Newsroom

6 Contoh Sikap Ramah Lingkungan dalam Konteks Sustainability

Hyundai Motorstudio Senayan Park 2022.07.06
6 Contoh Sikap Ramah Lingkungan dalam Konteks Sustainability

Orang-orang yang menunjukkan contoh sikap ramah lingkungan, berarti peduli pada kesehatan diri sendiri dan orang lain. Entah itu, di lingkungan kerja atau sehari-hari, kita dapat memperlihatkan contoh sikap ramah lingkungan sehingga meneladani perilaku positif tersebut.

Di artikel berikut, kita akan belajar apa saja contoh perilaku ramah lingkungan dan sebisa mungkin mulai menjalani gaya hidup sustainability (berkelanjutan).

Contoh-contoh Sikap Ramah Lingkungan

Gaya hidup berkelanjutan adalah bagaimana sikap sehari-hari dapat mengurangi dampak perubahan iklim dan jejak gas karbon. Berikut beberapa daftar contoh sikap ramah lingkungan yang bisa kamu ikuti:

1. Hemat Energi

Efisiensi energi setiap hari sangat mendukung upaya pengurangan jejak karbon di planet bumi. Hal ini bisa dilakukan dengan memakai teknologi energi alternatif serta menerapkan gaya hidup ramah lingkungan. Antara lain:

  • Matikan lampu yang tidak diperlukan
  • Memakai konsep hunian pencahayaan alami dari sinar matahari
  • Menggunakan air seperlunya
  • Memperbaiki keran atau pipa saluran air yang bocor
  • Cabut steker elektronik yang tidak dipakai, seperti pemanggang roti, pembuat kopi, dll.

2. Kurangi Pemakaian Tas Plastik/ Kresek

Jumlah penggunaan produk dan plastik sekali pakai terus meningkat, seiring naiknya permintaan industri. Sayangnya, hal ini semakin menambah jumlah sampah plastik dan masalah lingkungan. 

Oleh karena itu, seluruh lapisan masyarakat diharapkan mau berpartisipasi untuk mengurangi sampah plastik. Gunakan tas kain atau keranjang belanja anyaman yang lebih ramah lingkungan dan bisa didaur ulang.

3. Mulai Hidup Tanpa Kertas

Bisakah manusia hidup tanpa kertas? Meskipun, kertas menjadi bagian penting dalam kehidupan, tetapi jawabannya bisa! Berkat dukungan teknologi internet, manusia bisa memulai hidup tanpa kertas cukup berbekal ponsel.

Mulai dari laporan bank online, membaca koran digital, hingga undangan pernikahan via Whatsapp dan email, kini semua orang dapat memilih tidak memakai kertas untuk mengurangi jejak karbon.

Selain itu, dengan membatasi pemakaian kertas, maka dapat menjaga populasi pohon yang ditebang di hutan. Jika memang membutuhkan kertas, pilih jenis kertas daur ulang agar lebih mudah diuraikan tanah.

4. Sumbangkan Barang-Barang yang Tidak Digunakan

Mendonasikan barang adalah salah satu contoh sikap ramah lingkungan yang perlu diadopsi. Terlebih lagi, barang tersebut dapat dipakai kembali dan tidak menumpuk sebagai sampah. Misalnya, ketika banyak barang tidak terpakai di rumah, seperti pakaian, sepatu, atau mainan yang sudah tidak terpakai, lebih baik berikan kepada orang lain daripada dibuang. 

Alternatif lain, kamu bisa mendaur ulang barang yang tidak terpakai agar memiliki nilai manfaat dan mengubahnya menjadi sesuatu yang baru.

5. Mengurangi Limbah Makanan

Sampah atau limbah makanan dapat menyebabkan gas karbon yang mempengaruhi lingkungan. Agar tidak membuang-buang makanan, beli makanan secukupnya.

Selain itu, kamu bisa membuat sendiri makanan atau lauk yang bisa diawetkan dalam waktu lama di dalam lemari es. Contohnya seperti nugget tempe, sambal ikan cumi, balado jengkol, dan lainnya. Untuk menyajikan, kamu cukup memanaskan di oven atau memasaknya sebentar.

