Hyundai Motorstudio Senayan Park
Apakah kamu termasuk orang yang masih awam tentang konsep zero waste? Beberapa tahun terakhir, istilah zero waste sering muncul di berbagai media.
Jika dilihat dari arti bahasanya, zero waste berarti tanpa sampah. Jadi, tujuan utama konsep zero waste adalah mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan setiap hari.
Sekalipun terlihat mustahil manusia hidup tanpa menghasilkan sampah. Tapi, ada banyak cara mengurangi sampah yang sangat bermanfaat bagi kelestarian planet bumi.
Memang sangat menantang, tapi kita bisa belajar menerapkan konsep zero waste dengan beberapa langkah sederhana. Simak pembahasannya, yuk!
Sampah sudah menjadi bagian dalam kehidupan sehari-hari. Terlebih lagi, sampah rumah tangga atau sampah dapur. Kalau kita menerapkan konsep zero waste untuk dapur, berarti kita berusaha meninggalkan sesedikit mungkin makanan tersisa atau bungkus makanan.
Selain itu, konsep pengurangan sampah ini dapat meluas meliputi pakaian, produk kecantikan, obat-obatan, dan masih banyak lagi. Yang jelas, terdapat tiga konsep zero waste yang umum ditemui, di antaranya:
1. Mengurangi (reduce)
Memakai lebih sedikit atau tanpa bahan yang tidak diperlukan. Misalnya, memasak makanan dalam porsi kecil agar tidak ada sisa makanan yang berlebihan.
2. Penggunaan kembali (reuse)
Mengonsumsi atau memakai lagi daripada membuang. Sebagai contoh, saat kita memiliki makanan yang tersisa, dapat kita simpan dalam lemari es agar tidak terbuang percuma.
3. Daur ulang (recycle)
Sampah dapur atau sampah makanan dapat didaur ulang sebagai tanah kompos atau penyubur tanaman agar tidak terbuang sia-sia.
Bagaimanapun semua orang perlu bekerja sama agar bisa mengurangi dampak pemanasan global dan mencegah dampak perubahan iklim. Salah satunya dengan mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan setiap hari.
Berikut adalah beberapa cara penerapan konsep zero waste yang bisa dilakukan:
Sejauh ini, cara paling efektif dan cepat mengurangi jumlah sampah di TPA adalah membuat kompos sendiri. Ada banyak panduan membuat tanah kompos yang bisa diperoleh dari media online, majalah, buku, dan sebagainya.
Sisa sampah rumah tangga seperti bumbu, kulit buah, sisa makanan, dan sebagainya, dapat diolah sebagai tanah kompos yang berharga untuk menyuburkan tanaman.
Jika sampah tidak bisa dibuat kompos, maka daur ulang bisa menjadi pilihan. Contoh barang yang sulit didaur ulang adalah limbah elektronik, baterai, wadah pasta gigi, kepala sikat gigi elektrik, polistiren, dan lainnya.
Bahan-bahan tersebut umumnya, hanya bisa didaur ulang di fasilitas khusus.
Terdengar sangat sepele, kan? Ya, meskipun dianggap remeh, tapi dampaknya sangat luar biasa. Kamu bisa mengurangi jumlah sampah botol plastik sekali pakai hingga 156 botol per tahun.
Bayangkan, jika semua orang melakukan hal yang sama. Maka, sampah botol plastik dapat dikurangi hanya dengan memakai botol atau termos isi ulang bebas plastik.
Sekali lagi, tas kresek atau kantong plastik adalah salah satu jenis sampah yang umum dijumpai di lautan. Jika kita bisa membawa sendiri kantong belanja dari bahan kain, anyaman, rotan, atau bahan ramah lingkungan, kenapa harus menghasilkan sampah plastik?
Kemasan sekali pakai seperti sedotan, peralatan makan, tisur, dan botol plastik, berkontribusi pada peningkatan jumlah sampah yang mencemari lingkungan. Itulah mengapa, kita perlu memikirkan konsep zero waste untuk mengurangi sampah kemasan sekali pakai setiap kita makan.
Kamu bisa membawa termos stainless steel atau botol olahraga agar bisa dipakai berulang kali ketimbang membeli botol plastik sekali pakai.
Sekiranya mungkin agak sulit, tapi usahakan agar bisa membiasakan membeli makanan sewajarnya. Misalnya, pertimbangkan jumlah porsi dan orang yang akan menghabiskan makanan.
Tak terkecuali, ketika menyelenggarakan pesta. Sebaiknya, beli makanan yang bisa dikonsumsi secara wajar. Bila tidak habis, kamu bisa memberikan sebagai donasi atau sedekah agar tidak terbuang sia-sia di tempat sampah.
Tak semua barang bekas, kualitasnya buruk. Sebab, jika teliti kamu bisa menemukan “harta karun” tersembunyi. Contohnya, kamu bisa membeli pakaian di toko barang bekas agar bisa menggunakan kembali bahan yang sudah ada. Hal ini sangat bagus ketimbang harus membeli pakaian baru yang membutuhkan lebih banyak konsumsi energi saat memproduksinya.
Selain membeli pakaian bekas, kamu mungkin masih bisa mendaur ulang atau mengubah pakaian menjadi barang bernilai ekonomis agar tidak hanya menjadi sampah.
Kamu punya banyak toples kaca selai, botol plastik, atau kardus menumpuk di gudang? Daripada hanya dibiarkan. Kamu masih bisa menggunakannya kembali untuk mengurangi sampah.
Misalnya, kamu bisa memakai toples atau botol sebagai vas bunga, pot tanaman, atau mungkin wadah bumbu. Sedangkan, sprei atau kain usang, dapat diubah menjadi tas belanja agar tidak perlu memakai kantong plastik sekali pakai.
Tahukah kamu, makanan olahan seringkali dikemas dalam wadah plastik yang mencemari lingkungan. Maka itu, sebisa mungkin pilih makanan segar agar mengurangi sampah plastik.
Buah-buahan dan sayuran segar di pasar bisa ditempatkan dalam kantong belanja dari kain atau anyaman rotan. Kalau kamu belanja daging, kamu bisa membawa wadah sendiri untuk menghindari kantong plastik atau kantong kertas.
Jika kamu memakai peralatan elektronik dengan baterai sekali pakai, cobalah beralih ke baterai isi ulang. Tindakan ini sangat menghemat uang sekaligus mengurangi jumlah sampah baterai yang meracuni tanah di TPA.
Di seluruh dunia, ada banyak komunitas yang berhasil menyesuaikan gaya hidup zero waste. Kamu juga bisa bergabung dengan forum atau komunitas lokal agar mendorong gaya hidup tanpa sampah.
Komunitas tersebut umumnya memiliki berbagai program untuk membantu dan mengedukasi masyarakat menerapkan konsep zero waste.
Demikianlah ulasan tentang konsep dan cara penerapan zero waste. Hidup tanpa sampah adalah kebiasaan yang membutuhkan proses. Namun, dengan mengambil langkah kecil setiap hari dimulai dari diri sendiri, kita bisa mendukung program hidup tanpa sampah yang berdampak besar bagi planet kita. Together we can!