusak tanaman.
Nama media tanam hidroponik ini mungkin cukup asing di telinga, kan? Hydroton merupakan pelet tanah liat yang dapat melepaskan nutrisi ke aliran air dengan pH netral.
Media tanam hidroponik ini berbentuk bulat sehingga mampu menjaga keseimbangan air dan oksigen pada tanaman. Dengan begitu, tanaman tidak akan terlalu kering maupun basah.
Sayangnya, kekurangan dari media tanam hidroponik hydroton adalah bobotnya yang cukup berat. Jadi, kamu harus ekstra tenaga saat memakai media tanam ini.
Media tanam hidroponik mudah ditemukan dan murah di lingkungan sekitar tanpa kita sadari. Bahan-bahan seperti gabus, spons, kapas, pelet tanah liat, dan lainnya dapat berfungsi sebagai media tanam tanaman.
Fungsi utama media tanam adalah sebagai tempat penopang tanaman supaya mampu berdiri tegak sehingga tidak mudah rusak atau roboh. Untuk jenis media tanam hidroponik dibuat dari material bahan selain tanah sebagai tempat tumbuh dan berkembangnya akar tanaman.
Perlu diingat bahwa setiap media tanam hidroponik akan mempengaruhi hasil yang ditanam. Untuk itu, ada beberapa kriteria yang harus diperhatikan dalam memilih media tanam hidroponik.
Media tanam yang baik harus dapat menyediakan zat hara, air dan oksigen. Selanjutnya, media juga harus memenuhi kriteria bebas zat racun bagi tanaman.
Berikut beberapa kriteria yang harus dimiliki supaya tanaman hidroponik dapat berkembang dengan baik:
Nah, begitulah tadi beberapa jenis media tanam hidroponik beserta kriteria yang harus dipenuhi. Pilihlah media tanam terbaik, agar tanaman hidroponik bisa tumbuh dan berkembang sesuai harapanmu. Dari sekian banyak pilihan, mana nih media tanam hidroponik ideal menurutmu?