6. Gunakan Produk Pembersih Ramah Lingkungan

Beberapa produk pembersih komersial saat ini memakai bahan kimia yang berbahaya bagi lingkungan. Namun, kabar baiknya, sekarang kamu bisa membuat produk pembersih dari cairan enzim sampah atau eco enzyme yang ramah lingkungan.

Bahkan, ada juga beberapa perusahaan yang menjual produk pembersih dengan bahan alami sehingga tidak merusak lingkungan. Pilih deterjen atau produk pembersih dari bahan non kimia untuk mengurangi emisi karbon dan dampak lingkungan.

7. Batasi Perjalanan Pesawat

Gas emisi pesawat berdampak besar dalam pemanasan global. Sebab, turun menyumbang jejak karbon hingga 2% per tahun. Dalam industri penerbangan, pilihan ini sangat dilematis. Oleh karena itu, membatasi penerbangan secara individual adalah cara terbaik mengurangi emisi karbon. 

Alternatif lain, pilih kereta api cepat dan ekonomis yang jaringannya semakin dikembangkan di seluruh dunia. 

8. Hindari Liburan Kapal Pesiar

Liburan kapal pesiar menjadi semakin populer. Namun, kapal-kapal besar ini berkontribusi besar terhadap emisi gas rumah kaca. Menurut Armada Carnival Corporation sekitar 47 kapal pesiar menghasilkan 10 kali lipat sulfur oksida (SOx) daripada 100 juta mobil.

Sangat penting menyadari bahwa memilih liburan sebaiknya lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan bila memungkinkan. 

9. Belanja Produk Lokal

Rata-rata produk makanan segar menempuh perjalanan panjang sebelum sampai ke konsumen akhir. Rantai pasokan ini mengandung banyak jejak karbon karena setiap truk pengangkut membutuhkan bahan bakar minyak. Sistem distribusi dan transportasi yang terlalu panjang menghasilkan emisi karbon semakin banyak. 

Kita bisa mengatasi hal ini dengan membeli produk-produk dari pedagang lokal. Ekonomi lokal akan turut terbantu dan nilai gizinya juga lebih tinggi. 

10. Mobil Listrik

Mobil berbahan bakar diesel dan bensin merupakan penyumbang utama pemanasan global, terutama karena jumlah emisi CO2 dari asap knalpot. Hampir 27% dari total emisi karbon di Inggris berasal dari transportasi pada tahun 2019, dengan 91% di antaranya berasal dari sektor transportasi.

Mobil listrik adalah cara berkendara paling ramah lingkungan dan mengadopsi gaya hidup berkelanjutan. Karena, cara kerja mobil listrik memakai baterai dan tidak menggunakan bahan bakar fosil sama sekali. Tak heran, mobil listrik mengeluarkan 0% emisi karbon dan tidak mencemari udara. .

Pentingnya Menerapkan Gaya Hidup Berkelanjutan

Sudah menjadi rahasia umum bahwa masyarakat modern ingin gaya hidup yang serba praktis, cepat, dan mudah. Hanya saja, terkadang hal ini membuat perilaku sehari-hari tidak menunjukkan contoh sikap ramah lingkungan dan tidak berkelanjutan.

Jika perubahan tersebut tidak dimulai sekarang, kita harus bersiap menghadapi risiko perubahan iklim dan dampak buruk lingkungan di masa depan. Saat ini, mungkin ada orang yang beranggapan bahwa kelestarian sudah menjadi tanggung jawab pemerintah dan pejabat berwenang. Namun, masalahnya tidak selesai di situ. Semua orang harus terlibat untuk mengubah lingkungan menjadi lebih baik.

Untungnya, menerapkan contoh sikap ramah lingkungan dan hidup berkelanjutan tidak sesulit yang dibayangkan. Hanya dengan mengikuti langkah sederhana di atas, dimulai dari diri sendiri, dan dimulai dari detik ini. Demikian artikel kali ini dan semoga bermanfaat, ya.


TOP