Newsroom

8 Fakta Tentang Biodegradable, Plastik yang Diklaim Ramah Lingkungan

Hyundai Motorstudio Senayan Park 2022.09.06
8 Fakta Tentang Biodegradable, Plastik yang Diklaim Ramah Lingkungan

Mungkin kamu hanya memakai kantong plastik beberapa menit saja sebelum membuangnya. Namun, tahukah kamu, ketika dibuang ke tempat sampah, butuh hingga 200 tahun agar kantong plastik bisa terurai? Prosesnya jauh lebih lama dari umur manusia! Tercatat 5 triliun kantong plastik yang digunakan setiap hari di seluruh dunia.

Di antaranya, ada kantong plastik biodegradable yang diklaim ramah lingkungan. Tetapi, benarkah demikian?

Benarkah Plastik Biodegradable Ramah Lingkungan?

Dalam penelitian Environmental Science and Technology, peneliti menjelaskan kantong plastik biodegradable yang diklaim ramah lingkungan dapat hancur setelah 3 tahun. Akan tetapi, tidak ada tas plastik biodegradable yang benar-benar hancur sepenuhnya.

Faktanya, tas plastik biodegradable yang terapung di lautan bertahun-tahun masih utuh. Bahan polimer pada kantong plastik biodegradable dianggap sebagai bahan yang sulit terurai dan menjadi pencemar lingkungan.

Dengan ancaman pemanasan global dan kesadaran menerapkan gaya hidup berkelanjutan, kamu mungkin mencari solusi plastik biodegradable. Namun, waspadalah karena klaim  plastik biodegradable belum tentu ramah lingkungan.

Fakta Tentang Plastik Biodegradable

Berikut ada beberapa fakta yang perlu dipertimbangkan saat memakai plastik biodegradable agar kamu bisa menerapkan gaya hidup berkelanjutan dan ramah lingkungan:

1. Tidak Semua Plastik Biodegradable Itu Sama

Seharusnya produk berlabel biodegradable, bisa mudah terurai tanah, dan hancur tanpa ada proses daur ulang yang rumit. Akan tetapi, beberapa produk seperti plastik biodegradable dibuat pabrik dengan bahan campuran bahan kimia.

Berbeda dengan jenis kemasan yang terbuat dari bahan tepung nabati yang mudah diuraikan tanah, plastik biodegradable yang dicampur polimer masih menyisakan mikropartikel yang larut di dalam air dan mencemari lautan.

2. Butuh Proses Agar Terurai Sepenuhnya

Sebagian besar kemasan yang berlabel plastik biodegradable, membutuhkan proses pengolahan di fasilitas atau tempat khusus. Secara teknis, misalnya membutuhkan suhu panas yang sangat tinggi, peralatan modern, serta senyawa kimia dan oksigen agar bisa memulai proses biodegradasi.

Meskipun semua jenis plastik dapat terurai, akan tetapi prosesnya butuh waktu bertahun-tahun. Bahkan, jenis plastik dari bahan kimia tidak bisa diuraikan oleh bakteri. Karena itu, satu kantong plastik dapat memakan waktu hingga 450 tahun agar bisa terurai di tempat pembuangan sampah.

Sedangkan, waktu penguraian plastik biodegradable adalah tergantung seberapa cepat proses di fasilitas tersebut mengolahnya. Jika plastik biodegradable dibuang ke laut, kemungkinan dapat membahayakan ekosistem.

3. Daur Ulang Butuh Biaya Tinggi

Banyak yang berasumsi bahwa tidak mengapa memakai plastik biodegradable, lagipula nanti bisa didaur ulang di Tempat Pembuangan Sampah. Namun, faktanya proses daur ulang membutuhkan biaya yang cukup mahal.

Plastik biodegradable dirancang untuk terurai atau 'terdegradasi'. Ini artinya, plastik biodegradable tidak dapat didaur ulang secara alami, melainkan harus melewati proses di fasilitas daur ulang tertentu.

Akibatnya, di daerah yang tidak memiliki fasilitas daur ulang, plastik biodegradable akan menumpuk dan lama-kelamaan mencemari lingkungan.

4. Plastik Biodegradable Melepaskan Emisi Karbon

Salah satu fakta lain dari plastik biodegradable adalah pelepasan emisi karbon. Perlu diketahui terdapat dua jenis plastik biodegradable, yaitu oxo-biodegradable dan hydro-biodegradable.

Kedua kategori plastik biodegradable tersebut, memulai degradasi dengan proses kimia, berupa oksidasi dan hidrolisis, baru diikuti proses biologis.

