Hyundai Motorstudio Senayan Park
Kamu ingin tahu bagaimana teknik aeroponik agar tanaman tumbuh subur? Sebenarnya, teknik aeroponik mirip seperti hidroponik. Sebab, keduanya sama-sama tidak memakai media tanah. Akan tetapi, teknik aeroponik adalah salah satu bentuk hidroponik yang langsung menyemprotkan larutan nutrisi ke akar tanaman.
Untuk membuat tanaman tumbuh subur, petani atau pembudidaya perlu memahami cara atau teknik berkebun aeroponik. Mari simak panduan selengkapnya di artikel berikut!
Sistem aeroponik adalah pilihan tepat untuk menanam atau membudidayakan tanaman di lahan sempit. Terutama, di dalam ruangan. Bahkan, teknik aeroponik sudah diterapkan para ilmuwan NASA untuk menumbuhkan makanan di dalam pesawat ulang-alik.
Jika metode hidroponik memakai air, maka teknik aeroponik memakai sejenis kabut nutrisi yang akan disemprotkan ke akar tanaman secara berkala.
Pada dasarnya, terdapat dua jenis teknik aeroponik, yaitu: teknik aeroponik bertekanan tinggi (High Pressure Aeroponics)/ (HPA) dan teknik aeroponik bertekanan rendah (Low Pressure Aeroponics)/ (LPA).
Dalam metode High Pressure Aeroponics (HPA), akar tanaman sepenuhnya tersuspensi di udara. Kabut nutrisi yang disemprotkan sangat halus berukuran 20-50 mikro antara 25-100PSI.
Kabut nutrisi hanya disemprotkan di akar selama 3-5 detik setiap beberapa menit. Teknik aeroponik bertekanan tinggi dianggap lebih efisien dan efektif, namun sistemnya cukup rumit. Sebab, membutuhkan peralatan seperti pompa tekanan tinggi, tangki akumulator, katup listrik, katup tekanan, dan lainnya.
Kelebihan High Pressure Aeroponics (HPA)
Kelemahan High Pressure Aeroponics (HPA)
Sedangkan, Low Pressure Aeroponics (LPA) adalah teknik aeroponik yang memungkinkan akar tanaman hanya tersuspensi sebagian dalam larutan nutrisi. Sistem akar disemprot dengan larutan nutrisi secara teratur. Teknik aeroponik bertekanan rendah memilih pompa bertekanan rendah untuk menyemprotkan air dan tetesannya kembali lagi ke tempat penampungan air.
Kelebihan Low Pressure Aeroponics (LPA)
Kelemahan Low Pressure Aeroponics (LPA)
Apapun teknik atau sistem aeroponik yang dipakai, sistem aeroponik sangat cocok diterapkan bagi pertanian di perkotaan yang minim lahan. Tanaman aeroponik dapat digantung atau ditaruh bersusun pada rak vertikal sehingga lebih menghemat tempat.
Hanya saja, pertumbuhan tanaman aeroponik perlu dijaga kebersihannya. Sebab, budidaya aeroponik berada di dalam ruangan dan lingkungan yang lembab. Hal ini sangat rentan terhadap pertumbuhan bakteri dan jamur.
Pada sistem aeroponik, pertumbuhan tanaman akan sangat cepat. Ini adalah keuntungan utama yang banyak diminati pembudidaya. Selain itu, berikut beberapa keuntungan lainnya:
Bila sistem aeroponik diterapkan dengan nutrisi yang tepat, maka pertumbuhan dan hasil panen akan sangat baik ketimbang sistem hidroponik. Hal ini disebabkan kondisi akar yang langsung mendapatkan oksigen, nutrisi, kelembaban, serta air yang dibutuhkan tanaman.
Namun, sama seperti sistem berkebun lainnya, teknik aeroponik memiliki tantangan agar bisa tumbuh subur. Berikut di antaranya:
Sistem aeroponik sangat ditunjang dengan peralatan listrik seperti pompa. Jadi, peralatan yang berfungsi normal akan sangat berpengaruh pada kesuburan tanaman.
Sistem aeroponik akan menyemprotkan kabut nutrisi ke tanaman memakai pompa. Jika pompa tidak berfungsi optimal atau pompa rusak, maka tingkat kelembaban akan turun dengan cepat, terutama mengurangi pasokan nutrisi.
Itulah mengapa, kamu perlu membeli peralatan yang bagus dan merawat secara berkala.
Peralatan lain yang mendukung teknik aeroponik adalah nozel. Nozzle dipakai sebagai penyemprot nutrisi tanaman. Nutrisi terdiri dari garam dan bentuk senyawa lain.
Secara bertahap, garam-garam tersebut dapat menumpuk di nozel sehingga menyumbat atau mengganggu kinerja penyemprotan nutrisi ke akar. Kamu perlu menggosok nozzle dengan isopropil untuk membersihkan dan menjaga aliran nozzle tetap lancar.
Jamur dan bakteri dapat bertahan hidup di lingkungan yang lembab dan hangat, seperti lingkungan aeroponik. Karena itu, sistem berkebun ini rentan bakteri dan infeksi jamur.
Salah satu cara terbaik untuk mengatasinya adalah dengan menggunakan hidrogen peroksida. Sedikit hidrogen peroksida dapat dengan cepat membunuh bakteri dan jamur. Pastikan agar tidak terlalu banyak memakai senyawa ini agar akar tanaman tidak rusak.
Wadah atau kotak tempat akar yang dipakai dalam teknik aeroponik harus dipelihara dengan baik. Usahakan agar tempat akar berada dalam kondisi gelap dan tidak terpapar sinar matahari secara langsung.
Akar tanaman pada teknik aeroponik lebih suka tumbuh di area yang gelap. Untuk itu, wadah akar harus berada di ruangan tertutup dan jauhkan dari sorot lampu.
Bagaimana, teknik aeroponik ternyata tidak sulit, kan? Untuk penghobi teknik aeroponik di rumah dapat memakai Teknik Aeroponik Tekanan Rendah dengan biaya yang lebih ekonomis. Kamu bisa membudidayakan berbagai jenis tanaman, terutama sayuran. Tanaman aeroponik lebih cepat tumbuh dan subur. Serta, hasilnya sayuran lebih menyehatkan dibanding sayuran yang ditanam di tanah.
Selain itu, membudidayakan tanaman aeroponik tidak membutuhkan lahan, dan hemat air. Keren, kan! Silakan langsung dicoba, ya.