Newsroom

7 Langkah Pengolahan Limbah B3 Secara Aman

Hyundai Motorstudio Senayan Park 2022.06.03
7 Langkah Pengolahan Limbah B3 Secara Aman
Pengolahan limbah B3 secara layak tak hanya akan menjaga lingkungan bersih, tapi juga memastikan keamanan dan kesehatan. Ini tak hanya berlaku untuk industri, tapi juga berlaku untuk rumah tangga.

Seperti yang sama-sama diketahui, beberapa produk rumah tangga kadang menghasilkan limbah B3. Jenis limbah ini jelas berbahaya, itu sebabnya diperlukan penanganan khusus agar tak ada penghuni rumah yang terkontaminasi unsur kimia dari produk yang dipakai.

Penanganan yang kurang tepat bisa memicu pelepasan unsur kimia ke udara, tanah, dan air yang dapat mengenai siapapun yang ada di sekitar. Lalu, seperti apa cara pengolahan limbah B3 yang aman?

Karakteristik Limbah B3


Limbah berbahaya
diklasifikasikan ke dalam kelompok biologis, kimiawi, dan fisik. Tiap klasifikasi tersebut memiliki karakteristik reactive, corrosive, ignitable, dan toxic.

Limbah toxic berarti beracun, meski dalam jumlah kecil sekalipun. Efek yang ditimbulkan sangat kronis, hingga penyakit akut dan kematian. Beberapa memiliki sifat karsinogenik yang memicu kanker, atau mutagenik yang memicu perubahan biologis.

Limbah reaktif memiliki unsur kimia yang tidak stabil, dan bereaksi terhadap air atau udara yang bisa memicu ledakan atau asap beracun. Sementara limbah ignitable lebih mudah terbakar meski pada suhu rendah sekalipun. Berbeda dengan limbah korosif yang punya tingkat keasaman tinggi, efeknya bisa merusak kulit bahkan menghancurkan material solid.

Sesuai aturan pemerintah nomor 101 tahun 2014, bahwa siapapun yang menghasilkan limbah B3 wajib untuk mengelola, mengurangi, menyimpan, mengumpulkan, bahkan memiliki izin untuk kategori tertentu.

Pengolahan Limbah B3

Mengolah limbah B3 bukan perkara mudah, sebabnya jelas, karena lebih berbahaya. Pertama dan penting dilakukan yaitu mengidentifikasi jenisnya, baru kemudian menangani sesuai tingkat bahaya yang ditimbulkan.

1. Identifikasi Jenisnya


Mengidentifikasi jenis sampah merupakan langkah penting dalam sistem pengolahan limbah B3. Tujuan utamanya yaitu agar mengetahui jenis limbah dan bagaimana penanganannya. Langkah ini harus diambil sesegera mungkin sebelum produk disimpan atau dibuang.

Kadar unsur kimia yang ada pada tiap limbah juga berbeda, dan ini harus menjadi perhatian. Salah identifikasi berarti berita buruk untuk kesehatan, lebih-lebih untuk limbah bersifat karsinogen.

2. Gunakan Media Penyimpanan yang Layak


Untuk menyimpan limbah B3 secara layak, pastikan memilih wadah penyimpanan ideal yang dianjurkan sesuai dengan klasifikasi. Gunakan wadah yang bisa dikunci guna mencegah terlepasnya unsur kimia berbahaya.

Pastikan wadah kompatibel dan memiliki fitur corrosion resistant dan weather resistant. Semisal sudah tersimpan, usahakan semua media penyimpanan yang dipakai diberi label limbah B3 berbahaya yang tak mudah rusak.

Semisal terpaksa memakai wadah berbahan plastik, usahakan membungkus dengan alumunium foil untuk membuatnya lebih kedap.

3. Jaga Area Penyimpanan


Tak hanya media penyimpanan, area penyimpanan juga harus diberi perhatian yang sama besar. Limbah B3 harus ditempatkan di area khusus yang sebaiknya tak bisa diakses secara umum.

Area penyimpanan harus dengan jelas diberi tanda bahaya agar siapa saja bisa melihat dengan jelas. Jangan lupa memberi kunci agar tak mudah diakses siapapun, terutama anak kecil.

Sebagai bagian dari prosedur penyimpanan yang ideal, usahakan memeriksa secara berkala, khususnya untuk industri. Pengecekan rutin bisa memberitahu semisal ada masalah yang muncul sehingga lebih mudah ditangani sebelum membesar.

4. Pahami Apa yang Diperlukan


Karena limbah B3 berbeda dari sampah pada umumnya, perlakuan yang diberikan juga berbeda. Tergantung pada klasifikasi limbah B3, alat dan proses penanganan yang diperlukan jelas berbeda.

Limbah lampu bekas masih bisa ditangani dengan trik sederhana meski memiliki unsur merkuri dan nikel yang berbahaya bagi tubuh. Kurang lebih dengan sarung tangan dan masker biasa, itu sudah cukup untuk menjaga diri dari potensi terpapar unsur kimia tersebut.

Tapi berbeda untuk cat berbahan kimia. Memakai masker jenis N95 merupakan keharusan saat berurusan dengan limbah cat karena unsur kimia yang dirilis mampu membahayakan sistem respirasi. Begitu juga dengan sarung tangan berbahan karet atau lateks.

5. Pahami Tipenya


Limbah B3 sangat beragam jenisnya, termasuk kandungan unsur kimianya. Dengan mengetahui jenis limbahnya, penanganan terbaik bisa diterapkan. Memahami jenis limbah B3 sangat krusial untuk menjaga lingkungan tetap aman dan sehat.

Seminimal mungkin, pahami komposisi dasar limbah B3 dari produk yang sering dipakai, baik saat digunakan secara normal atau saat kondisi darurat. Satu di antara kiat terbaik yaitu dengan mengetahui apa yang tertulis di kemasan produk.

Limbah B3 cair tentu beda komposisi dengan limbah B3 bersifat padat, begitu juga unsur kimianya. Limbah cair lebih rentan menyebar seiring hembusan udara, sementara limbah padat tidak.

6. Metode Penanganan


Limbah B3 bisa ditangani dengan metode bersifat fisik, biologis, termal, atau kimiawi. Metode kimiawi termasuk perubahan ion, oksidasi, reduksi, dan normalisasi. Sementara metode termal akan menetralkan unsur kimia bahkan menghancurkan limbah B3.

Metode biologis melibatkan mikroba untuk menguraikan limbah B3, khususnya untuk limbah cair. Untuk metode fisik, penanganan limbah B3 melibatkan sedimentasi, evaporasi, dan filtrasi. Misalnya dengan ‘menyegel’ limbah ke dalam beton, aspal, atau plastik yang tak mungkin terlepas.

7. Jika pun Harus Dibuang…


Limbah B3 yang tak bisa dihancurkan oleh proses kimia harus dibuang dengan layak. Untuk kebanyakan, tempat pembuangan akhir merupakan tujuan utama meski ini bukan solusi praktis karena tetap memicu masalah lingkungan yang baru.
Dua metode yang sering digunakan yaitu penimbunan atau injeksi bawah tanah. Sama-sama ‘mengubur’ limbah B3 dalam tanah, tapi proses yang digunakan berbeda.

Poin pentingnya, memahami karakteristik limbah B3 sangat penting untuk langkah penanganan. Karena karakteristik berbeda, proses pengolahan limbah B3 dan perlengkapan yang diperlukan juga berbeda. Termasuk menggunakan desinfektan untuk tiap prosesnya.

TOP