Lebih lanjut, kedua jenis plastik biodegradable ini melepaskan karbon dioksida karena terdegradasi. Bahkan, hydro-biodegradable melepaskan metana yang berdampak pada perubahan iklim dan pemanasan global.

Kedua jenis ini dapat didaur ulang di fasilitas pengolahan sampah. Tetapi, hanya oxo-biodegradable yang dapat didaur ulang secara ekonomis.

5. Alternatif Plastik Biodegradable Lebih Ramah Lingkungan

Ada banyak alternatif plastik biodegradable yang perlu dipertimbangkan. Mulai dari peralatan makan, kantong belanja, hingga peralatan rumah tangga.

Dengan produk plastik biodegradable yang benar-benar berbahan nabati, ketika dibuang, produk ini akan terurai dan hancur di dalam tanah. Bahkan, dapat menjadi pupuk kompos bagi tanaman.

6. Bioplastik Tidak Sama Dengan Plastik Biodegradable

Coba teliti kembali label plastik biodegradable yang kamu pakai! Karena, bioplastik berbeda dengan plastik biodegradable.

Bioplastik adalah kategori lain dari plastik yang terbuat dari bahan organik, seperti jagung, tebu, dan selulosa tanaman. Namun, bioplastik belum tentu biodegradable atau bisa dijadikan kompos.

Terkadang, produk plastik masih dicampur bahan lain seperti polimer. Sehingga, tidak semua bioplastik terurai secara hayati.

7. Perusahaan Memilih Kemasan Biodegradable

Banyak perusahaan beralih ke kemasan biodegradable saat ini. Selain mengurangi dampak perubahan iklim, perusahaan dapat menunjukkan tanggung jawab terhadap kelestarian planet.

Akan tetapi, dibutuhkan kerja sama antara produsen dan konsumen ketika bicara tentang plastik biodegradable. Kenapa begitu? Seringkali, konsumen lebih memilih kantong kresek daripada tas plastik biodegradable dengan alasan harga.

Perlu disadari, pembuatan kantong plastik biodegradable membutuhkan proses yang lama dan mahal. Oleh karena itu, harganya juga lebih tinggi daripada kantong kresek biasa.

8. Plastik Biodegradable Bisa Terurai Secara Hayati Jika Kondisinya Tepat

Plastik biodegradable dibuat dari bahan organik, bukan bahan bakar fosil. Inilah mengapa, plastik biodegradable bisa dimakan bakteri, jamur, dan mikroorganisme lainnya.

Akan tetapi, dekomposisi plastik biodegradable tidak semudah itu. Proses dekomposisi membutuhkan kondisi lingkungan yang tepat, seperti cahaya yang cukup, panas, kelembaban, dan oksigen agar terjadi dekomposisi total. Sama seperti manusia, mikroorganisme tidak mau makan plastik biodegradable dalam kondisi tertentu.

Beberapa plastik biodegradable akan mudah terurai secara hayati. Namun, terkadang juga tidak bisa terurai karena kondisi tempat pembuangan sampah tidak cocok untuk mikroorganisme.

Laut merupakan salah satu lingkungan yang tidak cocok untuk pengurai sampah plastik biodegradable. Sebagian besar mikroorganisme menyukai kehangatan dan oksigen, kondisi ini umumnya tidak ada di laut. Oleh sebab itu, plastik biodegradable yang dibuang ke laut dapat mengancam kehidupan laut.

Kemasan Plastik Biodegradable Dan Dampaknya Terhadap Lingkungan

Meskipun membutuhkan proses yang rumit, plastik biodegradable memberikan berbagai manfaat nyata dalam aktivitas sehari-hari. Sayangnya, plastik menjadi berkah sebagai kemasan produk, sekaligus ancaman bagi lingkungan.

Meskipun plastik sangat membantu kehidupan manusia, namun dampaknya terhadap planet bumi juga sangat memprihatinkan.

Kamu mungkin tidak merasakan langsung dampak lingkungan dari penggunaan kantong plastik saat ini, tapi bayangkan bagaimana jika terjadi perubahan iklim dan pemanasan global. Bumi yang indah akan terancam, bahkan musnah.

Lalu, Bagaimana Generasi Mendatang Bisa Hidup Layak Dan Sehat Jika Bumi Tercemar Sampah?

Oleh karena itu, ambil langkah kecil yang akan berdampak besar bagi generasi mendatang. Bawalah tas plastik biodegradable sendiri ketika belanja. Beralihlah ke kantong sampah yang bisa terurai secara hayati. Lakukan sekarang, agar bisa mempersiapkan kehidupan sehat bagi generasi mendatang!


TOP