Newsroom

4 Energi Ramah Lingkungan yang Baru Dipamerkan Presidensi G20

Hyundai Motorstudio Senayan Park 2022.09.21
4 Energi Ramah Lingkungan yang Baru Dipamerkan Presidensi G20

Penyelenggaraan Presidensi G20 pada 15-16 November 2022 di Bali, akan menjadi langkah awal menerapkan teknologi hijau yang berkelanjutan di Indonesia. Dalam acara bergengsi tersebut, Indonesia ingin menjadi bagian dunia untuk mengurangi emisi karbon yang menyebabkan pemanasan global. 

Indonesia saat ini, telah mengembangkan empat energi yang ramah lingkungan dengan dukungan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). 

4 Energi Ramah Lingkungan di Presidensi G20

Adapun empat energi ramah lingkungan yang diperkenalkan pada presidensi G20 adalah Hidrogen, teknologi Fuel Cell, Pembangkit Listrik Panas Bumi (PLTP), dan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN). Untuk lebih jelasnya, baca terus infonya berikut!

1. Hidrogen

Dalam rangka mengurangi dampak perubahan iklim, Indonesia berkontribusi dengan energi hidrogen. Teknologi hidrogen akan dimanfaatkan di sektor transportasi dan industri. 

Akan tetapi, hidrogen tidak dipakai dengan teknologi sel bahan bakar. Melainkan, memakai teknologi pembakaran internal kendaraan bermotor. Pemerintah Indonesia mendorong penggunaan energi ramah lingkungan, seperti kompor listrik, mobil listrik bertenaga baterai, serta energi bahan bakar alternatif memakai hidrogen. 

Karena itu, pemerintah Indonesia bekerja sama dengan Korea Selatan untuk membangun Pengisian Kendaraan Listrik di beberapa titik percontohan. 

Hal ini selaras dengan strategi Net Zero Emissions pada 2060, di mana strategi ini mendukung Perjanjian Paris untuk mengurangi emisi karbon sebesar 29% pada 2030. 

2. Teknologi Fuel Cell

Sumber energi ramah lingkungan kedua yang turut diperkenalkan Indonesia pada presidensi G20 adalah teknologi fuel cell. Energi terbarukan seperti fuel cell mendukung sistem bahan bakar yang lebih bersih dan tidak melepaskan emisi karbon ke udara. 

Teknologi fuel cell akan mengubah energi kimia menjadi energi listrik untuk menggerakkan kendaraan bermotor. Dapat diisi ulang, sehingga lebih bersih dan ramah lingkungan. 

Pengembangan teknologi fuel cell di Indonesia terus dikembangkan oleh Indonesia Association Fuel Cell and Hydrogen Energy (INAFHE). Harapannya, INAFHE akan menjadi wadah mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi fuel cell demi masyarakat luas. 

3. Pembangkit Listrik Panas Bumi (PLTP)

Menurut Kementerian ESDM, Pembangkit Listrik Panas Bumi (PLTP) di Indonesia berpotensi menghasilkan sekitar 23,9 Giga Watt. Ini artinya, Indonesia dapat menyumbang 40% potensi PLTP secara global. 

Akan tetapi, sayangnya Indonesia hanya mampu menyediakan sekitar 9,5% saja atau sekitar 2.276 Mega Watt. Masih sangat jauh dari target yang diharapkan, bahkan sebagian besar komponen peralatan pendukung PLTP harus diimpor dari negara lain. 

Padahal, PLTP termasuk teknologi ramah lingkungan yang melepaskan emisi karbon sangat rendah. Bahkan, PLTP tidak perlu memproduksi sumber bahan bakar karena sudah tersedia di lokasi. 

Umumnya, potensi panas bumi di Indonesia berada di wilayah timur dengan potensi 50 Mega Watt atau sekitar 35%. 

4. Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)

Energi terbarukan atau energi ramah lingkungan keempat yang diperkenalkan Indonesia pada presidensi G20 adalah Pembangkit Listrik Tenaga Nuklik. Sesuai Undang-undang Energi tahun 2007 nomor 30, energi nuklir merupakan salah satu kelompok energi terbarukan. 

Sejak era 1970-an, energi nuklir sudah diperkenalkan pertama kali. Selanjutnya, mulai direncanakan pembangunan di sekitar kawasan Serpong. 

Menindaklanjuti pembangunan energi nuklir, Indonesia bermitra dengan organisasi Nuclear Energy Program Implementation Organization (NEPIO) bersama PLN. Kedua organisasi tersebut bertanggung jawab untuk mempersiapkan dan mengembangkan teknologi nuklir di Indonesia. 

Teknologi Fuel Cell Dan Hidrogen Perlu Penelitian Mendalam

Dari keempat energi ramah lingkungan yang dipamerkan di Presidensi G20, tentunya Indonesia masih perlu penelitian dan pengembangan lebih lanjut sebelum diterapkan. 

Pasalnya, teknologi energi terbarukan seperti hidrogen dan fuel cell, membutuhkan biaya yang besar dan prosesnya juga rumit. Bahkan, dari proses untuk memisahkan antara molekul air menjadi hidrogen dan oksigen membutuhkan energi yang besar, namun tidak sepadan dengan jumlah energi yang dihasilkan.  

Beberapa alternatif bahan bakar di sektor transportasi, pemerintah juga tengah membahas penggunaan energi ramah lingkungan seperti bioetanol. Bioetanol adalah salah satu bahan bakar dari sumber nabati yang bisa menjadi alternatif bensin. 

Pembangunan Pabrik Mobil Listrik di Indonesia

Mendukung upaya transisi energi bersih atau energi ramah lingkungan, pemerintah mengajak produsen mobil listrik membangun pabrik di Indonesia. Mobil listrik bertenaga baterai hanya melepaskan sedikit emisi karbon. Hal ini sejalan dengan target nol emisi karbon pada 2060 berdasarkan Kontribusi Nasional Indonesia. 

Jika diterapkan, transisi energi ramah lingkungan akan sangat menghemat devisa negara hingga Rp 2 triliun pada 2060. Oleh karena itu, semua pihak harus bekerja sama untuk mewujudkan target sesuai harapan. 

Sementara itu, pada 2022, PLN menargetkan 580 SPKLU (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum) untuk menyediakan pengisian kembali daya baterai motor listrik di berbagai daerah. Sedangkan, target SPBKLU (Stasiun Pertukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum) pada 2022 adalah sebanyak 4.900 titik. 

Ekosistem kendaraan listrik sangat strategis sebagai upaya pengurangan emisi karbon di Indonesia. Selain menggerakkan perekonomian, kendaraan listrik juga mampu menghemat anggaran negara, serta menyelamatkan bumi yang lebih bersih bagi generasi selanjutnya.

Hyundai Motors sebagai salah satu pabrikan kendaraan listrik di Indonesia sangat mendukung mobilitas yang ramah lingkungan dan nol emisi karbon. Pengguna kendaraan listrik dapat beraktivitas sehari-hari, tanpa mencemari lingkungan dengan energi terbarukan. 

Bila kita menyadari pentingnya mengurangi dampak perubahan iklim sedari sekarang, maka inilah saatnya beralih ke energi terbarukan seperti kendaraan listrik yang lebih ramah lingkungan. Ayo, kita menjaga bumi tetap lestari sekarang dan nanti untuk diwariskan ke generasi mendatang. 


TOP